Home / Romansa / Sang Penakluk Wanita / Bab.6.Pelanggan Pertama

Share

Bab.6.Pelanggan Pertama

Author: Miss Lia
last update Last Updated: 2025-12-16 17:15:18

Sehan berdiri dengan gagahnya bersama tiga teman lainnya. Baik Sehan maupun ketiga temannya hanya memakai penutup bawahan berlogo Moon Light Agency. Sehan agak merasa risih karena dirinya menjadi pusat wanita yang jauh lebih tua darinya. 

    "Ow My God! Kenapa aku seperti rusa di kandang singa? Gila, benar-benar gila mereka semua. Tapi aku harus kuat demi tujuanku!' Sehan bergumam dengan sesekali menarik napas dalam-dalam untuk menghilangkan rasa malu dan rasa canggungnya.

     Tante zola maju ke depan memunggungi keempat anak buahnya. "Selamat malam para perindu kehangatan, seperti yang sudah saya janjikan sebelumnya di group bahwa akan ada yang baru dan fresh!" Tante Zola berkata sambil berjalan mendekat ke arah Sehan. 

     "Perkenalkan dia adalah Kenzi Rich, anggota terbaru kami. Dan kabar bahagianya ia memiliki senjata tempur yang pastinya tidak dipunyai oleh suami kalian semua.Berurat dan tentunya mentok sampai dalam, yeiii ...! Seperti biasa, untuk harga sewa, siapapun yang menawar harga paling tinggi maka dia pemilik pertama." 

   Tante Zola bertepuk tangan lalu kembali menatap ke arah para wanita yang merupakan anggota klub berkuda Beauty Horse. "Para nyonya semua, penawaran dimulai." 

   Para wanita kaya itu mulai berbisik-bisik. Mata mereka tidak berpindah menatap bahkan memelototi tubuh Sehan yang kekar dan juga berotot. 

    "Seratus juta!" Seorang wanita setengah baya dengan penampilan glamour dan juga riasan yang menyala. Tante Zola menoleh ke arah wanita itu. "Nyonya Aprilia? Baiklah, penawar pertama seratus juta. Selanjutnya, adakah penawar berikutnya?' 

     Suara Tante Zola kembali memenuhi ruangan ber- AC seluas separuh lapangan sepak bola. Gedung itu sengaja dibangun untuk tempat berkumpul para istri pebinis sukses yang sama-sama mencintai hobby berkuda. 

     "Seratus lima puluh juta," seru sosok wanita dengan tubuh gemuk dan pendek. Sehan bergidik ngeri, dalam hati berharap jangan sampai yang berhasil memenangkan dirinya adalah wanita itu. 

     "Nyonya Nancy. Penawar kedua dengan harga tertinggi yakni seratus lima puluh juta dolar. Masihkah ada yang lainnya? Jika tidak ada maka Kenzi akan menjadi milik nyonya Pricilia. Sedangkan yang kalah akan ditemani oleh mereka." Tante zola menunjuk ke arah tiga lelaki tampan, penghibur bagi penawar yang tidak menang. 

     Wanita anggota Beauty Horse terlihat masih saling berbisik. Mereka rag karena harga yang ditawarkan cukup tinggi. Tidak semua istri pebisnis itu memiliki uang khusus untuk bersenang-senang dengan gigolo milik tante zola yang terkenal mahal sewanya. 

       "Ayo, apakah ada yang mau menawar lagi? Jika tidak maka Kenzi akan menjadi milik nyonya Nancy. Bagaimana apakah ada yang mau menawar lagi? Akan saya beri waktu lima menit dari sekarang," Tante Zola kembali menunggu ada yang akan menawar lagi atau tidak.

    "Seratus juta lima puluh ribu pertama."

    Suasana mendadak sunyi dan tegang. Apalagi Sehan yang saat ini dirinya tengah gelisah. Membayangkan bercinta dengan wanita spek galon air mineral. "Please, tolong ada yang nawar lagi. Ayoo, jangan biarkan aku melayani dia. Wanita spek galon mineral mana bisa membuatku semangat!" gerutu sehan dalam hati. Meski hati menggerutu, Sehan tetap harus tersenyum dengan manisnya.

     "Dua ratus juta!" Suara wanita terdengar dari arah pintu masuk . Sehan menoleh ke arah sumber suara, ia ingin tahu siapa yang sudah menyelamatkannya dari tante Nancy. Seorang wanita cantik dengan penampilan elegan dan dua bodyguard di belakangnya menuju ke arah tante Zola. 

    Tante Zola menyambut dengan penuh hormat pada wanita setengah baya namun masih cantik dan terlihat jauh lebih muda dari usianya itu. Sehan tersenyum senang. malam ini ia terselamatkan dari wanita yang bukan seleranya. 

     "Wow .. seperti biasa ketua kita lah yang memenangkan lelang ini. Nyonya Zura selamat. Anda lah yang berhak mendapatkan pelayanan dari Kenzi Rich. Silakan, Nyonya Zura." Tante Zola memberi kode pada Sehan untuk mendekat ke arahnya. 

     Senyum sumringah menghiasi wajah Sehan. Sehan sangat senang karena pelanggan pertamanya adalah wanita kaya raya dan juga cantik. Selain itu nyonya Zura sudah membayar mahal pada tante Zola. 

      Hati tante Zola senang bukan kepalang. Bayangan uang erkeliling di kepala tante Zola. Sama sekali tante zola tidak menyangka bakal mengeruk banyak uang pada event malam ini. Tante menatap Zola dengan tatapan bangga pada Sehan. 

      "Bagus, Kenzi. Layani tante Zura dengan baik. Jangan sampai ada kesalahan. Tante Zura sangatlah kaya. Mudah baginya untuk mengeluarkan uang. Namun, ingat Kenzi, jika ingin menjadikan wanitaiitu sebagai ATM berjalanmu maka kau harus bisa menuruti semu keinginan dia. Dari yang aku dengar dia sangat hyper!" ucap tante Zola dengan sedikit berbisik. 

     Netra elang Sehan membulat sempurna mendengar apa yang dikatakan oleh tante Zola. Seketika ia memandangi tubuh bak biola milik tante Zura. Tidak Sehan sangka jika tante Zura ternyata wanita hyper juga. 

     "God! Kali ini kau mendengar doaku. Selain cantik, ternyata pelanggan pertamaku itu juga wanita kaya raya dan Hyper. Mimpi apa aku semalam?" Sehan bergumam senang. Malam ini hasrat Sehan yang tertunda akan terkabul juga. 

       Sehan mengikuti tante Zura dan bodyguardnya. Malam itu juga mereka pergi ke Villa tante Zura di pinggir kota. Sebuah Villa yang sering tante Zura gunakan untuk memuaskananafsu yang tidak ia dapat dari sang suami. 

      Sebuah mobil sedan mewah berwarna hitam melaju dengan cepat. Di dalam mobil itu sehan duduk diam dengan sedikit menunduk. Dulu dirinyalah yang duduk dengan angkuh membawa pelacur ke villa pribadinya. Kini villa dan juga mobil mewah miliknya semua disita bank dengan alasan untuk melunasi hutang. 

      "Ekhem, Kenzi. Namamu benar Kenzi?" Suara tante Zura lembut namun tegas. "Benar, Tante." Sehan menjawab sesuai dengan peraturan dari agencynya, yakni tidak boleh menyebut nama asli. 

    "Baiklah, Kenzi. Kamu boleh panggil aku Zura saja. Aku belum terlalu tua untukmu. Tapi ada sastu hal yang harus kamu ingat dan tidak boleh kamu langgar."

   "Apa itu, Tante? Eh ... maksudku Zura?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sang Penakluk Wanita    Bab. 7. Apartemen Baru

    Wajah sehan terlihat cerah, ia merasa yakin jika tante Zura adalah jalan baginya untuk meraih kesuksesan. "Nanti akan aku beritahu di hotel." Zura kembali memasang wajah datar. Sedangkan Sehan kembali menunduk patuh. "Baik, Zura."***Hotel Hanabi, New York. Mobil sedan mewah berhenti di depan hotel termahal di kota New York. Sehan menatap kagum pada keindahan dan kemegahan hotel itu. Setiap ruang terlihat klasik namun elegan. Sehan terlihat sangat senang, pasalnya hotel inilah satu-satunya hotel yang belum pernah ia singgahi. Sayang akan uang yang harus dikeluarkan, karena harga sewa hotel ini satu malam mencapai lima puluh juta. "Kenz, kenapa kamu hanya berdiri di depan pintu saja? Masuklah, kamu tenang sja ini adalah hotel milikku. Pemberian dari suamiku sebagai kado ulang tahunku!" ucap tante Zura menarik tangan Sehan yang berdiri bengong di depan pintu masuk hotel. "Ah, iya tante. Maafkan Kenz yang belum pernah masuk ke hotel ini. Semua begitu indah dan m

  • Sang Penakluk Wanita    Bab.6.Pelanggan Pertama

    Sehan berdiri dengan gagahnya bersama tiga teman lainnya. Baik Sehan maupun ketiga temannya hanya memakai penutup bawahan berlogo Moon Light Agency. Sehan agak merasa risih karena dirinya menjadi pusat wanita yang jauh lebih tua darinya. "Ow My God! Kenapa aku seperti rusa di kandang singa? Gila, benar-benar gila mereka semua. Tapi aku harus kuat demi tujuanku!' Sehan bergumam dengan sesekali menarik napas dalam-dalam untuk menghilangkan rasa malu dan rasa canggungnya. Tante zola maju ke depan memunggungi keempat anak buahnya. "Selamat malam para perindu kehangatan, seperti yang sudah saya janjikan sebelumnya di group bahwa akan ada yang baru dan fresh!" Tante Zola berkata sambil berjalan mendekat ke arah Sehan. "Perkenalkan dia adalah Kenzi Rich, anggota terbaru kami. Dan kabar bahagianya ia memiliki senjata tempur yang pastinya tidak dipunyai oleh suami kalian semua.Berurat dan tentunya mentok sampai dalam, yeiii ...! Seperti biasa, untuk harga sewa, siapapun yang me

  • Sang Penakluk Wanita    Bab.5 Penampilan Baru

    Gadis cantik itu kembali tersenyum merendahkan, tidak ada sedikitpun menunjukkan wajah yang bersahabat. "Tidak ada, Tuan. Tidak ada yang menatap seperti yang anda katakan, meski saya tahu jika anda adalah pria panggilan, anak buah tante Zola." Kata-kata gadis itu menampar keras Sehan. Tangan Sehan terkepal kuat, harga dirinya baru saja dibantai habis oleh wanita yang ada di depannya itu. "Sehan, apa kau sudah memilih baju yang bagus?" Suaera tante Zola membuat kedua orang itu menoleh ke arahnya. "Nona Chellia? anda di sini? Tumben sekali ada di butik. Kebetulan sekali mumpung anda ada di sini kami bisa minta diskon yang banyak. Bagaimana, Nona?" ucap tante Zola. Cheliia tersenyum, tidak menajwab ucapan tante Zola melainkan menunjukkan gerakan tangan setuju. "Terima kasih, Nona. Anda memang dermawan. Saya sangat suka belanja di butik ini karena banyak discon dan bahannya berkualitas semua." Tante Zola tersenyum senang. Sedangkan Chelia hanya membalas ucapan Tante Zola d

  • Sang Penakluk Wanita    Bab.4.Ku Buat Tidak Berdaya

    Hotel Hilton, New York. 9 Am Tante Zola membawa Sehan ke hotel miliknya. Hotel pemberian sang suami yang sering ia gunakan tidur dengan para pria anggota agency-nya. Sesampainya di dalam kamar, tante zola meminta Sehan melakukan apa yang dia perintahkan yakni membuat wanita bergairah. "Sehan, apa hanya ini yang kau bisa?" "Cih! Dasar lelaki lemah!" omel tante Zola. Sehan berdiri mematung, ia tidak tahu bagaimana cara membuat wanita puas sebelum bertempur. Dalam hati ia kembali mengutuk keputusan yang sudah ia buat. Sehan agak kesal dengan david yang tidak memberi tahu tes apa yang akan ia jalani sebelum menjadi anggota Moon Light Agency. "Ck! Kau lambat sekali, Sehan!" geram tante Zola kesal pada Sehan. Menurut tante Zola Ia pun mengambil ponsel dan menghubungi seseorang. Sedangkan Sehan menunduk menatap dirinya yang hina. Sungguh sebuah keadaan yang bertolak belakang dengan dirinya dulu sebelum sang ayah bangkrut. Masih jelas di ingatan Sehan, baga

  • Sang Penakluk Wanita    Bab.3.Tawaran David

    Kantor Moon Light Agency, New York. David membawa Sehan menemui Tante Zola. Sosok wanita dewasa pemilik dari Moon Light Agency. "Wow, dadamu bidang dan wajahmu tampan juga." Sehan berdiri tegak di depan seorang wanita yang tengah meraba semua aset yang dimiliki Sehan. "Hm, temanmu ini boleh juga, David! Wajahnya tampan, dan bersih! Semua yang ada di tubuhnya aku suka. Baiklah, aku terima dia! Tapi, aku harus mencobanya terlebih dahulu sebelum menawarkannya pada pelanggan!" Tante Zola memeriksa setiap inchi tubuh Sehan di depan David-- teman kuliah Sehan. "Sehan, kamu kuat berapa ronde, Sayang?" Tante Zola bertanya lagi pada Sehan yang berdiri mematung, malu untuk menjawab pertanyaan Tante Zola. "Tante tidak perlu khawatir, pilihanku tentunya berkualitas dan aku bisa jamin kalau temanku itu bakal bikin Tante mendesah tidak karuan!" sahut David mewakili Sehan yang masih malu untuk menjawab. "Diam kamu, David. Aku bertanya pada Sehan!" hardik Tante Z

  • Sang Penakluk Wanita    Bab.2. Sulitnya Mencari Pekerjaan

    Braak!! "Anda siapa? Kenapa datang-datang anda bikin masalah? Dan siapa paman Arthur itu, di sini tidak ada yang namanya Arthur!" lelaki tambun dengan perut buncit itu menatap tajam ke arah Sehan. Sehan terkejut, bagaimana bisa paman Arthur tidak ada. Sedangkan baru kemarin saat pemakaman sang ibu semua masih di posisi masing-masing. Mereka datang masih lengkap dengan kemeja khas Argantara Group. "Paman Arthur adalah pemilik jabatan ini. Bagaimana anda bisa duduk di kursi paman Arthur!" balas Sehan dengan nada tidak kalah tingginya. Keduanya saling menatap tajam. Menit berikutnya lelaki itu menekan ponselnya dan memanggil security. "Cepat kalian datang kemari!" Usai memanggil sang security, lelaki itu berjalan mengelilingi Sehan. "Asal kamu tahu, semua pegawai lama sudah tidak ada. Yang ada di sini sekarang ini adalah pegawai baru semua! Argantara Group sudah berganti nama dan pemilik!" Glek. Sehan menelan kasar ludahnya, ia baru tahu sekarang ini

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status