ログインPanglima Bibuda dan panglima Jaya saling pandang karena ucapan Arya. Mereka berdua tidak sangka kalau Arya akan mengatakan hal itu."Yang mulia raja Chandra. Raja Ragajaya itu sangat kuat, bahkan patih kerajaan ini tidak mampu hadapi dia!" kata panglima Jaya."Kalian percaya saja. Dia akan kalah atau kabur dari kerajaan ini!" kata Arya.Keduanya merasa ragu. Tapi karena mereka memang butuh bantuan dari Arya. Mau tidak mau keduanya tidak mau membantah."Kapan hari penyerangan?" tanya panglima Jaya."Benar! Kapan kita tentukan penyerangan, itu akan memudahkan aku membawa prajurit, serta mengatakan pada Patih kalian?" tanya Arya."Sehari setelah hari perayaan. Pasti semua prajurit dalam kondisi kelelahan karena dipaksa berjaga semalaman!" kata panglima Bibuda ."Hari yang tepat!" kata Arya."Kalau begitu semuanya sudah pasti!" kata panglima Jaya."Benar panglima. Berikan kabar ini pada pasukan di penjara bawah tanah. Dan bawa sedikit demi sedikit senjata ke penjara itu, panglima!" kata p
"Bantuan prajurit? Apa kau ingin invasi kerajaan ini?" tanya Ki Jaya."Tidak! Paman jangan salah paham. Aku tidak memiliki niat untuk menguasai negeri ini, tapi aku ingin kita bekerja sama saat kerajaan ini sudah pulih!" kata Arya."Benarkah itu?""Benar paman!" tegas Arya."Baiklah raja Chandra. Saat ini aku percaya padamu, karena memang kami butuh bantuan!" kata Ki Jaya.Ki Jaya adalah salah satu punggawa kerajaan Teruma yang diminta oleh panglima Bibuda.Dia ingin gurunya itu tetap ada dalam kerajaan. Dan itu membuatnya memiliki rekan untuk bicara."Besok semuanya akan pasti, apa benar kau dan raja Badasa adalah dua orang!" kata Ki Jaya."Iya, paman!" Kata Arya.Setelah itu Ki Jaya pergi dari kediaman panglima Bibuda. Dan tinggalkan Jaka dan panglima Bibuda dalam ruangan itu."Aku akan memastikan apa benar wajahku dan wajah raja Badasa mirip, setelah itu aku akan kembali ke kerajaan Purawa," kata Arya."Kenapa kembali?""Bukankah kalian butuh bantuan perang!" kata Arya."Eh, betul!
Arya mengintip dari balik sebatang pohon dan dia melepaskan napas lega saat panglima Bibuda langsung paham alasan dia memukul panglima itu.Setelah prajurit pergi dengan panglima Bibuda, Arya turun dan mencari Patih Rundi. Patih yang dahulu adalah Patih kerajaan Teruma saat raja kerajaan yang lama masih berkuasa, yaitu raja Karni."Patih, keluarlah! Aku ingin bicara dengan anda!" teriak Arya.Patih Rundi datang dan mengajak Arya untuk ikut dengannya ke markas persembunyian pasukan pemberontak yang masih setia pada kerajaan lama."Disinilah kami tinggal, Arya!" kata Patih Rundi."Ini tempat yang sangat aman, Patih!" kata Arya."Itulah mengapa aku memilih tempat ini!"Arya menatap prajurit kerajaan yang masih terlihat bersemangat untuk kembalikan kerajaan pada raja yang lama."Apakah hanya ini pasukan tersisa yang kau miliki, Patih?" tanya Arya."Iya! Hanya ini!" jawab Patih Rundi."Jika aku mengulurkan tangan, apa kau akan bersedia menerima?" tanya Arya."Bantuan seperti apa yang akan
Arya melihat sendiri, bagaimana para pemberontak itu dengan mudah dilumpuhkan, dan beberapa orang memilih untuk kabur.Serangan yang dilakukan para pemberontak itu memang hanya serangan yang tidak berguna sedikitpun. Tapi itu membuat banyak warga memberikan simpati pada pasukan pemberontak itu.Arya melompat saat melihat satu pemberontak dikejar oleh belasan prajurit. Dan Arya mengikuti kemana pemberontak yang melarikan diri itu."Mungkin memang ini yang aku harus lakukan?" gumam Arya.Arya biarkan pemberontak itu kabur, dan Arya kembali lagi ke kota Gon."Aku harus sembunyikan identitas jika ingin ada di kota ini!" ucap Arya.Dan, pada saat itulah Arya melihat orang-orang memakai topeng secara bebas di kota itu.Tidak ada satupun yang peduli meskipun ada yang memakai topeng, seolah itu hal yang biasa di kota itu."Seperti ini bisa aku gunakan untuk samarkan keberadaanku!" kata Arya.Dengan segera Arya membeli sebuah topeng. Topeng jelek yang tidak terlalu mencolok."Ini dia yang akan
Panglima Bibuda sangat kaget dengan rencana itu. Hal yang tidak akan di sangka panglima Bibuda akan secepat itu direncanakan."Memangnya kenapa panglima? Apa kau tidak akan mau memimpin pasukan kerajaan ini?" tanya raja Ragajaya."Bukan begitu yang mulia! Tapi apa tidak secepat itu, apalagi raja baru kerajaan ini, belum resmi dikenal oleh seluruh rakyat negeri ini!" kata panglima Bibuda.Mata raja Ragajaya melotot pada panglima Bibuda. Jelas dia tidak suka dengan perkataan panglima kerajaan itu.Tapi, Panglima Bibuda beruntung karena Ki Renggo datang, dan mengatakan apa yang dikatakan oleh panglima Bibuda sangatlah benar."Kita harus lebih dahulu kenalkan raja Badasa pada warga kota. Jadi mereka tahu siapa dan kenapa kita berperang melawan negeri Purawa," kata Ki Renggo."Benar juga yang kau katakan itu Renggo. Kita memang harus kenalkan Badasa pada seluruh warga negeri ini!""Iya paman! Badasa memang harus dikenalkan, dan harus bisa ambil hati warga negri ini, barulah kita serang ker
"Apa tujuan kedatangamu, panglima?" tanya pangeran Angga Kusuma.Penasehat kerajaan Purawa yang juga pangeran itu jadi juru bicara untuk Arya, sang raja kerajaan itu."Aku ingin kalian membantu kerajaan kami!" kata panglima Bibuda."Membantu?""Benar! Sesungguhnya kerajaan kami tidak tidak keadaan yang baik-baik saja. Raja kami ada di kurungan bawah tanah! Dan berada dalam tahanan raja Ragajaya yang angkat dirinya jadi raja kerajaan kami!" jelas panglima Bibuda."Tapi tadi kau mengatakan kalau raja kalian adalah raja Badasa?" tanya pangeran Angga."Itu benar! Tapi dia baru diangkat oleh raja Ragajaya seminggu yang lalu, dan kami bahkan tidak tahu asal usul raja itu, tapi sekarang aku yakin kalau dia berasal dari kerajaan Purawa ini!" kata panglima Bibuda."Pasti ada rahasia tersembunyi dari semua ini!" kata Arya."Maksud kakak?" tanya pangeran Angga."Aku akan melihat sendiri kebenaran dari cerita panglima Bibuda!""Jadi kakak akan tinggalkan kerajaan ini?" tanya pangeran Angga."Bena







