Ketika pemuda itu sedang menggerutu lantaran kesal, tiba-tiba dia mendengar langkah kaki seseorang dari arah belakangnya.Pria yang mengenakan seragam prajurit utama raja itu meliriknya sekilas dan berkata dengan nada suara pelan, “Mereka memang mencurigai Anda, Yang Mulia. Tapi … percayalah mereka tidak akan menemukan apapun.”Gary Davis, pria muda yang masih tak melepaskan arah pandangannya pada Xylan Wellington dan James Gardner itu mendesah pelan dan segera membalas tanpa menoleh, “Kau yakin?”“Tentu saja, Yang Mulia. Saya jamin, identitas Anda tetap aman,” jawab pria itu dengan nada suara yang lagi-lagi masih begitu sangat pelan.Gary menghela napas panjang, “Baiklah, aku percaya padamu. Lanjutkan tugasmu, Ron!”“Iya, Yang Mulia,” sahut Ronald. “Mohon Anda tidak perlu mencemaskan apapun karena saya … pasti akan melakukan apapun demi melindungi Anda,” Ronald menambahkan.Gary mengangguk dan menjawab singkat, “Hm. Iya.”Ronald tidak berkata apapun lagi dan segera bergegas berjalan
Jim Chesnut dengan sangat terpaksa menjawab, “Maaf, teman-teman. Aku … tidak bisa mengatakannya pada kalian.”“Maafkan aku!” ulang Jim seraya menatap penuh permohonan maaf sekaligus meminta sebuah pengertian dari teman-teman baiknya.Doris Tan menggigit bibir bawahnya dan langsung melirik ke arah dua teman baiknya. Pria yang usianya lebih tua satu tahun dari Jim itu seakan memiliki sebuah firasat kuat bahwa setelah Jim menyatakan keberatannya untuk bercerita kepada mereka, sebuah masalah akan segera timbul. Sesungguhnya dia ingin mencegah perpecahan yang mungkin akan terjadi, tapi dia ragu bisa melakukannya.Dia bisa melihat kekesalan yang mulai timbul di dalam dua pasang mata teman-teman baiknya itu.Sementara Jim yang memiliki harapan tinggi teman-temannya akan mengerti itu ternyata harus menerima kekecewaan yang besar saat dia melihat Dylan dan Ludor menatap penuh ketidaksukaan kepadanya.“Oh, jadi kau mau merahasiakannya?” Dylan bertanya dengan nada sinis.Ludor mendecakkan lida
“Iya, Tuan Chesnut,” jawab Camelia hampir saja menggertakkan gigi akibat kesal.“K-kau yakin? Benar-benar namaku? Raja menyebutkan namaku?” Jim bertanya seraya menunjuk dirinya menggunakan jari telunjuk kanannya.Ah, sepertinya Camelia harus lebih melatih kesabarannya lagi. Sebab, para prajurit utama yang berdiri di dekatnya itu rupanya tidak sepintar yang seharusnya.Mungkin, mereka hanya kuat secara fisik saja. Tapi, untuk urusan berpikir, sepertinya amat sangat lambat, pikir Camelia dengan sambil mengerutkan dahi. “Iya, Tuan Chesnut. Anda diminta untuk menghadap raja,” jawab Camelia.Jim terpana. “Itu sungguhan? Rasanya ini seperti ….”Sebelum Camelia Hart sempat menjawab pertanyaan dari Jim Chesnut, Ludor Flee yang tidak bisa menahan rasa penasarannya pun bertanya, “Perintah apa, Nona?”“Perintah khusus? Bagaimana bisa?” Dylan Chick juga ingin tahu.Camelia yang tidak mau berada di area itu lama-lama segera menjawab, “Tentu saja itu di luar kendaliku. Maksudku … apa perintahnya
Pelayan muda bernama lengkap Camelia Hart itu segera menunduk dan menjawab dengan nada takut-takut, “Tidak, Yang Mulia.”“Baik, Yang Mulia. Saya … undur diri terlebih dulu,” kata Camelia.Gadis muda itu menoleh ke arah teman-temannya, memberikan sebuah kode yang mana merupakan sebuah ajakan untuk meninggalkan kediaman raja.Para pelayan itu mengangguk dan hendak mengikuti Camelia. Namun, sebelum mereka sempat melangkah mereka mendengar suara Xylan yang berkata, “Kalian tetap di sini.”Mereka pun segera menoleh dan dengan ekspresi bingung berdiri tanpa bersuara. Sementara Camelia Hart yang keheranan pun membuka mulut, “Yang Mulia,saya-”“Yang aku perintahkan untuk menemui Jim Chesnut itu kau, Camelia. Sedangkan mereka … yah, aku masih membutuhkan mereka di sini,” jelas Xylan.Perkataan Xylan itu tampak janggal sebab biasanya dia tidak ingin dilayani tanpa Camelia,
Xylan Wellington pun tidak langsung menjawab pertanyaan Ronald Wings. Sang raja muda itu tampak berpikir serius dengan alis berkerut.“Aku … belum bisa memastikan hal itu,” kata Xylan terdengar ragu-ragu.Ronald menggigit bibir bawahnya. Ah, perkataannya itu sebenarnya sama halnya dengan menuduh salah satu dari pelayan mengkhianati raja. Sebab, hanya pelayan yang saat percakapannya dengan raja berlangsung yang ada di sekitar mereka. Akan tetapi, semua pelayan raja yang dekat dengan mereka saat itu adalah wanita. Ronald pun merasa sudah salah berbicara.Namun, di kala dia hampir saja membuka mulut untuk mengoreksi perkataannya, Xylan malah berkata, “Aku akan melakukan sesuatu untuk memeriksanya.”Ronald melebarkan mata, tampak kaget. “Yang Mulia, saya mohon ampun. Apa yang saya katakan tadi-”“Yang kau katakan itu bisa saja terjadi. Yah, aku pikir aku harus mempertimbangkan banyak hal. Jadi, bukan suatu perkara besar jika aku harus memeriksa para pelayan wanita,” Xylan memotong perka
James menggelengkan kepala, “Tidak bisa aku katakan sekarang.”Reiner seketika menghela napas kecewa. “Kau ini … membuat kami penasaran.”“Benar, mengapa kau tidak bisa mengatakannya sekarang?” Ben bertanya dengan ekspresi penuh rasa ingin tahu.“Apa kau tidak bisa memberikan kami sedikit saja … titik terang?” Shin mencoba membujuk dengan penuh harap.James terkekeh pelan, “Maaf, aku benar-benar belum bisa memberitahu kalian sekarang, tapi … aku yakin tidak akan lama kita akan tahu semuanya.”Diego menatap dengan tatapan tidak yakin, “Kita atau kau saja yang akan tahu?”James mengulas senyuman cerah, “Tentu saja kita semua.”“Aku tidak percaya,” sahut Alen secepat kilat.Sang jenderal perang sontak mengedipkan mata berulang kali dan menatap satu persatu teman-teman baiknya dengan tatapan bingung.Dia pun menunjuk dirinya sendiri dengan jari telunjuk kanannya dan berujar, “Kau pikir aku berbohong? Sejak kapan aku berbohong atau mengingkari janjiku?”Ben mengerutkan kening dan terlihat
Ben langsung meringis. Sedangkan Alen dan Shin tertawa garing bersamaan. Lalu, Diego berpura-pura menatap ke arah atas.Akan tetapi, Reiner dengan berani membalas, “Ini bukan soal kasihan kepadamu. Aku … hanya berpikir Riley sangat keterlaluan.”James mendecakkan lidah dan mengambil tempat duduk yang kosong, tempat di sebelah Diego yang langsung menoleh ke arahnya dengan tatapan yang masih sama.“Itu haknya,” jawab James terdengar santai.“Hak? Hak apa maksudmu? Hak membuat teman baiknya kesusahan?” balas Reiner tidak mengerti.James mengangkat bahu, “Aku juga telah membuatnya kesulitan selama beberapa tahun ini.”Shin melebarkan mata, “Hei, apa yang sedang kau bicarakan? Kesulitan apa? Dia-”“Aku meninggalkan istana ini dan membiarkan Riley mengatasi semua masalah di kerajaan ini sendirian. Maksudku … aku tahu kalian selalu ada untuknya dan begitu banyak
Reiner mengernyitkan dahi saat melihat ekspresi James yang menurutnya sangat aneh. Apalagi dia juga melihat bagaimana tiba-tiba bibir James membentuk sebuah senyuman.“Ada apa denganmu?” Reiner akhirnya memilih untuk bertanya.James sekali lagi malah tersenyum pada Reiner, membuat Reiner mengedipkan mata.Reiner juga langsung merinding seketika. “Kau ini kenapa? Jangan bilang kau jadi gila, James!”Helaan napas langsung terdengar dari James. Dia mendengus jengkel, “Sialan! Aku masih memiliki harapan bertemu dengan Riley, meskipun tidak sekarang. Untuk apa aku harus jadi gila?”Mendengar hal itu, Reiner menghela napas penuh kelegaan. Sebab, omelan James adalah salah satu cara yang memperlihatkan bahwa sahabat baiknya itu memang benar-benar baik saja. “Lalu, kenapa kau jadi seperti itu? Tersenyum mengerikan. Sangat aneh, asal kau tahu! Tidak seperti kau yang biasanya,” jelas Reiner yang masih terlihat agak ngeri.James kembali menyeringai, memperlihatkan deretan giginya yang bersih. Di
Bukannya menjawab pertanyaan James Gardner, Xylan Wellington malah berkata, “Aku … aku tahu apa yang sedang ingin kau katakan, Jenderal Gardner.”Baguslah, jadi apa jawabannya? Reiner membatin, mulai merasa malas.James menaikkan alis, “Iya, Yang Mulia?”Xylan mendesah pelan, lalu memejamkan mata selama beberapa detik. Setelah berhasil menguasai dirinya lagi dia pun menjawab, “Ini kelalaianku, Jenderal Gardner.”“Kelalaian? Soal apa, Yang Mulia?” James bertanya, terdengar meminta jawaban yang lebih jelas.“Kakak perempuanku. Aku … tahu dia sudah berbuat salah,” kata Xylan pelan.Sang raja muda itu menundukkan kepala selama beberapa detik, sementara James masih terdiam, menunggu dia berbicara lagi.Dan tanpa James mendesaknya, Xylan berujar, “Sesungguhnya aku sudah memperhatikan ada sesuatu yang aneh tentang dia. Ini … bahkan, sebelum kau berangkat mencari kakak iparku lagi, Jenderal Gardner.”Mata James melebar seketika, tapi dia masih menahan diri untuk berkomentar.Xylan berdehem pe