Share

Bab 04. Syarat.

Author: Zayn Z
last update Last Updated: 2025-09-09 23:05:32

Bab 04. Syarat.

Satu tahun berlalu….

Traaang…traaang…traaang.

Master Fan tersenyum lebar sambil menatap seorang pemuda berambut hitam dan bertelanjang dada yang kini sedang menambang kristal hitam di dalam gua.

Tampak pemuda berambut hitam panjang dengan tubuh berotot tanpa lemak  itu sangat lihai memainkan alat di tangannya itu, ayunan alat tambang di tangannya membuat kristal hitam yang sangat keras melebihi logam tungsten itu berhamburan ke udara.

“Anak ini…hanya dalam waktu satu tahun ia mencapai tingkatan tubuh kelima, tubuh dewa perang. Sungguh di luar dugaan!” 

“Kekerasan hati, tekad dan tujuannya membuatnya bertahan dengan latihan yang kubuat. Bahkan, ia menambahkan beban lain untuk meningkatkan kekuatan fisiknya,” ujar Master Fan bermonolog sambil menatap muridnya itu dari sudut ruangan gua.

Tian Zhi menghentikan tindakannya karena ia mendengar langkah kaki mendekat ke arahnya.

“Master, kenapa kemari? Harusnya Master istirahat saja di kamar Master!” ujar Tian Zhi sambil menyambut kedatangan Master Fan yang kini berjalan dengan bantuan satu tongkat di tangan.

Master Fan memberi tanda agar Tian Zhi tak perlu mengkhawatirkannya. Pandangannya tertuju lilitan kain di kedua pergelangan tangan, di perut dan di kedua  kaki muridnya itu.

Kain hitam  yang diberi mantra pemberat masing-masing sebesar lima ratus jin itu melilit kuat di tubuh muridnya itu.

“Zhi’er, pria tua ini ingin memakan masakan buatanmu. Karena itu aku datang kemari,” ujar Master Fan dengan santai.

“Baiklah, apa yang ingin Master makan? Aku akan menyiapkannya untuk Master!” ucap Tian Zhi penuh hormat.

Master Fan berpikir sejenak.

“Bagaimana jika kau membuatkanku sup iga dari Beast Harimau Hitam? Selain itu aku ingin makan paha  Beast Beruang Putih. Apa kau bisa membuatkannya untukku?” pinta Master Fan sambil menaik turunkan alisnya pada muridnya itu.

Tian Zhi tersenyum kecut dengan permintaan Masternya itu. Namun setelah beberapa saat ia pun mengangguk tanda menyetujui permintaan sang Master.

“Baiklah, Master tunggu saja di ruangan Master, nanti aku akan membawakannya untuk master,” jawabnya tanpa ragu.

Master Fan tersenyum penuh arti.

Saat Tian Zhi akan pergi, Master Fan menahannya untuk sejenak, ia kemudian menyentuh perut Tian Zhi dengan satu tangannya 

Simbol dan ukiran mantra yang tergambar di perut Tian Zhi menghilang oleh Qi yang membungkus telapak tangan Masternya itu. 

Mendapati hal tersebut langsung membuat Tian Zhi terkejut karenanya.

Belum sempat ia berkata ia merasakan aliran energi Qi murni mengalir dalam tubuhnya. Bersamaan dengan itu, ia juga merasakan energi Qi alam di dalam ruangan kini seperti mengalir ke arahnya.

Tian Zhi merasakan panas yang familiar dari dalam tubuhnya, ia berkeringat di mana keringat yang mengalir keluar berwarna hitam pekat dan lengket.

“Aku akan menunggu di ruanganku, bersihkan saja dulu tubuhmu yang bau itu!” ucap Master Fan sambil berlalu dari hadapan Tian Zhi.

Tian Zhi tersenyum hangat, meski kata-kata sang Master terdengar kasar namun ia tahu jika gurunya itu memiliki hati yang luar biasa lembut.

Tak membuang waktu, Tian Zhi segera menuju air terjun untuk membersihkan tubuhnya.

Di kolam air yang memberikan sensasi sengatan petir itu ia membersihkan kotoran di tubuhnya.

Sesekali beberapa beast belut petir dan beast ikan mas perak menerjang ke arahnya. Namun, dengan sekali tangkisan kedua Beast sebesar paha orang dewasa itu langsung terhempas kembali ke dalam kolam.

Tian Zhi menarik nafas panjang.

Ia merasa waktu berjalan begitu cepat. 

Dulu di dalam kolam petir ini ia merasakan rasa sakit yang luar biasa akibat efek air yang mengandung sengatan petir tersebut. Belum lagi ia selalu terluka oleh serangan Beast Belut Petir dan Beast Ikan Mas Perak yang menjadi penghuni kolam tersebut.

Kini setelah berjalannya waktu ia merasakan hal sebaliknya. Air terjun dan kolam petir itu memberikan kenyamanan pada tubuhnya dan kumpulan beast belut petir serta beast ikan mas perak yang ada di dalamnya kini benar-benar hanya sebagai makanan camilan untuknya.

Setelah tubuhnya bersih sempurna ia pun berjalan keluar gua. Dari sana ia menuju ke arah utara di mana Beast Beruang Putih dan Beast Harimau hitam berada.

Kedua Beast yang berada di tingkat empat atau setara dengan kekuatan cultivator ranah bumi itu kini menjadi incarannya untuk menyenangkan dan mengenyangkan gurunya.

Tian Zhi menemukan Beast buruannya.

Beruntungnya, ia melihat kedua beast dalam satu tempat yang sama. Tampak kedua beast itu terluka akibat pertarungan yang terjadi antara keduanya.

“Dulu aku harus bertarung cukup lama untuk dapat mengalahkan mereka karena dantianku di segel.” 

“Sekarang aku ingin tahu bagaimana kekuatanku setelah Master melepas segel di dantianku ini!” ujar Tian Zhi penasaran.

Tian Zhi bergerak mengendap-ngendap, ia kemudian bersembunyi di balik satu batang pohon besar.

Di saat yang tepat ia langsung bergerak memasuki pertarungan dua Beast tersebut.

Duakk duakk.

Satu pukulan dan satu tendangan ia layangkan. Serangan telak yang menghantam kepala kedua beast itu langsung membuat rahang keduanya hancur seketika.

Tian Zhi terkejut, ia tak menyangka pukulan dan tendangannya yang dilapisi Qi itu bisa membuat kedua Beast mati dalam sekali serangan.

Bagaimana ia tidak terkejut, ranahnya yang berada di ranah petarung tingkat menengah tentunya tidak mungkin membuat kedua beast tingkat empat mati dalam sekali serangan.

Tahu tidak akan mendapat jawaban dari pertanyaannya ia pun segera pergi dari sana sambil memanggul mayat kedua Beast buruannya.

Sepanjang perjalanan pulang tak ada satu pun Beast yang berani mendekat apalagi mengganggunya. 

Beast- beast tingkat rendah itu hanya menatapnya dengan dingin lalu berlalu dari tempatnya.

Tentunya insting mereka melarang untuk menyerang orang yang telah mengambil nyawa dua beast kuat tersebut.

Tian Zhi membawa buruannya ke tepian kolam petir, dari sana ia segera membersihkan buruannya itu dengan cepat.

Gerakan pisau di tangannya begitu lincah bagai penari yang sedang melakukan tariannya, hanya dalam waktu singkat kedua beast itu dikuliti olehnya. Tak membutuhkan waktu lama juga untuknya bisa memisahkan daging dan tulang beast buruannya itu.

Selesai dari sana, Tian Zhi segera membuat masakan untuk Master Fan. Dengan lihai ia membuat panganan dengan bumbu yang telah dipersiapkan.

Aroma dari daging yang dibumbui menyebar di dalam ruangan  sehingga membuat siapapun yang menciumnya pastinya terangsang selera makannya.

Master Fan datang menghampiri Tian Zhi yang sedang fokus membumbui masakannya dengan serbuk yang terbuat dari tanaman spirit tersebut.

Master Fan tampak puas saat melihat muridnya itu membuat  hidangan dengan sempurna.

“Tampaknya kau telah menguasai kitab resep yang kuajarkan padamu dengan baik. Kau juga sudah menguasai teknik sayatan dengan sempurna,” ujar Master Fan sambil melirik kulit,tulang dan daging Beast yang telah terpisah.

“Semua berkat pelatihan dan pengajaran Master, karena itu semua aku bisa sampai di tingkat sekarang, “ jawab Tian Zhi merendah.

Master Fan tersenyum lalu berkata.

“Tapi semua itu tidak akan terjadi dengan cepat seperti yang kau lakukan saat ini. Kau bisa sampai disini karena kau memiliki tekad yang kuat dan tak kenal lelah.” 

“Karena itulah kau mencapai hal tersebut.” 

“Meski begitu, kau tidak boleh berbangga hati apalagi sampai menjadi sombong! Ingat, diatas langit masih ada langit, di bumi yang kita pijak masih ada sosok kuat yang berpijak di tanah yang sama,camkan itu, Zhi’er!” seru Master Fan penuh penekanan.

“Murid akan selalu mengingatnya, Master!” jawab Tian Zhi penuh hormat.

Master Fan terlihat senang dengan jawaban muridnya itu, tidak hanya jawaban, namun sikap,tindakan dan pembelajaran muridnya itu benar-benar membuatnya bangga.

Tian Zhi menyelesaikan hidangannya, ia kemudian menyerahkan hidangan buatannya itu  pada Masternya.

Aroma masakan yang kuat ditambah kumpulan energi yang terkandung di dalam masakan membuat Master Fan tersenyum senang.

“Zhi’er, bagaimana pendapatmu mengenai pil dan makanan?” tanya Master Fan lalu mencicipi masakan yang dibuat Tian Zhi.

Tian Zhi berpikir sejenak, ia menelaah pertanyaan sang Master untuk beberapa saat sebelum menjawab. 

Ia tentunya tak mau sembarang menjawab karena pertanyaan sang master berkaitan dengan tindak tanduk yang selama ini ia lakukan.

Apalagi masakan yang ia buat semuanya tidak biasa, semua berdasarkan ajaran sang master di mana bahannya terdiri dari daging beast dan bumbunya terbuat dari serbuk tanaman spirit.

Setelah yakin dengan jawabannya ia pun menyatakan pendapatnya pada Masternya itu.

“Pil dan makanan sama-sama memiliki manfaat, pil dengan rasa pahitnya bisa memberikan efektifitas pada penggunanya. Sama halnya dengan makanan. Namun, jika harus memilih tentunya aku akan memilih menyajikan makanan karena selain memanjakan lidah tentunya khasiat makanan akan lebih terasa nikmatnya dibandingkan dengan pil dan obat yang pahit rasanya,” jawabnya dengan tenang.

Master Fan tersenyum mendengar jawaban bijak Tian Zhi.

“Kau benar, jika makanan masih bisa memberikan manfaat dan kesehatan yang setara dengan pil maka hal yang baik yang harus diutamakan.” 

“Tidak semua hal harus menggunakan pil dan obat sebagai jalan keluar,” jelas Master Fan penuh arti.

Tian Zhi mengangguk paham atas wejangan masternya itu, ia pun memperhatikan sang master yang tampak menikmati makanannya itu.

Ada ketidakpercayaan di dalam hatinya ketika memperhatikan gurunya itu. Setahun yang lalu gurunya begitu sehat dan bugar. Namun, setelah beberapa bulan pria berambut putih yang berwatak tegas itu kini dalam kondisi sakit yang tidak bisa dipahami olehnya.

Sempat dirinya bertanya apa yang terjadi pada masternya itu. Namun, Master Fan tidak pernah menjawab pertanyaannya itu.

“Lezat seperti biasanya,” ucap Master Fan sambil meletakan mangkuk supnya.

Ia kemudian menatap ke arah Tian Zhi lalu berkata setelahnya.

“Sudah saatnya kau melangkah untuk mempelajari teknik baru, apa kau sudah siap, Zhi’er?” tanya Master Fan dengan penuh wibawa.

“Murid siap, Master!” jawab Tian Zhi yakin.

Master Fan tersenyum lalu angkat bicara kembali, “ Kau sudah mempelajari pengobatan secara tradisional, serbuk yang kau buat, teknik sayatan dan bedah yang kau gunakan dalam membuat masakan ini sejatinya adalah teknik dasar dari alkimia itu sendiri.” 

“Sekarang kau sudah menguasainya,  karena itu…sudah saatnya kau mempelajari tingkatan selanjutnya dari pelatihan mu selama ini.” 

“Penempaan, ahli mantra dan tentunya alkimia!” jelas Master Fan dengan penuh penekanan.

Mendengar itu langsung membuat Tian Zhi sumringah karenanya. Ia tak menyangka jika dirinya akan mulai berlatih tiga hal tersebut.

“Jangan senang dulu, aku tidak akan mengajarimu dengan cuma-cuma. Ada syaratnya jika kau mau mempelajari tiga hal itu, apa kau sanggup?” tanya Master Fan penuh arti.

“Aku siap master, katakan apa syaratnya?” tanya Tian Zhi dengan yakin.

Dalam pikirannya terbayang jika syarat yang akan diberikan masternya itu pastinya tidak akan jauh dari ‘penyiksaan’ pada dirinya.

Tentu saja ia berpikir seperti itu karena pelatihan yang ia jalani selama ini tidak jauh dari hal tersebut.

Tian Zhi menunggu apa yang masternya akan katakan sebagai syarat untuk lanjutan pelatihannya itu.

Master Fan mengeluarkan tujuh benda dari balik pakaiannya,  ia menunjukan tujuh benda yang merupakan token tersebut ke depan wajah  Tian Zhi.

“Karena kau sudah menjawab siap maka kau tidak bisa mundur lagi, syaratnya…kau harus menjalankan kontrak pernikahan!” seru Master Fan tanpa ragu.

Tian Zhi membulatkan matanya, ia tertegun, pikirannya berhenti seketika saat mengetahui syarat yang masternya ajukan tersebut.

“Apa…kontrak pernikahan?” ujarnya tak percaya.

Bagaimana ia tidak terkejut, kata kontrak pernikahan saja sudah membuatnya tidak bisa berkata kata. Apalagi kini masternya itu menunjukan tujuh token klan padanya. Yang lebih membuatnya frustasi adalah ia secara tidak langsung telah menyetujui hal tersebut.

Bukankah dengan petunjuk tersebut itu artinya ia harus menjalankan kontrak pernikahan dengan tujuh orang berbeda? Jelas hal itu benar-benar tak bisa dipahami olehnya.

“Master…syarat macam apa ini? Bagaimana mungkin aku menjalankan syarat seperti ini?” Ujar Tian Zhi dengan cepat.

“Sayangnya kau tidak bisa menolak, muridku!” 

“ Mau tak mau kau harus menjalankan syarat yang kuminta ini! Kau tadi sudah setuju!” jelas Master Fan yang langsung membuat Tian Zhi ternganga saat mendengarnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin menarik
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sang Pemilik Takdir Langit dan Tujuh Wanitanya yang Cantik   Bab 09. Informasi.

    Bab 09. Informasi.Tian Zhi menghabiskan waktu malam ini dengan melatih fisiknya, ia tak ingin menghabiskan waktu dengan bersantai, karena ingin segera naik ranah kembali guna membuka ingatan yang tersegel di kepalanya. Tian Zhi mengingat kembali sebagian ingatan Master Fan yang terpatri di memorinya. Dari ingatan tersebut ada beberapa orang dan kelompok yang ikut andil membuat gurunya terluka.“Racun perusak dantian, itu yang membuat Master tidak bisa menggunakan kekuatannya, dan ia menggunakan semua qi yang ia miliki pada saat membuka ruang spasial dan membuat pengaturan untuk latihanku di dalam sana.” “Itu semakin membebani kekuatan Master yang membuat esensi kehidupannya terkuras!” “Kelompok jubah merah…aku akan mencari kalian!” ujarnya pelan sambil mengingat beberapa wajah yang terpampang di ingatannya.Tian Zhi teringat wejangan masternya“Antara beast dan manusia kenapa lebih berbahaya manusia? Karena manusia sifat identiknya adalah kecemburuan, hasad dan dengki, saling iri

  • Sang Pemilik Takdir Langit dan Tujuh Wanitanya yang Cantik   Bab 08. Rencana.

    Bab 08. Rencana.Tian Zhi menggendong gadis yang baru ditemuinya di punggungnya, gadis cantik itu tak sadarkan diri akibat kelelahan dan setelah ditelisik lebih lanjut ternyata ia terkena racun dari Beast Ular Api yang dibunuh oleh para Beast Serigala Perak.Dengan menaiki Beast Serigala Putih Tian Zhi segera kembali ke kediamannya untuk mengobati luka gadis tersebut.“Sepertinya aku sedikit paham situasinya, tampaknya Beast Serigala Putih dan kawanannya membawaku kemari karena gadis ini.” “Mereka mungkin melihatnya sejenis denganku,karena itu mereka tidak menghabisinya,” pikirnya menduga.Tian Zhi menoleh ke belakang, tampak para Beast Serigala Perak itu bekerja sama membawa bangkai beast itu ke tempat tinggalnya. Ia tak ambil pusing dengan apa yang mereka lakukan, yang jelas saat ini ia merasa kawanan Beast Serigala ini menganggapnya sebagai sekutu dan ia tak merasa rugi dengan itu.“Sepertinya aku harus memberi nama pada mereka untuk memudahkan berkomunikasi dengan mereka kedepan

  • Sang Pemilik Takdir Langit dan Tujuh Wanitanya yang Cantik   Bab 07.  Pertemuan takdir?

    Bab 07. Pertemuan takdir?Tian Zhi membelah udara dengan satu tangannya, sebuah celah ruang tercipta di depannya, ia kemudian memasuki celah tersebut dan muncul di satu tempat yang dikenalnya.Ia muncul di satu ruangan gua yang menjadi tempat gurunya tinggal, kembali hatinya merasakan sakitnya kehilangan saat melihat barang-barang yang ada di ruangan gua tersebut.Tian Zhi menghadap ke satu arah dimana dulu sang master selalu berdiri di area tersebut, ia mengambil sikap bersujud untuk memberikan penghormatan terakhir pada Masternya yang telah tiada.Setelah tiga kali memberikan penghormatan, Tian Zhi bangkit dari posisinya, kemudian membereskan semua barang yang ada di ruangan tersebut dan menyimpannya di dalam ruang spasial yang diwariskan Master Fan padanya.Setelah selesai ia pun berjalan menuju bagian gua lainnya, danau dan air terjun petir yang menjadi tempat tujuannya.Baru saja ia memasuki area tersebut ia dikejutkan dengan apa yang dilihatnya, tampak tiga Beast Serigala Per

  • Sang Pemilik Takdir Langit dan Tujuh Wanitanya yang Cantik   Bab 06. Harapan dan tujuan.

    Bab 06. Harapan dan tujuan.Tian Zhi berjalan keluar melewati batas cahaya yang berada di area terakhir, dengan tenang ia menembus lapisan cahaya tersebut sebagai tanda selesainya pelatihan tertutupnya.Tian Zhi berdiri mematung untuk beberapa saat di tempatnya, ia menghirup nafas dalam dan mengeluarkannya perlahan seakan akan udara yang dihirupnya itu lebih berharga dari emas.Ya, dirinya bersikap seperti itu bukan tanpa sebab, selama masa pelatihannya ia berada dalam ruangan magis dengan gravitasi tinggi dan dalam situasi penuh tekanan, lepas dari hal itu membuatnya merasa seperti burung yang lepas dari sangkarnya.Tian Zhi kemudian melihat tubuhnya sendiri, tampak otot di tangan dan di tubuhnya begitu keras tanpa sedikitpun lemak yang tersisa.“Tubuhku kini sudah berada di tingkat keempat, tubuh tulang naga, hanya tinggal selangkah lagi untuk bisa memiliki tubuh dewa!” “Entah berapa lama waktu yang kuhabiskan untuk menyelesaikan semua ujian dari Master, tapi, semua rasa lelah,

  • Sang Pemilik Takdir Langit dan Tujuh Wanitanya yang Cantik   Bab. 05. Ujian dan warisan.

    "Bab. 05. Ujian dan Warisan Tian Zhi terpana melihat apa yang dilakukan gurunya. Sang master membungkus tangannya dengan qi lalu membelah udara di depannya.Terbuka sebuah celah energi yang di dalamnya terdapat sebuah ruang khusus.Master Fan memasuki tempat itu, dan Tian Zhi segera mengikutinya dengan cepat.Saat melewati lapisan cahaya tersebut, Tian Zhi terpesona dengan pemandangan yang dilihatnya. Tempat itu berupa padang rumput luas dengan sebuah arena berbahan batu di tengahnya."Master, tempat apa ini? Kenapa ada ruang seperti ini di dalam gua?!" tanyanya penuh rasa penasaran.Master Fan tersenyum penuh arti lalu menjawab singkat, "Murid bodoh, tempat ini adalah dimensi berbeda, di mana hukum alam dan aliran waktu tidak seperti biasanya."Penjelasan itu membuat mata Tian Zhi membelalak."Jadi ini yang disebut ruang spasial, luar biasa!" ujarnya tak percaya.Tatapan Tian Zhi berubah penuh arti. Apa yang dilakukan gurunya telah menunjukkan sesuatu yang selama ini ia belum ketahui.

  • Sang Pemilik Takdir Langit dan Tujuh Wanitanya yang Cantik   Bab 04. Syarat.

    Bab 04. Syarat.Satu tahun berlalu….Traaang…traaang…traaang.Master Fan tersenyum lebar sambil menatap seorang pemuda berambut hitam dan bertelanjang dada yang kini sedang menambang kristal hitam di dalam gua.Tampak pemuda berambut hitam panjang dengan tubuh berotot tanpa lemak itu sangat lihai memainkan alat di tangannya itu, ayunan alat tambang di tangannya membuat kristal hitam yang sangat keras melebihi logam tungsten itu berhamburan ke udara.“Anak ini…hanya dalam waktu satu tahun ia mencapai tingkatan tubuh kelima, tubuh dewa perang. Sungguh di luar dugaan!” “Kekerasan hati, tekad dan tujuannya membuatnya bertahan dengan latihan yang kubuat. Bahkan, ia menambahkan beban lain untuk meningkatkan kekuatan fisiknya,” ujar Master Fan bermonolog sambil menatap muridnya itu dari sudut ruangan gua.Tian Zhi menghentikan tindakannya karena ia mendengar langkah kaki mendekat ke arahnya.“Master, kenapa kemari? Harusnya Master istirahat saja di kamar Master!” ujar Tian Zhi sambil menya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status