"Tidak. Jangan, Ketua. Tolong maafkan kami," kata pria berpakaian jas dengan wajah pucat pasi.
Kelima pria berpakaian jas bersama pemimpin mereka tidak dapat mengelak sedikitpun ketika para pria berbadan kekar memukul dengan brutal.
Jeritan kesakitan memekakkan telinga, membuat semua orang yang mendengarnya pasti akan bergidik ketakutan.
"Kakak Clark. Jika berkenan, mampirlah ke perusahaan King Paradise milikmu," ucap Camela tampak berharap. "Kakak Clark adalah pemiliknya."
"Kurasa kau sangat pantas menjadi ketua perusahaanku. Aku percayakan sepenuhnya pada seorang ratu bisnis sepertimu, Camela," ujar Haven kepada Camela yang tampak begitu cantik dan sangat muda, tubuhnya pun begitu hot seperti beberapa wanita emas yang berada di klub malam.
Camela membungkukkan tubuhnya. "Terima kasih atas kepercayaannya, Kakak Clark. Aku berjanji akan mengabdikan hidupku untuk King Paradise. Bagaimanapun juga, kakak Clark adalah malaikat kehidupanku."
Haven tertawa mendengar Camela mengatakan itu. Haven yang melahirkan gelar ‘ratu bisnis’ kepadanya. Dia memberikan jabatan ketua perusahaan di King Paradise untuk Camela.
Haven membeli Camelia. Dia melepas julukan ‘wanita jalang’ dan memungut Camela dari pasar perdagangan manusia. Saat itu, Haven masih menjadi petarung bergelar malaikat kematian dan menjadi pemimpin sebuah klan terbesar di luar negeri.
Sekarang Haven mulai berpikir, seseorang yang dapat membantunya untuk mencari tahu tentang keluarga Lee hanyalah Camela, karena sebentar lagi dia akan berpisah dengan Alice Lee.
Mungkinkah kakek Lee dulu hanya menjebaknya dengan menjerumuskan ke dalam keluarga yang tamak? Padahal kakek Lee mengatakan jika Haven akan dinikahkan dengan cucu perempuan berhati baik, yang saat 18 tahun lalu bersama kakek Lee menyelamatkan hidup Haven Clark. Tapi nyatanya Alice Lee adalah wanita berhati iblis.
"Camela. Ada hal yang sepertinya harus kau kerjakan," ucap Haven. Dia pun menatap ke arah lain ketika merasa ada keraguan di hatinya. "Cari tahu tentang kakek Lee dan semua anggota keluarganya yang tinggal di kota ChesterLand ini, lalu kabari aku secepatnya."
"Baik, Kakak Clark. Aku akan segera meminta seseorang yang memegang kota ChesterLand untuk menyelesaikan tugas ini. Kau akan segera mendapatkan datanya secepat mungkin."
"Oh, iya, Kakak Clark." Camela tiba-tiba memberi isyarat kepada salah satu anak buahnya. Setelah pria kekar itu datang dengan membawa sebuah kotak, lalu Camela membukanya.
"Bukankah ini milik Kakak Clark? Kau tidak menggunakannya sejak tiga tahun terakhir." Camela menyerahkan Royal Express MasterCard dengan hati-hati.
Haven meraih kartu itu setelah Camela memberikannya, kemudian dimasukkannya ke dalam dompet hitam yang sudah sangat lusuh dan tidak layak pakai.
Kekuatan Haven yang sesungguhnya telah berada dalam genggaman, setelah tiga tahun lamanya dia meninggalkan semua kekayaan dan kekuatan yang dimiliki sebagai seorang dewa perang miliarder paling ditakuti di dunia militer dan martial arts.
Royal Express MasterCard adalah sebuah BlackCard nomor satu terlangka. Di dunia ini, hanya ada tujuh kartu sejenis itu. Hanya orang-orang khusus dan terpilih yang diundang oleh pihak bank dunia. dengan kekayaan minimal 100 miliar dollar yang mampu memilikinya, itu pun harus memenuhi syarat seleksi.
Haven telah lama meninggalkan BlackCard itu lebih dari tiga tahun sejak menjadi menantu keluarga Lee dan meninggalkan tahta dewa perang negara obat.
"Kakak Clark, aku akan meminta anak buahku untuk mengantarmu pulang," kata Camela sembari menunduk hormat setelah menyerahkan kartu itu.
Haven menatap Camela sebentar. Dia berpikir, lebih baik pulang sendirian daripada harus di antara dengan sederet mobil mewah yang membuat keluarga Lee yang melihatnya menjadi curiga. "Tidak perlu. Cukup urus saja motor kesayanganku dan tugas kecil dariku."
Haven meninggalkan Camela, menuju pulang ke kediaman keluarga Lee.
Camela segera memerintahkan anak buahnya untuk membawa motor milik Haven menuju bengkel. Camela mulai menghubungi seseorang yang saat ini memegang kendali dan data penduduk Kota ChesterLand, seseorang itu adalah CEO Garrick Blackton.
Kediaman keluarga Lee.
Baru saja Haven melangkahkan kakinya memasuki rumah kediaman keluarga besar Lee, tiba-tiba ibu mertuanya sudah berdiri di ruang tamu.
"Dari mana saja kau?"
"Bukankah seharusnya kau berada di rumah dan memasak untuk keluarga kita? Tapi kenapa kau malah pergi keluyuran?" ceroros Callysta, ibu mertua dengan raut wajah membenci.
Sejak siang tadi, Haven tiba-tiba saja menghilang. Padahal sorenya, dia harus membuat makan malam untuk seluruh anggota keluarga Lee.
Akan tetapi, sore ini Nenek Pricilla Lee harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli makanan di luar. Jika tidak, mereka akan kelaparan sampai menunggu Haven pulang malam ini.
"Dasar manusia tidak berguna! Ceraikan cucuku sekarang juga! Aku muak dengan adanya seonggok sampah seperti dirimu di rumahku!" Suara keras dan memekakkan telinga tiba-tiba keluar dari mulut Nenek Pricilla Lee dengan raut wajah galak.
Nenek Pricilla Lee adalah kepala keluarga yang memimpin seluruh kehidupan keluarga Lee, termasuk Lee Group. Dia lah sang presiden direktur utama perusahaan Lee Group.
Wajah keriputnya memerah. Jika wanita tua itu sudah marah, tidak ada anggota keluarga satu pun yang berani menyinggung atau membantahnya.
"Apa kau lupa dengan tugasmu? Kau di sini hanya menumpang hidup, tapi beraninya kau pergi tanpa pamit!" geram Nenek Pricilla.
"Nenek, aku minta maaf. Siang tadi aku hanya pergi mencari istriku untuk memberikan hadiah kejutan di hari ulang tahun ke tiga pernikahan kami," ucap Haven menunduk.
Seketika nenek Pricilla membelalakkan mata. "Untuk apa kau mencari cucu perempuanku? Apa kau ingin mempermalukannya di depan rekan bisnis dengan keadaanmu yang menyedihkan ini?"
"Tidak, Nenek. Justru Alice lah yang berbuat memalukan. Dia berselingkuh dengan pria lain," ucap Haven tak berdaya.
Seorang pria dengan setelah jas formal berwajah dingin tanpa ekspresi berdiri di tempat itu.Dari nada bicaranya, jelas pria seumuran empat puluhan itu memiliki sifat yang tegas dan bijaksana. Pria itu menatap ke arah sekitar dengan wajah datar, lalu dia berjalan mendekat.Melihat General Manager Alexander Won mendatangi keributan itu, Cloe segera membungkukkan tubuhnya dengan hormat dan memberi senyuman. “Tuan Won.” Cloe tidak hanya sekedar memberi rasa hormat dengan membungkuk dan tersenyum, namun dia juga sengaja memperlihatkan sepasang gumpalan daging kenyal miliknya kepada bos nya. Bahkan, Cloe masih saja terus membungkuk dan berusaha memperlihatkan keindahan tubuhnya yang kini sebagian dengan sengaja dia perlihatkan. Namun, General Manager Alexander sama sekali tidak mempedulikan Cloe, dia melangkah dan melewati Cloe begitu saja.Nanti pria berkharismafik itu me
Cloe Kallen tiba-tiba maju selangkah, dia mengayunkan tangannya untuk menampar Winnie. Namun, Haven dengan sigap menahan tangan wanita itu dan mencengkeramnya dengan. “Sial, lepaskan tanganku, dasar berandalan!” Cloe tampak terkejut, namun beberapa saat kemudian dia berusaha untuk melepaskan tangannya. Namun, sekuat apapun Cloe berusaha melepaskan tangannya, itu tidak akan berhasil karena cengkeraman Haven jauh lebih kuat dari orang-orang pada umumnya. Cloe masih berusaha menarik tangannya dengan sekuat tenaga. “Apa telingamu sudah tuli? Dasar berandalan mesum, cepat lepaskan tanganku!” Haven menampakkan raut wajah dingin. “Jika kau bukan sahabat Winnie, aku sudah mematahkan lenganmu saat ini.” Cloe tampak mengusap-usap lengannya, seolah tengah membersihkan kotoran di tangannya. Haven menatap Winnie, dia merasa di keduanya memiliki masalah di masa lalu. Dan juga, mengapa Cloe me
Cloe melangkah dengan high heels nya, menyebabkan bunyi benturan sepatunya dengan lantai di tempat itu. Kemudian dia berhenti dan menyipitkan matanya. “Astaga, benar, kau Winnie Lee.” Cloe berkata setelah memastikan bahwa wanita muda yang berada di hadapannya benar-benar Winnie Lee. Sementara itu, Winnie benar-benar terkejut, dia menatap wanita yang memiliki jabatan sebagai HRD di tempat itu. “Cloe … Kau Cloe Kallen?” Ada sedikit perasaan yang sulit diartikan saat Winnie menyebut nama wanita itu. Wajahnya tiba-tiba berubah seolah-olah dia tengah menyembunyikan sesuatu. Haven bertanya kepada Winnie. “Apa kau mengenal wanita ini?” Winnie sedikit bergetar. “A-aku mengenalnya. Dia…. Dia teman SMA ku.” “Oh,” Haven tampak tak peduli pada Cloe. “Teman sekolahmu?” Haven menatap sekilas ke arah wanita beriasan tebal ini. Wajahnya memang cukup cantik, namun itu adalah hasil dari lapisan ma
Di Penthouse GreenLand, ada sebuah Villa terbaik yang berdiri disana. Villa itu bernama Golden Phoenix. Camela menjelaskan bahwa Golden Phoenix adalah Villa terbaik yang pernah di bangun di kota ChesterLand. Villa itu dibangun di dataran tinggi dan berada di wilayah kompleks rumah elit. Setelah mendengar penjelasan singkat, Haven langsung tertarik. “Oke, aku mau mengambilnya.” “Baik, Kakak. Saya akan segera menyiapkan untukmu.” Camela segera menghubungi General Manager Penthouse GreenLand - Alexander Won. Bahwa Tuan Clark menginginkan Villa terbaik di Penthouse GreenLand - Golden Phoenix. Tuan Clark akan mengunjungi Penthouse GreenLand hari ini untuk mengambil unit terbaik. Di kantornya, Alexander Won langsung menyanggupi dan dia seorang diri yang akan melayani Tuan Clark untuk mengambil unit terbaik. Siang hari, Winnie baru saja menyelesaikan pekerjaannya dalam bertemu beberapa
Di sebuah rumah yang berada di kompleks perumahan elit. Seorang pria baru saja dimarahi oleh istrinya. “Cannon, kau mau kemana? Bagaimana jika kita mengulanginya, aku berjanji akan berusaha untuk memberikan yang terbaik untukmu.” Pria itu adalah Lucius Ribery. Wajah pria itu memerah karena merasa malu terhadap istrinya. “Lucius, aku muak padamu. Kau sekarang adalah pria yang sangat lemah. Bagaimana mungkin kita sudah berada di dalam bersama, namun kau tak bisa melakukan apapun.” Seorang wanita cantik dengan pakaian seksi berkata dengan marah kepada pria di depannya. “Kau benar-benar sangat lemah.”Wanita itu adalah istri dari Lucius Ribery - Cannon Obsiden. Dia memiliki wajah yang cukup cantik dengan postur tubuh yang sangat baik dan seksi. Cannon sangat marah dan muak kepada suaminya. Bagaimana tidak? Semalam mereka baru saja masuk ke dalam kamar, dan Lucius tidak bisa melakukan apapun lagi. Saat ini, Lucius
Haven meminta pria tua itu berdiri kembali. “Henry, bangunlah.” Yang lebih mengejutkannya lagi, orang itu memanggilnya dengan sebutan Kakak. Jelas, Henry saat ini lebih menghormati Haven sejak kejadian yang dia lihat kemarin. Henry menggelengkan kepalanya, dia masih berada di posisi yang sama. Henry segera mengadah ke atas, dia lalu kembali berdiri dengan ekspresi takut. “Kakak, saya kemari untuk mengucapkan terimakasih ku yang paling dalam atas bantuan dari kakak Clark.” Haven diam, dia hanya mengangguk. “Hmm…”Sebenarnya, Haven sudah melupakan bantuan yang dia berikan kepada Henry. Namun bagi Henry, bantuan yang diberikan oleh Haven sangatlah berharga, dia tidak bisa melupakan dan membiarkannya begitu saja, jadi dia harus berterimakasih. Hening sesaat, kemudian Henry kembali berkata setelah dia diam sebentar seolah memikirkan sesuatu. “Kakak, jika anda bersedia, maukah kakak bertemu dengan keponakanku? Dia p
“Berdasarkan berita yang kudapat saat ini, seseorang telah membuatnya bangkrut karena keluarga Owen telah berani menyingung mereka.” Semua orang terkejut. Apa yang sebenarnya terjadi, mengapa keluarga Owen tiba-tiba bisa lenyap begitu saja. “Anya, apa yang terjadi?”“Benar sekali, apa yang terjadi? Bukankah Keluarga Owen adalah keluarga yang cukup kuat di kota ini? Apa yang membuatnya tiba-tiba jatuh?” “Aku tidak percaya dengan berita ini. Anya, coba kau jelaskan mengapa keluarga Owen yang begitu kuat bisa jatuh?” Semua orang bertanya kepada Anya. Mereka tidak percaya dengan berita itu. Namun, mereka langsung terkejut begitu membuka berita di kota ChesterLand yang beredar siang tadi. Bahwa keluarga Owen telah dinyatakan bangkrut dan menghilang dari kota ChesterLand.Bukankah Donald mengatakan bahwa keluarga Owen adalah keluarga yang berpengaruh di kota ChesterLand? Nenek Pricilla m
Dalam gelapnya malam, Haven menghentikan mobilnya di sebuah jembatan, tepat di bawahnya ada sungai besar yang mengalirkan air yang tenang. Saat melihat ke bawah, dia melihat batangannya melalui bayangan di air yang diterangi oleh cahaya rembulan. Ada aura mengerikan yang terpencar dari dirinya. Dia kemudian menatap ke arah depan. “Peter, jika kau masih mengikutiku dan kau tidak segera kembali ke kota Cloth dan memberitahu si bajingan tua itu bahwa dia harus datang sendiri, aku benar-benar akan membunuhmu!” Sementara itu, di markas milik Harimau Gunung, Peter memerintahkan anak buah yang dia bawa untuk mengangkat Harimau Gunung. Peter terdiam menatap Harimau Gunung yang sudah tak bernyawa lagi. Mereka sebelumnya telah merencanakan untuk menangkap Haven, namun pria muda itu telah datang sendiri ke hadapan mereka. Sebelum Harimau Gunung menyadari bahwa seorang pria yang datang itu bernama Haven Clark, Harimau G
Dengan kecepatan pergerakan Peter, orang biasa bahkan seorang pembela diri ulung sekalipun tidak akan bisa melihat pergerakan secepat itu. Namun, bagi Haven kecepatan Peter dalam melesat ke depan untuk memberinya serangan, terlalu lambat! Saat jarak serangan pukulan Peter hanya berjarak kurang dari lima puluh sentimeter, Haven masih diam dengan senyum tenang. Sett …Peter terkejut, dengan jarak yang sedekat itu. Haven tiba-tiba menghilang. Serangan Peter telah gagal, dan dia terdiam menyadari bahwa sosok Haven bukanlah seseorang yang selama ini dia pikirkan. Peter terdiam membeku. Ini semua seperti tidak nyata. Bagaimana mungkin ada seseorang yang bisa menghindari serangannya, bahkan pergerakan tidak lebih dari satu detik. Haven dengan mudahnya menghindari serangannya dengan kecepatan yang luar biasa.Bahkan jika seseorang memiliki kemampuan untuk menghindari serangan secepat seran