Share

Bab 126

Author: Abimana
Dinda tidur selama dua jam dan belum bangun juga.

Di bawah tatapan curiga dari Disa dan Daisha, Arjuna pikir dirinya terlalu kasar. Dia buru-buru meminta pelayan restoran untuk bantu mencarikan tabib.

"Tabib, apa yang terjadi pada adikku?"

Begitu tabib berhenti memeriksa denyut nadi Dinda, Disa dan Daisha langsung bertanya.

"Tidak apa-apa."

"Tidak apa-apa? Kalau begitu kenapa dia belum bangun juga?"

"Nona ini belum bangun ...." Tabib itu tersenyum tipis lalu lanjut berkata, "Mungkin karena tempat tidur ini terlalu nyaman. Dia tidur sangat lelap. Mungkin dia sudah lama tidak tidur nyaman di atas kasur."

"..."

Perkataan tabib itu membuat Alsava bersaudari menangis.

Mereka berdiri di samping kasur sambil diam-diam menyeka air mata.

Meskipun Arjuna sangat jahat dulunya, setidaknya mereka masih bisa tidur nyaman pada malam hari.

Dinda membalikkan badannya, kemudian menendang selimut. Daisha membungkuk untuk menyelimuti Dinda.

"Ah!"

Daisha tiba-tiba menjerit pelan.

Disa buru-buru mendekat la
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 613

    Arjuna telah membuat beberapa hal ajaib di Kabupaten Damai. Arga pernah menceritakannya kepada Dewi sebelumnya.Akan tetapi, Dewi tidak percaya bahwa alat ajaib seperti itu dapat menghasilkan dua ratus ribu pakaian berlapis kapas dalam tujuh hari."Itu namanya ... namanya .... Aduh, Paduka Kaisar akan tahu setelah melihatnya."Setelah Tamael selesai berbicara, dia menarik Galang keluar lalu berkata, "Yang Mulia Galang, ayo, mari buka wawasan bersamaku."Galang tidak melawan, dia membiarkan Tamael menyeretnya.Sebelumnya ketika mereka berada di Kabupaten Madaska, Tamael juga menyeret Galang untuk melihat bebek panggang buatan Arjuna.Setelah Tamael dan Galang pergi, Ratna menatap Dewi. "Paduka Kaisar, bagaimana kalau ... aku pergi ke luar kota untuk menjemput mereka?"Pada titik ini, dia mulai sedikit memercayai Arjuna.Ketika berada di Kabupaten Madaska, Arjuna juga sangat tidak bisa diandalkan. Namun pada akhirnya, dia tidak hanya bisa diandalkan, tetapi juga luar biasa.Siapa sangka

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 612

    "Bawa Arjuna dan keluarganya ke kediaman Daksana di Negara Tanawara malam ini, kawal mereka dengan selamat."Dalam hal bisnis, Arjuna memiliki banyak ide cerdas. Daksana pasti akan melindungi Arjuna."Baik, Paduka Kaisar!""Ingat! Kawal dengan aman!" Dewi menekankan kata "aman" lagi."Paduka Kaisar." Galang berbicara dengan suara keras dan tegas. "Aku akan melindungi keluarga Arjuna dengan nyawaku."Melihat pemandangan ini, Arjuna merasa terharu sekaligus geli. "Apa yang sedang kalian lakukan? Bratajaya adalah negaraku, rumahku. Aku tidak akan pergi."Mengetahui bahwa Dewi dan yang lainnya akan segera membantahnya, Arjuna segera melanjutkan. "Jangan khawatir, Yudha benar-benar tidak dapat membunuhku. Aku benar-benar dapat membuat dua ratus ribu pakaian berlapis katun."Saat berbicara, Arjuna menendang Tamael. "Mereka tidak mengerti aku, tidak percaya padaku. Apakah kamu juga tidak percaya padaku?""Arjuna ...." Tamael ragu-ragu. "Apakah kamu benar-benar punya solusi?""Ya, tugasmu seka

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 611

    Tetap saja tidak ada seorang pun yang meladeni Arjuna.Dewi melirik Ratna. Ratna mengangguk, kemudian segera berjalan ke aula dalam. Ketika dia keluar, dia membawa sebuah kotak besi kertas.Ketika kotak itu dibuka, isinya adalah emas berkilauan.Arjuna bergumam dalam hati.'Jangan-jangan emas ini adalah harta karun yang Dewi sembunyikan di bawah ranjang naga?'Sebelumnya ketika Dewi membahas uang ini kepadanya adalah saat Arjuna baru saja masuk ke istana. Dewi merasa tidak dapat mengalahkan Yudha, jadi dia meminta Arjuna untuk mengambil uang itu dan melarikan diri bersama istri-istrinya.Kali ini ...."Kamu menghasilkan lima juta tael perak sebelumnya, tapi perbendaharaan sudah kosong. Ada perang di utara, semua orang di negara ini menderita bencana. Uang dibutuhkan di mana-mana, jadi tidak banyak yang tersisa untuk digunakan."Dewi akhirnya meladeni Arjuna, tetapi nadanya masih sangat buruk."Meskipun uangnya tidak banyak, itu lebih dari cukup untuk membuat dua ratus ribu mantel katun

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 610

    "Dia bicara omong kosong di pengadilan. Seseorang, usir Arjuna dari pengadilan, kurung dia di rumah selama sepuluh hari dan denda tiga bulan gaji!"Suara Dewi terdengar keras, tatapan yang dia berikan pada Arjuna bahkan lebih tajam dari suaranya.Dia telah memperingatkan Arjuna berkali-kali bahwa pengadilan bukanlah pasar. Setiap kata yang diucapkan di pengadilan harus dipertimbangkan secara matang sebelum diucapkan.Sebab, sangat mungkin hanya gara-gara penggunaan kata atau frasa yang tidak tepat, seseorang bisa kehilangan kedudukan dan gelarnya, atau dalam kasus yang serius, dipenggal, bahkan keluarganya pun ikut terlibat.Ratna sangat cepat. Begitu perintah Dewi terlontar, dia datang ke depan Arjuna untuk menariknya keluar."Hei, jangan terburu-buru, Pemimpin Ratna."Yudha menghentikan Ratna lalu berkata kepada Dewi. "Paduka Kaisar, aku rasa Arjuna benar. Dalam cuaca yang sangat dingin, kita mungkin akan kehilangan satu prajurit Serigala hanya dalam waktu satu jam, apalagi sepuluh h

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 609

    "Paduka Kaisar." Tama membungkuk sedikit. "Perbatasan utara tiba-tiba dilanda gelombang dingin, Pasukan Serigala sangat membutuhkan sejumlah besar pakaian berlapis katun, celana berlapis katun, serta selimut katun.""Tiba-tiba dilanda gelombang dingin? Kalau begitu, harus segera dikirim. Yudha, tolong tangani masalah ini dengan segera." Dibandingkan sebelumnya, nada bicara Dewi jauh lebih lembut.Sebagian besar kekuasaan di istana berada di tangan Yudha, jadi Dewi hanya bisa bersikap rendah.Sebelumnya, Yudha pasti akan mengambil kesempatan untuk mempermalukan Dewi, tetapi hari ini dia tidak melakukannya."Baik, Paduka Kaisar. Aku akan mengawasi sendiri masalah ini."Saat berbicara, Yudha menoleh ke arah Menteri Pendapatan."Bara, perbatasan utara tiba-tiba dilanda gelombang dingin. Mantel katun, celana katun, dan selimut adalah barang-barang yang menyelamatkan nyawa bagi para prajurit Pasukan Serigala. Para prajurit yang melawan musuh asing adalah pion utama keamanan nasional. Aku per

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 608

    "Baik, baik sekali." Darah Arjuna mendidih, bagaimana mungkin itu buruk?"Kalau begitu, Tuan, berikan padaku ...." Intan menggigit bibirnya lagi. Mungkin karena malu, kali ini kekuatannya jauh lebih besar dari sebelumnya.Arjuna menempelkan tangannya di bibir Intan. "Dasar bodoh, jangan menggigit lagi. Kalau kamu menggigit bibirmu lagi, bibirmu akan berdarah.""Hm ...."Intan jatuh ke dalam pelukan Arjuna. "Miliki aku. Di sini, aku sudah menyuruh Ayla untuk mengganti seprai."Sebelumnya mereka melakukannya di atas rumput.Intan punya kesukaan khusus terhadap melakukan hal itu di tanah."Maaf membuatmu menunggu lama."Saat kembali ke Aula Harmoni Tertinggi, Arjuna meminta maaf kepada Dewi. Dia telah berjanji pada Dewi bahwa begitu waktunya tiba, dia akan pergi. Tak disangka malah begitu lama.Semua karena Intan yang terlalu antusias.Dewi berkata dengan tenang. "Aku tidak marah. Kamu harus memberinya seorang anak. Selir Bijaksana membutuhkan seorang anak untuk menemaninya. Kita ...." De

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status