Beranda / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Perintah dari Kaisar Hui

Share

Perintah dari Kaisar Hui

last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-07 15:53:39

Seorang panglima Kerajaan Phin memacu kudanya dengan kecepatan yang sangat tinggi, dia melesat tanpa peduli apakah kudanya sudah letih atau tidak.

Panglima itu sampai di sebuah lembah yang penuh dengan ramuan obat, dan dia langsung melompat dari kudanya.

"Raja obat! Raja obat!" teriak panglima itu memanggil penghuni lembah itu.

Hupppp!

Dari sebuah tebing yang ada di atas lembah itu, seorang lelaki dengan pakaian yang kebesaran melesat dan mendarat di tanah dekat panglima kerajaan itu.

"Panglima Jun Tai?" tanya raja obat heran.

Raja obat sangat tahu kalau Panglima Jun Tai datang, pasti ada sesuatu yang terjadi di istana.

"Ada apa kau datang kemari, Panglima?" tanya raja obat.

"Tetua raja obat, mendapatkan panggilan khusus dari Yang Mulia Kaisar Raja Hui!" kata Panglima Jun Tai.

"Mendapatkan panggilan khusus? Ada apa? Apa ada keluarga istana yang sakit keras?" tanya raja obat penasaran.

"Tidak! Ini tidak ada hubungannya dengan sakit!"

"Jadi apa?" tanya raja obat lagi.

"Sebaiknya kau dat
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sang Penghancur Langit    Mendatangi gunung arak

    Berjalan sudah hampir lima hari lamanya, Arya akhirnya mengendus bau arak saat dia mencapai sebuah gunung yang menjulang cukup tinggi."Apa di sini tempat tinggal raja mabuk?" gumam Arya dan berjalan menyusuri gunung itu.Kepala Arya sampai pusing karena bau arak yang terus keluar dari hawa di gunung arak itu."Sungguh sialan! Ternyata ini alasan kenapa ini namanya gunung arak!" ucap Arya.Arya terus berjalan, dan menaiki sampai ke puncak bukit itu. Tapi saat Arya sampai di puncak gunung, dia tidak melihat satu kediaman pun di puncak gunung itu."Di mana raja mabuk tinggal?" tanya Arya bingung.Arya alihkan pandangan matanya, dan akhirnya dia melihat sebuah kediaman di balik sebuah pohon yang cukup tersembunyi."Woy raja mabuk! Aku sudah memenuhi undanganmu, sekarang keluarlah!" teriak Arya dari puncak gunung arak itu.Dari dalam kediaman reyot itu, terlihat dua orang yang menatap Arya dengan tatapan tajam, tapi Arya tidak merasakan itu."Kemarilah!" teriak salah satu orang dari dua o

  • Sang Penghancur Langit    Kelahiran pedang bulan darah

    Tuan Muda Yun Ji berjalan dan masih memikirkan apa yang dikatakan oleh Ketua Cut Dan.Tangannya memegang gagang Pedang Bulan Dingin, dan merasakan hawa dingin masuk ke dalam pergelangan tangannya."Apa benar yang dikatakan oleh Ketua Cut Dan?" gumam Tuan Muda Yun Ji.Tuan Muda Yun Ji berjalan, dan karena pikiran itu, tanpa sadar dia malah bukannya menuju jalan pulang, tapi malah menuju sebuah lembah yang cukup curam."Hei! Kemana ini?" tanya Tuan Muda Yun Ji sambil edarkan pandangan ke segala arah.Tuan Muda Yun Ji malah melihat ke bawah lembah, dan merasa ada sesuatu yang memanggil dia untuk masuk ke dalam lembah itu.Huppppp!Tuan Muda Yun Ji melompat ke dalam lembah, dan berjalan di sekitar lembah yang lembab."Gua? Siapa yang memiliki gua itu?" gumam Yun Ji.Kembali, karena rasa penasaran, Yun Ji memasuki gua itu, dan terlihat ada cahaya di sana. Tapi saat Yun Ji masuk, tidak ada cahaya itu lagi. Semuanya gelap.Tanpa Yun Ji sadari, ada sesuatu yang menuntunnya untuk terus berjala

  • Sang Penghancur Langit    Keinginan Yun Ji

    Raja Obat tanpa menunggu waktu lama, dia langsung melesat menuju arah Gunung Arak, gunung tempat bermukimnya si pemabuk Raja Mabuk."Tidak bisa, aku dan tua bangka itu harus melakukan sesuatu, bila perlu membawa Arya jauh pergi dari negeri ini!" kata Raja Obat.Hiatttttt!Bagaikan kesetanan, Raja Obat terus menunggangi kudanya dengan kecepatan yang tinggi, tidak sedikit pun berhenti agar sampai secepatnya di Gunung Arak.***Di negeri Burma, Sekte Naga Hitam.Amarah Ketua Chu Cai dari awal gagal memiliki pusaka Pakaian Kijang Emas semakin bertambah saat tahu kalau sahabatnya, Ki Barata, sudah tewas dibunuh oleh Arya, dan yang paling menyakitkan bagi dia adalah tubuh Ki Barata dipotong-potong bagaikan memotong daging hewan.Dan, setelah cukup lama mencari, anak buah Ketua Chu Cai akhirnya membawa pulang Tuan Muda Yun Ji, yang masih terus membawa mayat Ki Barata."Yun Ji! Apa yang kau bawa itu, kenapa bisa bau begitu?" bentak Ketua Chu Cai saat baru bertemu dengan putra angkatnya itu.P

  • Sang Penghancur Langit    Perintah dari Kaisar Hui

    Seorang panglima Kerajaan Phin memacu kudanya dengan kecepatan yang sangat tinggi, dia melesat tanpa peduli apakah kudanya sudah letih atau tidak.Panglima itu sampai di sebuah lembah yang penuh dengan ramuan obat, dan dia langsung melompat dari kudanya."Raja obat! Raja obat!" teriak panglima itu memanggil penghuni lembah itu.Hupppp!Dari sebuah tebing yang ada di atas lembah itu, seorang lelaki dengan pakaian yang kebesaran melesat dan mendarat di tanah dekat panglima kerajaan itu."Panglima Jun Tai?" tanya raja obat heran.Raja obat sangat tahu kalau Panglima Jun Tai datang, pasti ada sesuatu yang terjadi di istana."Ada apa kau datang kemari, Panglima?" tanya raja obat."Tetua raja obat, mendapatkan panggilan khusus dari Yang Mulia Kaisar Raja Hui!" kata Panglima Jun Tai."Mendapatkan panggilan khusus? Ada apa? Apa ada keluarga istana yang sakit keras?" tanya raja obat penasaran."Tidak! Ini tidak ada hubungannya dengan sakit!""Jadi apa?" tanya raja obat lagi."Sebaiknya kau dat

  • Sang Penghancur Langit    Si penidur

    Tetua Co Got kembali dari negeri Burma dengan tangan hampa, harapan untuk memiliki pusaka pakaian kijang emas sirna saat Arya lebih cepat dari dia saat akan meraih pusaka kijang emas itu.Berkali-kali dalam perjalanan pulang tetua Co Got memaki dan membuat keributan, dan itu jelas untuk melampiaskan rasa frustasi yang dia rasakan."Berikan aku arak!" teriak tetua Co Got saat dia memasuki sebuah kedai minum di sebuah desa.Dengan segera pelayan itu memberikan apa yang diminta oleh tetua Co Got.Glukk ... Glukkk!!"Hanya dalam dua kali minum saja, minuman keras satu kendi langsung habis dan masuk ke perut tetua Co Got."Tambah lagi!" teriak tetua Co Got.Kembali pelayan membawa apa yang diminta tetua Co Got. Dan saat minuman tambah itu datang prajurit kerajaan Phin masuk ke kedai itu dan membagikan sebuah sketsa wajah.Mata tetua Co Got yang sudah merah karena minum semakin merah karena melihat sketsa wajah di kertas itu.Brakkkkkkk!Meja yang ditempati oleh tetua Co Got langsung hancur

  • Sang Penghancur Langit    Kembali ke Dunia Peri

    Arya dan tiga peri yang kini bersama Arya berjalan menuju ke Hutan Bidadari."Kalian tidak bisa hidup di dunia manusia, kalian terlalu polos untuk sadari apa saja yang ada di pikiran manusia!" kata Arya.Peri Merah diam, dia memang membenarkan apa yang dikatakan oleh Arya itu.Mereka, bangsa peri, memang terlalu polos, karena mereka selalu memandang semuanya dengan pemikiran mudah diatasi.Tapi, masalah yang baru saja datang pada mereka kini menyadarkan mereka kalau bangsa manusia itu bukan bangsa yang mudah untuk dipahami."Sesungguhnya aku masih ingin berada di dunia manusia ini!" kata Peri Putih dengan wajah yang menunduk."Kenapa kau inginkan berada di dunia ini? Bukankah kau sudah rasakan bagaimana sakitnya hidup di dunia ini?" tanya Arya."Itu karena aku sudah bertemu denganmu!" jawab Peri Putih."Apa maksudmu?" tanya Arya."Apakah kau tidak mengenaliku?" tanya Peri Putih."Kau siapa?""Sungguh kau sudah lupakan aku, wahai lelaki pengintip!" kata Peri Putih."Hahahahah! Jadi...

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status