Share

Bab 4. Royal Express MasterCard

"Tidak. Jangan, Ketua. Tolong maafkan kami," kata pria berpakaian jas dengan wajah pucat pasi. 

Kelima pria berpakaian jas bersama pemimpin mereka tidak dapat mengelak sedikitpun ketika para pria berbadan kekar memukul dengan brutal. 

Jeritan kesakitan memekakkan telinga, membuat semua orang yang mendengarnya pasti akan bergidik ketakutan.  

"Kakak Clark. Jika berkenan, mampirlah ke perusahaan King Paradise milikmu," ucap Camela tampak berharap. "Kakak Clark adalah pemiliknya." 

"Kurasa kau sangat pantas menjadi ketua perusahaanku. Aku percayakan sepenuhnya pada seorang ratu bisnis sepertimu, Camela," ujar Haven kepada Camela yang tampak begitu cantik dan sangat muda, tubuhnya pun begitu hot seperti beberapa wanita emas yang berada di klub malam. 

Camela membungkukkan tubuhnya. "Terima kasih atas kepercayaannya, Kakak Clark. Aku berjanji akan mengabdikan hidupku untuk King Paradise. Bagaimanapun juga, kakak Clark adalah malaikat kehidupanku." 

Haven tertawa mendengar Camela mengatakan itu. Haven yang melahirkan gelar ‘ratu bisnis’ kepadanya. Dia memberikan jabatan ketua perusahaan di King Paradise untuk Camela. 

Haven membeli Camelia. Dia melepas julukan ‘wanita jalang’ dan memungut Camela dari pasar perdagangan manusia. Saat itu, Haven masih menjadi petarung bergelar malaikat kematian dan menjadi pemimpin sebuah klan terbesar di luar negeri. 

Sekarang Haven mulai berpikir, seseorang yang dapat membantunya untuk mencari tahu tentang keluarga Lee hanyalah Camela, karena sebentar lagi dia akan berpisah dengan Alice Lee. 

Mungkinkah kakek Lee dulu hanya menjebaknya dengan menjerumuskan ke dalam keluarga yang tamak? Padahal kakek Lee mengatakan jika Haven akan dinikahkan dengan cucu perempuan berhati baik, yang saat 18 tahun lalu bersama kakek Lee menyelamatkan hidup Haven Clark. Tapi nyatanya Alice Lee adalah wanita berhati iblis. 

"Camela. Ada hal yang sepertinya harus kau kerjakan," ucap Haven. Dia pun menatap ke arah lain ketika merasa ada keraguan di hatinya. "Cari tahu tentang kakek Lee dan semua anggota keluarganya yang tinggal di kota ChesterLand ini, lalu kabari aku secepatnya." 

"Baik, Kakak Clark. Aku akan segera meminta seseorang yang memegang kota ChesterLand untuk menyelesaikan tugas ini. Kau akan segera mendapatkan datanya secepat mungkin." 

"Oh, iya, Kakak Clark." Camela tiba-tiba memberi isyarat kepada salah satu anak buahnya. Setelah pria kekar itu datang dengan membawa sebuah kotak, lalu Camela membukanya.

"Bukankah ini milik Kakak Clark? Kau tidak menggunakannya sejak tiga tahun terakhir." Camela menyerahkan Royal Express MasterCard dengan hati-hati.  

Haven meraih kartu itu setelah Camela memberikannya, kemudian dimasukkannya ke dalam dompet hitam yang sudah sangat lusuh dan tidak layak pakai. 

Kekuatan Haven yang sesungguhnya telah berada dalam genggaman, setelah tiga tahun lamanya dia meninggalkan semua kekayaan dan kekuatan yang dimiliki sebagai seorang dewa perang miliarder paling ditakuti di dunia militer dan martial arts. 

Royal Express MasterCard adalah sebuah BlackCard nomor satu terlangka. Di dunia ini, hanya ada tujuh kartu sejenis itu. Hanya orang-orang khusus dan terpilih yang diundang oleh pihak bank dunia. dengan kekayaan minimal 100 miliar dollar yang mampu memilikinya, itu pun harus memenuhi syarat seleksi. 

Haven telah lama meninggalkan BlackCard itu lebih dari tiga tahun sejak menjadi menantu keluarga Lee dan meninggalkan tahta dewa perang negara obat. 

"Kakak Clark, aku akan meminta anak buahku untuk mengantarmu pulang," kata Camela sembari menunduk hormat setelah menyerahkan kartu itu. 

Haven menatap Camela sebentar. Dia berpikir, lebih baik pulang sendirian daripada harus di antara dengan sederet mobil mewah yang membuat keluarga Lee yang melihatnya menjadi curiga. "Tidak perlu. Cukup urus saja motor kesayanganku dan tugas kecil dariku." 

Haven meninggalkan Camela, menuju pulang ke kediaman keluarga Lee.  

Camela segera memerintahkan anak buahnya untuk membawa motor milik Haven menuju bengkel. Camela mulai menghubungi seseorang yang saat ini memegang kendali dan data penduduk Kota ChesterLand, seseorang itu adalah CEO Garrick Blackton. 

Kediaman keluarga Lee. 

Baru saja Haven melangkahkan kakinya memasuki rumah kediaman keluarga besar Lee, tiba-tiba ibu mertuanya sudah berdiri di ruang tamu. 

"Dari mana saja kau?" 

"Bukankah seharusnya kau berada di rumah dan memasak untuk keluarga kita? Tapi kenapa kau malah pergi keluyuran?" ceroros Callysta, ibu mertua dengan raut wajah membenci. 

Sejak siang tadi, Haven tiba-tiba saja menghilang. Padahal sorenya, dia harus membuat makan malam untuk seluruh anggota keluarga Lee.  

Akan tetapi, sore ini Nenek Pricilla Lee harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli makanan di luar. Jika tidak, mereka akan kelaparan sampai menunggu Haven pulang malam ini.

"Dasar manusia tidak berguna! Ceraikan cucuku sekarang juga! Aku muak dengan adanya seonggok sampah seperti dirimu di rumahku!" Suara keras dan memekakkan telinga tiba-tiba keluar dari mulut Nenek Pricilla Lee dengan raut wajah galak.

Nenek Pricilla Lee adalah kepala keluarga yang memimpin seluruh kehidupan keluarga Lee, termasuk Lee Group. Dia lah sang presiden direktur utama perusahaan Lee Group. 

Wajah keriputnya memerah. Jika wanita tua itu sudah marah, tidak ada anggota keluarga satu pun yang berani menyinggung atau membantahnya. 

"Apa kau lupa dengan tugasmu? Kau di sini hanya menumpang hidup, tapi beraninya kau pergi tanpa pamit!" geram Nenek Pricilla. 

"Nenek, aku minta maaf. Siang tadi aku hanya pergi mencari istriku untuk memberikan hadiah kejutan di hari ulang tahun ke tiga pernikahan kami," ucap Haven menunduk. 

Seketika nenek Pricilla membelalakkan mata. "Untuk apa kau mencari cucu perempuanku? Apa kau ingin mempermalukannya di depan rekan bisnis dengan keadaanmu yang menyedihkan ini?" 

"Tidak, Nenek. Justru Alice lah yang berbuat memalukan. Dia berselingkuh dengan pria lain," ucap Haven tak berdaya. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status