Share

76. Pekerjaan Bill

Penulis: Zila Aicha
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-09 21:50:50

Bill masih berusaha bersabar, "Ah, guci itu. Kalau kau tak sengaja tentu saja tidak masalah, tapi kalau kau sengaja ya tentu saja aku akan menuntut ganti rugi."

Mendengar jawaban Bill yang dikatakan dengan sangat tenang itu pun membuat Shirley kesal, "Kau mau menuntut adik iparmu sendiri?"

"Shirley!" ucap Cassandra yang diabaikan sepenuhnya oleh adik kandungnya itu.

Bill mengangkat bahu, "Aku tidak peduli apakah itu adik iparku atau bukan tapi jika seseorang mencoba mengganggu milikku maka aku tidak akan tinggal diam."

Shirley hanya membuang napas kasar dan kemudian ia melihat saudara laki-lakinya serta sang kakek dan juga suaminya yang terlihat begitu antusias memasuki rumah itu pun menuju ke sana.

Cassandra dengan segera menyapa keluarganya, "Kakek, George, Peter. Selamat datang di rumah kami."

Christopher Wood mengernyit mendengar kalimat itu, "Rumah kalian? Bukankah itu sangat berlebihan ketika kalian menyebut sebuah properti sewaan menjadi milik kalian?"

Cassandra seketika melemp
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
bagas BG
tetap semangat nulisnya, master. ampe tamat. ciao
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Sang Dewa Perang Terkuat    181. Perubahan yang Drastis

    Tetapi, sadar bila dia hanya memiliki waktu yang amat sangat terbatas, Gareth Dee cepat-cepat membawa Evan De Kruk untuk segera meninggalkan area itu. Di awal-awal perjalanan mereka, Gareth melihat Evan berjalan dengan sangat enggan, seolah seperti seorang anak kecil yang dipaksa untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin dia lakukan. Akan tetapi, begitu mereka telah mencapai separuh dari perjalanan mereka menuju ke area pesawat Thomas De Kruk yang tadi mendarat, Gareth merasa sesuatu aneh sedang terjadi.Jenderal Perang Kerajaan De Kruk itu kembali melirik Evan dan terkejut saat dia mendapati sang putra mahkota tidak lagi memprotes seperti beberapa menit sebelumnya. Yang sedang terjadi justru sebaliknya, Evan tampak patuh berjalan tanpa diiringi sedikitpun gerakan penolakan. Diam-diam Gareth pun merasa begitu sangat lega. Melihat kepatuhan Evan, Gareth pun mulai melunak. Dia berhenti berjalan secara mendadak, membuat beberapa prajurit ikut berhenti dengan penuh rasa bingung.Tapi,

  • Sang Dewa Perang Terkuat    180. Dia Bukan Monster!

    Evan tertawa nyaring menanggapi pertanyaan Gareth yang sarat dengan nada terkejut.Gareth membeku dengan masih menatap sang putra mahkota. Evan sendiri tak melepaskan arah pandangannya terhadap Gareth dan setelah puas menertawakan Gareth, dia pun menjawab, “Tenang saja, aku hanya menyiksa pasukan musuh.”Dia melirik ke arah Hans dan melanjutkan, “Aku tidak akan menyiksa orang-orangku.”Hans menggerakkan kepalanya sedikit dan menyentuh lengannya yang beberapa saat yang lalu dicengkeram oleh Evan dengan kuat-kuat.Pembohong, jelas-jelas dia juga melakukan tindak kekerasan terhadapku, Hans hanya bisa membatin.Gareth tidak mempercayai perkataan Evan sama sekali. Dikarenakan dia sadar mereka tidak memiliki waktu untuk berdebat lebih jauh, dia pun segera berbicara, “Yang Mulia, Raja Thomas baru saja tiba di sini.”Wajah Evan yang semula tenang langsung mendadak berubah menjadi tidak tenang. “Aku tahu,” sahut Evan dengan ekspresi wajah terlihat tegang.Gareth pun melihat kegelisahan Evan

  • Sang Dewa Perang Terkuat    179. Kepuasan

    Hans tertegun sejenak, terlalu terkejut dengan pertanyaan yang sangat tiba-tiba itu.“Kenapa kau diam saja? Apa menurutmu aku tidak hebat?” Evan bertanya dengan dahi mengerut, tampak tidak suka.Hans langsung menjawab dengan tergagap, “Anda … hebat, Yang Mulia.”Evan menaikkan alisnya dan langsung mencengkeram lengan Hans kuat-kuat. Hans memekik karena rasa sakit yang menjalar.“Kau panggil aku apa, Elgor?” Evan bertanya dengan tatapan membunuh.Hati Hans mencelos, baru sadar dia telah melakukan sebuah kesalahan lagi.Dia pun menelan ludah dengan susah payah sebelum berkata dengan hati-hati dan tatapan mata penuh rasa takut, “Jenderal, Anda … sangat hebat. Anda … luar biasa.”Evan langsung tersenyum lebar dan pelan-pelan melepaskan cengkeramannya pada lengan Hans, “Itu baru benar. Aku Jenderal Perang Kerajaan ini, bukan Gareth Dee sialan itu.” Setelah mengatakan hal itu, Evan kembali melakukan penyerangan seperti sebelumnya dan mengabaikan Hans sepenuhnya.Diam-diam Hans menghela nap

  • Sang Dewa Perang Terkuat    178. Aku Hebat, Iya Kan?

    Ben menggigit bibir sebelum kemudian menjawab, “Kurasa dia tidak ingin dikenali.”“A-apa? Apa dia sudah gila?” balas James terlihat tak percaya.“Dia … mengatakan tidak ingin menjadi beban bagi prajurit. Dia ingin mereka berkonsentrasi dalam perang, tanpa harus kerepotan melindunginya,” jelas Ben dengan ekspresi tak berdaya.James memegang kepalanya dan kemudian menggelengkan kepala, “Ini tidak masuk akal.”Pria itu mendesah lelah, terlihat luar biasa bingung.“Mereka itu … kakak beradik itu sama-sama gila! Dia … benar-benar mencari mati. Padahal, baju kerajaannya itu membuatnya terhindar dari serangan. Paling-paling dia hanya akan disandera jika tertangkap oleh kita, tapi dengan pakaian prajurit biasa … aku tidak bisa menjamin apapun,” jelas James mulai putus asa.Sungguh, dia tidak tahu menghadapi Raja De Kruk itu. Tentu saja mengalahkan pasukan musuh adalah sebuah keharusan untuknya. Tapi, jika dia salah melakukan serangan dan mengakibatkan orang nomor satu di Kerajaan De Kruk itu

  • Sang Dewa Perang Terkuat    177. Penyamaran

    Sion yang semakin ketakutan membalas, “Yang Mulia, mengapa Anda meminta baju prajurit?”Thomas mendesah jengkel, “Kalau aku pergi dengan baju kerajaan seperti ini, semua orang akan tahu identitasku, Sion.”Sion mengangguk membenarkan, “Itu memang tujuan utama, Yang Mulia. Para prajurit musuh akan langsung mengenali Anda dan para prajurit akan langsung bisa melindungi Anda begitu Anda berada di dalam bahaya.”Dengan ekspresi wajah yang kusut dia menambahkan, “Baju kerajaan yang Anda gunakan sudah sangat aman, Yang Mulia. Ini sudah anti peluru dan dilapisi dengan bahan yang sangat bagus sehingga bisa melindungi kulit Anda dari tebasan pedang ringan juga. Anda-”“Justru itu, Sion. Aku tidak mau menjadi pusat perhatian. Perhatian mereka bisa terpecah jika tahu aku ada di sana. Aku tidak mau membuat mereka kerepotan dengan harus ekstra bekerja. Maksudku dalam ini mereka pasti akan memiliki tugas berlipat,” jelas Thomas.Pria itu mendesah pelan dan menambahkan, “Aku tidak mau membebani mere

  • Sang Dewa Perang Terkuat    176. Dia Sengaja!

    Thomas terbungkam.Gareth membuang napas dengan kasar dan berkata lagi, “Yang Mulia, Anda harus kembali ke pesawat dan pulang ke Kerajaan De Kruk.”Mata Thomas melebar, “A-apa? Kau bilang kita-”“Yang Mulia, saya mohon … saya benar-benar meminta Anda untuk mengikuti apa yang saya katakan,” Gareth memotong perkataan Thomas dengan terburu-buru.“Ta-tapi, Jenderal Dee. Aku-”“YANG MULIA,” Gareth berteriak dengan rasa amarah yang sudah dia bisa tahan.Thomas sampai membeku di tempatnya berdiri. Sungguh, dia begitu sangat terkejut Gareth berani berteriak kepadanya. Dia belum pernah mendapatkan perlakuan seperti itu.Dia adalah seorang pangeran dan dulunya seorang putra mahkota. Semua orang bersikap lembut kepadanya. Bahkan, kedua orang tuanya tidak sekalipun meninggikan suara mereka terhadapnya.Selain itu, meskipun tak terhitung jumlahnya dia bertengkar adik laki-lakinya, dia tidak pernah mendengar Evan berteriak dengan cara seperti itu. Hanya Gareth Dee yang melakukannya. Orang itu ada

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status