James Gardner tidak menjawab pertanyaan sang raja muda. Sebab, dia tahu Xylan Wellington tidak memerlukan jawaban. James pun juga membiarkan Xylan mengumpat dan tidak sekalipun dia menyela perkataan Xylan. Menurut James, Xylan butuh untuk menumpahkan rasa amarah serta kecewanya.Sudah tentu hal itu sangatlah sulit untuk Xylan. Pria muda itu sangat mempercayai dua orang itu, Gary Davis maupun Ronald Wings. Dikhianati oleh dua orang yang sangat dia percayai pasti membuatnya kesal luar biasa.James juga berpikir bahwa Xylan akan membutuhkan waktu yang lama untuk memulihkan emosinya, tapi ternyata dia salah besar. Hanya selang beberapa menit Xylan sudah memanggil, “Jenderal Gardner.”“Iya, Yang Mulia,” sahut James yang terlihat agak kaget, terlebih lagi ketika dia melihat Xylan yang ekspresi wajahnya sudah kembali tenang.Dia bisa pulih secepat itu? Luar biasa, James membatin.“Tangkap Gary Davis dan jebloskan dia ke penjara sekarang!” Xylan memerintah dengan nada dingin.James membelal
Sejujurnya semua pertanyaan yang dilontarkan oleh Xylan Wellington itu bukanlah pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk dijawab oleh James Gardner.Akan tetapi, masalah utamanya adalah semuanya perlu dijawab dengan sangat hati-hati agar Xylan tidak terlalu kaget sampai akhirnya malah panik.Namun, mengingat dia tidak mungkin sempat memikirkan cara yang tepat untuk mengatakannya, James langsung menjelaskan, “Rahasia besar itu tentang … Gary Davis, Yang Mulia.”Mendengar nama asisten pribadinya yang saat itu tidak ada bersamanya membuat Xylan mengernyitkan dahi, “Oh, jadi kau sudah tahu siapa dia yang sebenarnya?”James mengangguk pelan.Xylan membuang napas dengan kasar, “Lalu, bagaimana? Apa dia memang mata-mata? Dari kerajaan mana dia berasal?”James meringis, “Gary Davis bukanlah seorang mata-mata dari kerajaan lain, Yang Mulia. Dia … berasal dari kerajaan ini.”Perkataan James yang belum jelas itu sontak membuat Xylan menaikkan alis kanannya, “Bukan seorang mata-mata? Lantas, mengap
Gary Davis pun menjawab tanpa keraguan sedikitpun, “Tentu saja aku yakin. Kalau tidak, mana mungkin aku segera memintamu untuk melakukan tugas itu?”“Tapi, Yang Mulia. Anda akan sendirian di sini. Saya … jujur saja saya tidak terlalu percaya pada mereka, maksud saya para menteri, staf yang ….” Ronald Wings menghentikan ucapannya, tampak agak khawatir dan juga sekaligus bingung.Gary menghela napas panjang, “Aku juga tidak percaya pada mereka.”Perkataan Gary tersebut langsung membuat Ronald membelalakkan mata, “A-pa? Lalu … mengapa Anda malah meminta saya pergi?”Gary mendesah pelan, “Yah, karena menghentikan Reiner Anderson akan sangat membantuku.”Ronald mengerutkan dahi, terlihat masih kebingungan.“Pada intinya tidak ada siapapun yang aku percaya di istana selain diriku sendiri dan juga … kau, Ron. Para menteri dan staf istana, lalu para prajurit yang berkata berpihak kepadaku … hm, siapa yang akan bisa menebak mereka bisa bertahan sampai akhir?” Gary berkata panjang lebar.Seolah
Mendengar pertanyaan Ronald Wings yang mulai menjurus ke arah tugas yang sebenarnya itu, Gary Davis pun kembali tersenyum miring.Senyuman itu lebih mirip dengan seringaian seorang penjahat kala mendapatkan seorang mangsa yang dia incar.Pria muda itu meminta Ronald mendekat dengan jari tangannya dan berbicara, “Kemarilah, Ron!”Ronald berjengit, kaget. Tidak biasanya sang pangeran memintanya untuk berbicara dengan jarak yang dekat seperti itu. Hal itu tentu saja demi menghindari kecurigaan orang-orang. Biasanya cara berkomunikasi mereka lebih sering hanya menggunakan tatapan mata atau hanya berupa bisikan.Akan tetapi, setelah Ronald melihat sekeliling dia pun langsung paham mengapa Gary terlihat berani memintanya mendekat kepada pangeran muda itu.Para prajurit dan seluruh penghuni Kerajaan Ans De Lou memang tahu bahwa Ronald dan Gary memang terlihat tidak dekat. Bahkan, bisa dibilang kedua orang itu jarang sekali berinteraksi di depan publik.Maka dari itu tidak heran jika banyak
Andai saja Gary Davis bukanlah seseorang yang amat Ronald Wings hargai dan hormati, sudah tentu dia akan langsung berteriak jengkel di depan wajah pria muda itu.Oh, dia tadi sudah mengatakan alasannya. Dia pun tidak tahu mengapa James Gardner melakukan hal yang cukup aneh itu. Tapi, mengingat pesan terakhir kedua orang tuanya untuknya bahwa dia harus melindungi Gary Davis dengan nyawanya, dia tentu tidak bisa melakukannya.Maka, dengan begitu sabar dia berkata lagi, “Itu yang saya juga tidak tahu, Yang Mulia. Saya tidak bisa menemukan alasan itu. Dan … Komandan Anderson tidak hanya pergi dari istana sendirian, tapi-”“Tapi apa? Apa James Gardner juga mengusir prajurit lain, Ron?” Gary memotong perkataan Ronald dengan tidak sabar.Ah, lagi-lagi Ronald harus berusaha keras menahan diri agar tetap bersabar.“Bukan, Yang Mulia. Komandan Anderson pergi dari istana ditemani oleh istrinya, Mary Kesley,&rdq
Mendengar ucapan Diego Greco, Reiner Anderson dan para sahabat mereka pun sontak terdiam.Diego yang melihat adanya celah itu sontak mengambil kesempatan untuk segera menjelaskan lebih lanjut, “Yah, seharusnya kalian tahu kalau James tidak terlalu berbeda dari Riley. Mereka berdua itu sama."Masih hening. Tidak ada satupun di antara empat orang sahabat Diego itu membuka mulut mereka, seakan mereka berusaha berpikir lebih dalam.“Mereka … tidak akan mungkin mengambil keputusan tanpa berpikir panjang. Dan … selalu semuanya membawa hasil yang baik. Aku tidak pernah sekalipun melihat mereka membuat sebuah keputusan yang merugikan orang lain,” jelas Diego.Reiner menggigit bibir, berusaha menekan rasa kesalnya yang masih ada.Tapi, kemudian dia masih mendengar Diego berbicara, “James mungkin memang bukan orang yang akan berkata lembut atau manis. Yah, pada dasarnya dia memang bermulut tajam seperti pisau. Aku yakin kalian juga sadar dan tahu tentang hal ini.”Ben tersenyum miring dan terli