Salahkah jika aku ingin bahagia

Salahkah jika aku ingin bahagia

Oleh:  Fera Affa  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
14Bab
1.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Jika ada dua orang saudara tapi mendapatkan perlakuan yang berbeda dari orang tua, sejak kecil Fiona selalu mendapatkan perlakuan yang berbeda dengan Diandra adik kandungnya, Fiona selalu harus mengalah dengan keinginan adiknya, hingga dalam urusan cinta pun dia harus mau mengalah, karena Diandra menginginkan Roby yang merupakan kekasih Fiona, apa yang harus Fiona lakukan kali ini ?, Bertahan ? Atau menuruti keinginan gila adiknya itu. Ikuti ceritanya

Lihat lebih banyak
Salahkah jika aku ingin bahagia Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
14 Bab
Bab 1
Kring...kring....kring....suara jam weker membangunkan ku dari mimpi indahku, ya aku memasang alarm pagi ini karena memang ada kelas pagi, pertama kali bangun setelah mematikan alarm adalah mengambil handphone untuk melihat ada atau tidak pesan masuk. " Ya ampun...kenapa jamnya beda " aku terbelalak saat melihat penunjuk waktu di handphone, mengapa bisa selisih satu jam. Aku bergegas turun dari tempat tidur dan langsung ke kamar mandi, ada kuliah pagi dengan dosen ganteng tapi super killer. Setelah beberapa saat Fiona telah selesai  mandi dan berganti baju, makup tipispun sudah menghiasi wajahnya yang memang sudah cantik alami. " Pagi " sapa Fiona kepada keluarganya yang sudah duduk dimeja makan untuk menikmati sarapan pagi. " Fiona, kamu ikut papa kekampusnya, aku ada keperluan ttidak bisa berangkat bareng" ujar Diandra saat sedang sarapan. " Lho, nggak
Baca selengkapnya
Bab 1
Kring...kring....kring....suara jam weker membangunkan ku dari mimpi indahku, ya aku memasang alarm pagi ini karena memang ada kelas pagi, pertama kali bangun setelah mematikan alarm adalah mengambil handphone untuk melihat ada atau tidak pesan masuk. " Ya ampun...kenapa jamnya beda " aku terbelalak saat melihat penunjuk waktu di handphone, mengapa bisa selisih satu jam. Aku bergegas turun dari tempat tidur dan langsung ke kamar mandi, ada kuliah pagi dengan dosen ganteng tapi super killer. Setelah beberapa saat Fiona telah selesai  mandi dan berganti baju, makup tipispun sudah menghiasi wajahnya yang memang sudah cantik alami. " Pagi " sapa Fiona kepada keluarganya yang sudah duduk dimeja makan untuk menikmati sarapan pagi. " Fiona, kamu ikut papa kekampusnya, aku ada keperluan ttidak bisa berangkat bareng" ujar Diandra saat sedang sarapan. " Lho, nggak
Baca selengkapnya
Bab 2
" Mau makan apa? " Tanyanya pada fiona masih dengan sikap cueknya. " Terserah " jawab Fiona. Dia beralih memandang fiona sambil mengerutkan alisnya. " Disini tidak ada menu terserah " jawabnya yang menurut Fiona lucu, tapi dia mengucapkannya tanpa ekspresi, benar-benar lelaki yang dingin, " kalau tidak makan nanti kau akan kelaparan dan saya tidak tanggung jawab, karena nanti ada pekerjaan menguras tenaga untukmu sebagai hukuman " imbuhnya, masih dengan ekspresi sedingin kutup. Ya Tuhan, apalagi ini....hukuman apa yang akan dia berikan padaku, aku hanya bisa pasrah, dan memilih menu asal kata Fiona dalam hati. " Ini saja " kata fiona dengan nada pasrah. " Ok " katanya setelah itu melambai ke pelayan untuk memesan menu yang kami pilih.  Selama makan siang berlangsung kami hanya diam, dan tiba-tiba dari arah belakang fiona mendengar suara seseorang yang baru datang, Fiona sangat kenal sekali suara itu, tapi bagaimana mungkin
Baca selengkapnya
Bab 3
Setelah membersihkan diri dan berganti baju Fiona keluar dari kamar menuju ruang belakang untuk mencuci bajunya untuk kemudian dikeringkan." Sedang apa kau disini" tanya Kevin yang membuat Fiona kaget." Aku baru selesai mencuci bajuku " jawabnya." Ini ganti bajumu, saya baru saja mebelinya, tak tau pas atau tidak, setelah itu aku antar pulang " kata Kevin yang hanya dibalas anggukan oleh Fiona.Fiona menerima baju yang dibelikan Kevin dan segera menuju kamar tamu untuk memakainya." Aku sudah selesai " kata Fiona yang sudah berdiri didekat Kevin." Ok, ayo aku antar pulang, tapi ingat hukumanku belum aku berikan, jadi kau masih hutang itu pada saya " katanya dengan dingin tanpa menoleh kearah Fina.Dasar pria yang dingin, rutuk Fiona dalam hati, merekapun pergi meninggalkan rumah Kevin untuk menuju rumah Fiona." Kalau ada apa-apa hubungi saya " pesan Kevin sebelum Fiona turun dari mobilnya." Iya, terimakasih pak " b
Baca selengkapnya
Bab 4
Kevin tertidur di sofa, dia menunggui Fiona sepanjang malam, tapi gadis itu tak kunjung sadar, hingga pagi tiba Kevin terbangun dan melihat kearah fiona yang ternyata belum siuman juga, rasa khawatir mulai menyelimutinya, tiba-tiba ada ketukan dipintu.Tok...tok...tok..." Selamat pagi pak " dapa dokter yang menangani Fiona dengan ramah." Kenapa dia belum juga sadar dok " tanya Kevin." Tidak apa-apa pak Kevin, ini hanya pengaruh obat, nanti juga dia bangun " jawab dokter yang sedang mengecek keadaan Fiona.Kevin melirik arloji yang dikenakannya, hari ini dia ada jadwal mengajar jam sepuluh, dia akan bersiap-siap kembali kerumahnya untuk mandi dan ganti baju setelah itu berangkat ke kampus." Suster tolong jika nanti dia bangun kabari saya " pesanya kepada perawat yang kebetulan sedang membersihkan tubuh Fiona." Baik pak, nanti saya akan menghubungi bapak jika pasien sadar " jawab suster itu pada Kevin.Kevin beranjak pergi d
Baca selengkapnya
Bab 5
Karena pergerakan tangan Fiona membuat Kevin terbangu, dia mengucek matanya dan menatap kearah fiona yang masih menatapnya denga senyum." Kau sudah bangun " suara Kevin menyadarkan Fiona, dia merasa malu karena ketahuan memandangi kevin." I- iya...." Jawabnya gugup." Mau minum " tawar Kevin pada Fiona yang dibalas anggukan. Saat Kevin ingin beranjak dia baru sadar bahwa tanganya masih menggenggam tangan Fiona." Maaf " ucap Kevin dengan perasaan yang entah karena merasa malu, tapi dia masih bersikap dingin.Kevin mengambilkan air dan kembali membawakan air untuk Fiona." Ini " Kevin menyerahkan air pada Fiona."Terimakasih " ucap Fiona.Mereka berdua merasa kikuk dan salah tingkah. Fiona masih merasa malu karena ketahuan memandangi wajah Kevin, begitupun Kevin yang juga merasa malu karena masih menggenggam tangan Fiona pada saat tertidur." Maaf telah merepotkan pak Kevin " ucap Fiona yang memecahkan kesu
Baca selengkapnya
Bab 6
Andrian menatap wajah Diandra yang terlelap disampingnya, dia menyesal telah mengkhianati gadis sebaik Fiona demi seorang Diandra. " Sial " lirihnya sambil mengusap kasar wajahnya. Sebenarnya Andrian tidak ingin semuanya menjadi berantakan seperti ini andai saja Fiona tidak menolak keinginannya, karena penolakan itu Andrian yang sudah lama mengetahui bahwa Diandra sangat menyukainya memanfaatkan Diandra untuk memenuhi kebutuhan nafsunya tanpa harus melepas Fiona, tapi sialnya Fiona memergokinya saat dia bersama Diandra. Siapa orang yang bersama Fiona saat itu? Mungkinkah Fiona junga berhianat? Gumamnya dalam hati, jika benar maka tidak ada bedanya Fiona dengan gadis murahan disebelah ku, dasar wanita sok suci tapi ternyata sama saja butuh pelampiasan. " Kau tidak tidur " tiba-tiba Diandra bangun dan bertanya pada Andrian. Andrian turun dari tempat tidurnya dan kemudian pergi keluar, karena merasa muak dengan Diandra dan kecewa dengan Fiona yan
Baca selengkapnya
Bab 7
Siang ini fiona sudah diizinkan pulang oleh dokter yang merawatnya, tapi dia bingung harus tinggal dimana setelah ini, tidak mungkin dia pulang kerumahnya karena masih belum siap menghadapi keluarganya yang mengerikan yang setiap saat bisa saja mencelakainya. " Ya Tuhan, aku harus kemana setelah ini " lirihnya. Hari sudah menjelang siang, Fiona sudah membereskan semua barang miliknya yang tidak seberapa, karena beberapa hari dirumah sakit Kevin membelikannya beberapa baju untuknya berganti baju. Kevin belum juga menjemputnya, padahal sebentar lagi dia harus keluar dari rumah sakit, fiona merasa khawatir karena dia tidak mempunyai uang sepeserpun untuk membayar biaya rumah sakit, dia hanya Mengharapkan bantuan dari Kevin, karena untuk sekarang ini hanya dialah yang bisa diharapkan untuk membantu permasalahannya. " Kevin dimana kamu, kenapa belum juga kesini " gumamnya dalam hati.   . . . " Pak Kevin tunggu "
Baca selengkapnya
Bab 8
Wanita itu tidak peduli dengan perkataan tuan rumah dia terus berteriak memanggil Kevin, karena tidak menemukan yang dia cari kemudian dia menuju kearah Bu Tias, " Dimana Kevin, ma " tanyanya dengan lembut " Mau apa kau mencari anakku, Kevin sudah tidak menginginkanmu lagi " dengan tegas Bu Tias berucap. " Kevin sangat mencintaiku, mana mungkin dia tidak membutuhkanku " ucapnya penuh percaya diri." Keluar kamu dari rumahku, dan jangan sekali-kali berani datang kesini lagi " usir Tias pada Eliza mantan tunangan Kevin." Calon mama mertua, jangan lupa aku masih tunangan Kevin, ingat itu " dengan pongahnya dia berkata." Itu dulu sebelum kamu meninggalkanya demi mengejar pria yang sudah beristri, dan ingat juga aku tak Sudi jika Kevin harus kembali dengan perempuan sepertimu, jangan kamu pikir aku tak tau kelakuanmu diluar, Eliza " wajah Eliza mendadak jadi pucat," Itu semua tidak benar, i-itu fitnah " Belanya
Baca selengkapnya
Bab 9
Hari ini merupakan hari pertama fiona kembali kekampus, setelah sebelumnya dia tidak masuk selama lebih dari satu Minggu, dia merindukan kedua temannya Diana dan Anita.Dia berangkat menuju kampus bersama dengan Kevin mengendarai mobil mewahnya, Fiona berfikir lebih baik jika dia turun sebelum kampus." Nanti aku turun di depan pom bensin sebelum kampus " ucap Fiona yang membuat kevin mengernyitkan dahi." Kenapa tidak langsung sampai kampus saja " ucap Kevin." Aku sudah janjian dengan Anita dan Diana disana " ucap Fiona " Ok kalau begitu " Tak lama kemudian Kevin menepikan mobilnya ditempat yang dimaksud Fiona." Terimakasih sudah mengantarkan ku " ucap Fiona yang dijawab anggukan oleh Kevin.Tak berselang lama setelah Fiona turun mobil Kevin berlalu dari hadapan nya, Fiona memastikan bahwa mobil Kevin sudah tak terlihat lagi, lalu dia berjalan menuju kampus yang lumayan masih jauh dari tempatnya turun, sekitar li
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status