Share

Bab 854

Author: Abimana
Johan melirik makanan yang mereka dapat.

Nasi, mi, kubis, asinan kubis, dan daging. Akan tetapi bukan daging sapi, melainkan daging ayam dan bebek yang sangat sedikit.

Semua makanan ini harus dimasak baru bisa dimakan.

Bahkan asinan kubis pun harus dimasak, karena asinan kubis sudah lama dikeluarkan dari ruang bawah tanah, sudah membeku.

Tanpa panci, rasanya percuma saja makanan-makanan ini.

"Pantas saja dia begitu baik hari ini, mau berbagi makanan dengan kita. Ternyata dia masih begitu kejam," kata ibunya Johan dengan marah.

"Benarkah begitu?" tanya Disa pada Ayumi.

Ayumi mengangguk. "Pokoknya mereka menyimpan semua alat yang bisa digunakan untuk memasak."

"Bisa-bisanya!" Disa menggertakkan gigi, lalu memelototi rumah tempat Ilham berada. "Mereka jahat, maka kita tidak perlu bersikap baik. Ayumi, ayo!"

Disa mengambil granat, memanggil Ayumi, lalu berjalan ke luar.

"Kembali!"

Arjuna, yang sedari tadi diam, pun menghentikan mereka.

"Tuan, mereka menyimpan pancinya, aku hanya pergi meng
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
amlin
terlalu kekanak-kanakan alur ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 858

    "Tuan ...."Disa menatap Arjuna dengan sedih. "Sebaiknya aku memohon kepada Amara saja."Efek samping Arjuna mungkin parah, jadi mereka harus segera kembali, kemudian membuat makanan untuk Arjuna."Disa." Ekspresi Arjuna berubah dingin. "Apakah kamu pikir aku sedang bercanda? Cepat potong satu, lalu pulang bersamaku.""Maaf, Tuan."Disa langsung melakukannya. Dia masih tidak percaya bambu bisa digunakan sebagai panci. Dia berpikir dalam hati bahwa dia harus segera membawa Arjuna pulang, lalu membiarkan Dewata Pedang Kuning memeriksanya.Arjuna hanya melihat dalam diam. Bagaimana mungkin dia tidak tahu apa yang dipikirkan Disa?Percuma bicara banyak. Disa akan tahu setelah Arjuna menunjukkannya nanti.Setelah beberapa saat, Disa telah memotong bambu."Ayo cepat kembali. Suamimu akan membuatkan nasi bambu untukmu!"Saat teringat aroma nasi bambu, Arjuna merasa perutnya keroncongan, langkahnya pun dipercepat tanpa sadar.Terkadang keberuntungan orang memang begini.Hal-hal baik datang sil

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 857

    Sepasang mata jernih di balik kerudung itu terkejut, tetapi segera kembali normal. Setelah bulu matanya bergetar pelan, Amara berkata dengan dingin."Aku sudah menawarkannya kepadamu, kamu yang tidak mau. Kita sudah impas. "Setelah mengatakan itu, dia pun berbalik, pergi tanpa ragu.Di tengah salju, Amara mengenakan jubah bulu merah, tampak samar dan menawan, sangat rupawan.Arjuna tak kuasa merasa emosional.Kecantikan Amara tak ada duanya di dunia.Amara harus membunuh Arjuna sekalipun mengorbankan nyawanya sendiri. Apakah dalang di baliknya adalah Yudha?Jika ....Ekspresi Arjuna menggelap, ada aura pembunuh yang kuat dalam tatapannya.Jika Yudha yang ada di balik Amara, maka liontin giok Amara adalah pemberian Yudha.Siapa pun yang menculik istrinya ....Dia pasti akan berakhir mati.Mati dengan mengenaskan."Tuan, Tuan."Disa memanggil Arjuna dua kali, Arjuna baru tersadar."Tuan, apa yang kamu pikirkan?""Tidak apa-apa, ayo." Arjuna menarik Disa, tetapi mendapati bahwa Disa tida

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 856

    Di bawah tatapan orang banyak, Ilham jatuh tertelungkup.Arjuna ingin menjauhkan kakinya tadi, jadi ....Mulut Ilham kebetulan menghadap telapak kaki Arjuna."..."Suasana hening selama belasan detik."Tuan Muda, Tuan Muda!"Terdengar teriakan-teriakan, tempat tersebut menjadi kacau."Enyah, enyah!"Ilham, yang marah dan malu, mendorong pelayan laki-laki lalu berteriak keras. "Pisau, pisau!"Seorang pelayan laki-laki masuk ke dalam rumah, kemudian keluar lagi.Ketika dia keluar, dia membawa sebuah pisau dapur.Ilham segera mengulurkan tangan untuk mengambilnya."Ah!"Terdengar teriakan lagi, Ilham menunjuk kaki kanannya dengan ekspresi penuh kesakitan.Ujung pisau dapur itu menusuk kaki Ilham.Tangan kanan Ilham ditebas oleh pembunuh wanita Amara saat dia mencoba melecehkan Amara.Dia seketika lupa, menggunakan tangan kanannya untuk mengambil, hasilnya seperti ini."Hahaha! Karma, benar-benar karma! Ilham biadab, tiba juga karmamu!" Ibunya Johan tertawa dengan keras.Untungnya, beberap

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 855

    "Kutebak satu hari.""Satu hari terlalu lama, kurasa paling lama setengah hari.""Setengah hari masih terlalu lama, kurasa tidak akan lebih dari empat jam."Disa dan Ayumi sangat marah hingga rasanya ingin merobek mulut orang-orang itu.Begitu marah, Disa merasa perutnya makin lapar.Suara keroncongan perutnya terdengar oleh Arjuna."Tuan, perutku hanya tidak nyaman, bukan lapar." Disa buru-buru menjelaskan kepada Arjuna lagi, takut Arjuna khawatir."Tuanmu tidak bodoh. Apakah perutmu tidak nyaman atau lapar, aku masih bisa membedakannya." Arjuna menggenggam tangan Disa. "Papah aku berdiri.""Oke!"Disa membungkuk, kemudian dia langsung membeku. "Tuan, setelah aku papah, kamu mau pergi ke mana?""Tentu saja menyelesaikan masalah makan. Kita bukan dewa. Kita akan mati kelaparan jika tidak makan.""Hei, papah aku. Kenapa kamu malah mundur?"Makin Arjuna berbicara, makin cepat Disa mundur. "Tuan, aku tidak ingin kamu memohon kepada Ilham."Jika Arjuna harus berlutut dan memohon kepada Ilh

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 854

    Johan melirik makanan yang mereka dapat.Nasi, mi, kubis, asinan kubis, dan daging. Akan tetapi bukan daging sapi, melainkan daging ayam dan bebek yang sangat sedikit.Semua makanan ini harus dimasak baru bisa dimakan.Bahkan asinan kubis pun harus dimasak, karena asinan kubis sudah lama dikeluarkan dari ruang bawah tanah, sudah membeku.Tanpa panci, rasanya percuma saja makanan-makanan ini."Pantas saja dia begitu baik hari ini, mau berbagi makanan dengan kita. Ternyata dia masih begitu kejam," kata ibunya Johan dengan marah."Benarkah begitu?" tanya Disa pada Ayumi.Ayumi mengangguk. "Pokoknya mereka menyimpan semua alat yang bisa digunakan untuk memasak.""Bisa-bisanya!" Disa menggertakkan gigi, lalu memelototi rumah tempat Ilham berada. "Mereka jahat, maka kita tidak perlu bersikap baik. Ayumi, ayo!"Disa mengambil granat, memanggil Ayumi, lalu berjalan ke luar."Kembali!"Arjuna, yang sedari tadi diam, pun menghentikan mereka."Tuan, mereka menyimpan pancinya, aku hanya pergi meng

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 853

    "Ibu, tunggu aku di sini. Aku akan mencari kayu bakar."Johan yang sebelumnya jujur dan berbakti, kini menjadi serius dan tegas.Ibunya Johan ingin berbicara, tetapi dia terkejut dengan ekspresi putranya. Mendiang suaminya juga seperti ini ketika sedang serius."Johan ...." Ibunya Johan berlinang air mata."Hei!" Dewata Pedang Kuning, yang lama terdiam, berkata, "Bawel sekali. Lagi pula, kalian hanya berdua. Gabung saja dengan kami.""Lihat dia, begitu lemah. Kalau dia pergi mencari kayu bakar, entah dia bisa kembali atau tidak. Jika dia tidak kembali, seseorang akan menangis lagi. Aku paling benci mendengar orang menangis."Mungkin takut Arjuna tidak setuju, Dewata Pedang Kuning pun menambahkan kalimat terakhir."Karena ini saran Dewata Pedang Kuning, maka bagus!" Arjuna tersenyum.Sebenarnya, Arjuna memang bermaksud begitu sejak dia meminta Disa untuk menggendong ibunya Johan.Saat itu cuaca sangat dingin. Johan dan ibunya tidak akan bertahan lebih dari tiga hari tanpa tempat berlind

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status