Share

Bab 280.

Author: BayS
last update Huling Na-update: 2025-04-21 15:54:51

'Sepertinya ramai sekali notif chat grup para guru malam ini. Ada kabar penting apakah di grup..?' bathin Seruni.

Dibukanya sandi aplikasi wa nya, dan didapatinya ratusan percakapan chat di grup para guru.

Namun yang menjadi topik chat ternyata bukan soal kurikulum, ataupun hal yang berkaitan dengan sekolah. Tapi mereka sedang membahas suatu kejadian viral di sosmed.

Chat 1 :"Wahh, rupanya masih ada pemilik ilmu sedahsyat itu di Jepang. Gak nyangka..!"

Chat 2 :"Gilakk..! Hanya dua orang bisa membuat kerusakkan seheboh itu..!"

Chat 3 :"Itu mah para alien sedang berduel..!"

'Jepang..?' bathin Seruni, langsung teringat pada keberadaan Permadi.

Seruni langsung mencari, apakah ada link yang di bagikan di grup itu. Dan dia langsung melihat link yang dibagikan, dalam salah satu chat teman grup wa nya. Lalu..

Klik.!

Seruni pun mulai menyimak video itu, semakin lama dia memandangi 'sosok biru' dalam video itu maka semakin berdebarlah hatinya.

Dia memang belum mengetahui 'kemampuan su
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Sang PENEMBUS Batas   Bab 616.

    'Prasti nama yang indah. Dan dia juga Putri seorang Raja di sana. Sepertinya kau tak salah pilih wanita disana Mas Elang. Baik, aku rela Mas menikahinya', desah bathin Nadya. "Tidak Mas Permadi. Katakan pada Mas Elang aku menyetujuinya, dan akan tetap menunggunya kembali. Sekaligus sampaikan salamku pada Prasti di sana, untuk melayani Mas Elang dengan baik," ucap Nadya tegas. Namun hati wanita terluka, siapa yang tahu..?"Baik Nadya. Tunggulah sejenak, aku akan menghubungi bathin Elang sekarang," ucap Permadi. Lalu perlahan Permadi kembali memejamkan matanya. 'Elang, saat ini aku sudah berada di rumahmu dan bertemu Nadya. Dia menyetujui pernikahanmu dengan Prasti di sana. Dan dia juga berkata akan tetap menunggumu di sini. Dia titip salam untuk Prasti, dan menunggumu membawa Prasti serta ke dimensi ini, untuk bertemu', ucap bathin Permadi pada Elang. Elang di masa silam memang tengah menunggu hasil pembicaraan Permadi, dengan istrinya itu. 'Terimakasih Permadi, aku akan berus

  • Sang PENEMBUS Batas   Bab 615.

    'Mas Elang. Jika sehari di sini, sama dengan setahun di sana. Betapa lama waktu yang Mas lalui di sana. Aku disini menunggu 10 hari, sedangkan Mas menjalaninya 10 tahun di sana. Apakah ada wanita yang menemani Mas Elang di sana? Pastinya Mas Elang kesepian disana', bathin Nadya. 'Kau begitu bersinar dimanapun kau berada Mas Elang. Nadya yakin, tak sedikit wanita yang menaruh hati pada Mas Elang di sana. Nadya tak menyalahkan Mas Elang, jika akhirnya mas memilih satu di antara mereka. Namun jangan lupakan Nadya mas, berusahalah untuk menguasai ilmu 'Sabdo Jagat' itu. Agar mas Elang bisa kembali dan bertemu lagi dengan Nadya', harap bathin Nadya penuh kepedihan. Nadya telah mendengar dari Permadi, tentang sulitnya menguasai aji 'Sabdo Jagad' itu. Waktu yang diperlukan untuk menguasainya juga tak sebentar. 'Ilmu itu bisa dibilang, adalah ilmunya orang-orang yang mendekati tataran para 'wali' Nadya. Alam dan seluruh dimensi di semesta ini, hanya bagaikan 'sejengkal dan sekejapan

  • Sang PENEMBUS Batas   Bab 614.

    "Sangat menyenangkan Ayahanda. Ternyata peradaban di sana lebih maju, dibandingkan peradaban kita Ayah. Padahal dimensi Selaksa Naga berada di masa lampau, jauh di belakang masa kita," sahut Prasti menjelaskan dengan raut wajah ceria. "Wah..! Ayahanda jadi ingin datang ke sana juga, sekali waktu bersama Elang. Hahahaa..!" gelak sang Maharaja, turut senang mendengar pengalaman putrinya itu. "Boleh Paduka Maharaja. Suatu saat Elang akan mengajak Paduka ke sana, jika Paduka senggang," sahut Elang tersenyum. "Hahahaa..! Bagus. Semoga saja aku bisa secepatnya membangun Tlatah Palapa, menjadi kerajaan yang makmur dan sejahtera. Agar aku bisa tenang meninggalkan rakyatku, dan berjalan-jalan ke dimensi Selaksa Naga itu," ujar sang Maharaja lagi, seraya tertawa senang. 'Sungguh Maharaja yang cinta rakyatnya melebihi dirinya', bisik hati Elang kagum. "O ya Elang. Aku merencanakan penobatanmu, untuk menjadi Raja Belupang minggu depan. Aku harap kau tak menolaknya kali ini Elang. Aku butu

  • Sang PENEMBUS Batas   Bab 613.

    "Semuanya menjauh dari pantai..!!" teriak Srenggana, pada para prajurit jaga yang masih terlihat berada dekat pantai. Karena dilihatnya ombak tinggi sedang bergulung, hendak menerpa pantai. Semua para prajurit jaga pantai pun berlarian dan berlesatan, menjauh dari pantai. Byaarrsshk..!! Gelombang pasang naik dan ikut membawa kapal-kapal, yang tertambat naik ke atas daratan pantai Marapat. Kapal-kapal itu ikut terbawa gelombang, dan baru nampak terhenti. Setrlah kapal naik sekitar dua puluhan depa, dari tepi pantai. Ganas..!Sementara di kejauhan, Prasti dan Prahasta Yoga nampak menyaksikan pertarungan Elang dan Eyang Lima Nyawa, dari sebuah bukit dekat pantai Marapat. Ki Naga Merah pun terlihat beterbangan di sekitar bukit itu. "Mas Yoga ...." gumam Prasti lirih. "Tenanglah Bibi. Paman pasti bisa mengalahkan orang itu," ucap Prahasta Yoga yakin. "Aarrrghss..!! Tongkatku..!" Eyang Lima Nyawa berteriak kesakitan, seraya memegangi dadanya. Sepuh itu juga berseru menyesali tong

  • Sang PENEMBUS Batas   Bab 612.

    Weerrsshk..!! Sosok Eyang Lima Nyawa terangkat melayang, dan tegak di tengah-tengah badai pusaran angin yang tercipta. Spraasshp.!! Pasir pantai terhisap masuk dalam pusaran badai angin, yang semakin lama semakin membesar dan menggila itu. Langit pun berubah gelap di atas area pertarungan itu. 'Hmm. Power yang mengerikkan..!' seru bathin Elang. "Kalian semua menjauhlah dari arena pertarungan ini..!" seru Elang pada semua orang, yang berada di sekitar lokasi itu. Sementara Ki Naga Merah masih berputaran di angkasa, bersama Prasti dan Yoga Prahasta di punggungnya. "Baiklah Kakek. Kulayani keinginanmu..! Kita bertarung di atas sana..!" Slaphs..! Elang berseru seraya melesat tinggi ke angkasa, yang berada di atas permukaan tengah laut Marapat. Slaphh..! Eyang Lima Nyawa melesat tinggi menyusul Elang. Sosok mereka berdua kini sudah saling berhadapan, di ketinggian angkasa. "Keluarkan 'power'mu Elang..! Pantang bagiku membunuh orang yang tak melawan..!" seru Eyang Lima Nyawa. Y

  • Sang PENEMBUS Batas   Bab 611.

    "Hiaahh..!" Wuussh..!! Srenggana berseru keras, seraya lepaskan pukulan 'Gebyar Jagad'nya. Selarik cahaya merah berhawa sangat panas melesat deras ke arah sosok Eyang Lima Nyawa. "Hiaahh..!" Splaats..!! Batara ikut berseru lontarkan pukulan pamungkasnya 'Langit Pecah Bumi Bergolak'. Sebuah bola energi bercahaya merah terang, dengan cahaya putih menyilaukan ditengahnya melesat deras ke arah Eyang Lima Nyawa. "Hahahaa..!" Byaarrsh..!! Kembali Eyang Lima Nyawa kerahkan aji 'Selimut Mentari'nya', sosoknya kembali diselubungi bola besar yang bercahaya menyilaukan bagai mentari. BLAARRRZZSSTTTKKHHH..!!! Bumi di sekitar area pertarungan mereka ambyar berantakkan. Terjadi pecahan gelombang energi super panas, yang menghempas ke segala arah. Tanah berpasir di bawah sosok Eyang Lima Nyawa, yang dihantam dua pukulan dahsyat itu, ambyar pecah dan melesak dalam. Pasir pantai bertebaran di udara dalam keadaan menyala merah, bagai percikkan bara. Dahsyat..! Namun ... "Hahahaaa..!! Hanya

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status