Share

Tabib sombong

last update Last Updated: 2025-05-26 19:14:42

"Apa? Ada orang yang mampu mengobati sakit warga kota ini? Siapa dia?"

Kabar itu langsung membuat ketegangan di balai pengobatan milik Tabib Yo. Karena di kota Gurt mulai terdengar ada seseorang yang mengobati tanpa meminta biaya sepeser pun.

Dan orang itu adalah Arya.

Apa yang Arya lakukan pada Huai, lelaki tua yang ia tolong beserta keluarganya, menjadi perbincangan hangat di kota Gurt.

Satu per satu penduduk kota mulai mendatangi rumah Huai, dan keramaian itu menarik perhatian para pelayan di balai pengobatan Tabib Yo.

Betapa terkejutnya mereka saat melihat banyak warga yang ramai-ramai berobat pada Arya di rumah Huai.

Amarah Tabib Yo pun tak terbendung. Ia merasa telah punya saingan baru, yang bahkan tidak memungut biaya sepeser pun. Jika diberikan, akan diterima dengan rasa syukur, jika tidak, tetap dibantu dengan ikhlas oleh tabib muda itu.

"Kurang ajar! Dia berani cari masalah dengan Tabib Yo!" bentak Tabib Yo dengan marah.

"Apa yang akan kita lakukan, Tuan Tabib?" tanya salah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Penghancur Langit    Ki Rangga Mulai Bergerak

    Beberapa hari di kota Rimba Raya memaksa Arya harus bertahan di kota itu, itu karena Arya harus mendapatkan pengobatan dari Ki Rembang."Bagaimana Ki?" tanya Arya ingin tahu bagaimana dengan kondisinya."Aku sudah memeriksa keadaanmu, tapi aku merasa tidak ada yang salah pada dirimu, jadi aku juga bingung seperti dirimu," kata Ki Rembang.Arya geleng kepala, dan tidak tahu apa yang akan dia lakukan."Kau bertahanlah dulu di kota ini, sampai aku menemukan apa yang terjadi pada dirimu," kata Ki Rembang."Akan aku lakukan asalkan memang itu akan kembalikan semua ingatanku," ucap Arya.Ki Rembang diam, dan dia menatap ke arah Arya."Ada Ki? Kenapa menatap ku, begitu?" tanya Arya."Tidak ada apa-apa," jawab Ki Rembang terlihat ragu menjawab pertanyaan Arya."Aku tahu kau menyimpan sesuatu, katakan saja Ki," pinta Arya."Ini mengenai kerajaan yang baru kami dirikan di kota ini, Arya," kata Ki Rembang."Memangnya ada apa Ki?" tanya Arya ingin tahu."Kau pasti tahu kalau kerajaan ini baru seu

  • Sang Penghancur Langit    Perintah Ketua Son Chong

    "Hahahahaha! Aku tidak menyangka kalau ketua ingin menguasai kerajaan baru itu," kata Ki Rangga dengan tawa yang keras.Dan, dari semua anak buah ketua Son Chong, hanya Ki Rangga yang berani tertawa sekeras itu di hadapan ketua Son Chong.Dan, ketua Son Chong juga tidak akan marah meskipun Ki Rangga akan tertawa sekeras di hadapannya, berbeda kalau orang lain, mungkin ketua Son Chong akan putuskan lehernya."Apakah salah kalau kita bertindak lebih dahulu, aku yakin sudah banyak golongan hitam yang juga inginkan kerajaan baru itu," kata ketua Son Chong."Benar, dan kalau kita tidak bertindak, bukan tidak mungkin golongan yang kuasai kerajaan baru itu akan memiliki basis yang kuat," kata Ki Rangga yang kali ini setuju dengan apa yang dikatakan oleh ketua Son Chong."Jadi tugasmu adalah, datangi kerajaan itu, minta mereka tunduk pada kita, kalau mereka melawan, habisi!" ucap ketua Son Chong."Dengan senang hati, aku sudah ingin gunakan pedang ini dalam pertarungan," kata Ki Rangga."Guna

  • Sang Penghancur Langit    Kerajaan baru

    Kerajaan baru yang berdiri ke kota Rimba Raya, kerajaan yang memiliki nama yang sama dengan kota itu, kerajaan Rimba Raya.Kerajaan itu sudah mulai menunjukkan kalau kerajaan itu akan jadi harapan baru bagi penduduk kota itu.Seorang lelaki tua, yang baru saja keluar dari kerajaan itu dengan wajah yang terlihat sumbringah, itu karena semua yang terjadi di kota sesuai dengan semua cita-cita dan harapannya."Sungguh tidak ku sangka kalau akhirnya keringat kami selama ini membuahkan hasil juga," katanya sambil berjalan terus menuju rumahnya."Aku akan membawa, putri, menantu dan cucuku tinggal di kerajaan, dan hidup mereka akan berubah. Apalagi menantuku itu orang yang memiliki otak, aku yakin dia akan berguna untuk kemajuan kerajaan," kata lelaki tua yang sudah ubanan itu."Andini! Kakek pulang!" teriak lelaki dari luar.Karena tidak ada yang menyambunya, dia masuk ke dalam rumah yang cukup besar dan betapa kagetnya dia saat melihat seseorang yang sudah lama dia tunggu."Arya!" desisnya

  • Sang Penghancur Langit    Tidak mengenali

    Kota Rimba Raya. Kota yang begitu jauh dari kerajaan lingga, kota yang merupakan perbatasan dengan negeri Purawa, sehingga kota itu tidak pernah mendapatkan perhatian sedikitpun dari kerajaan.Keadaan itu membuat warga kota merasa tidak menjadi bagian dari kerajaan lingga.Dan, atas usul dari Adipati yang saat ini memerintah kota itu, dia meminta untuk mendirikan sebuah kerajaan yang baru, yaitu kerajaan Rimba Raya.Adipati Pandi, dia yang mencetuskan ide itu, dan dia meminta pendapat dari ketua besar perguruan tinju Guntur, Ki Guntur.Dan, mereka berdua meminta pendapat dari orang yang cukup mereka percayai, dia adalah Ki Rembang.Bertahun-tahun semua warga kota bahu membahu untuk mendirikan kerajaan itu, dan setelah kerja keras yang tidak kenal lelah, berdirilah sebuah kerajaan megah di dekat hutan siluman. Itulah kerajaan Rimba Raya.Adipati Pandi yang merupakan pencetus dari ide itu, sudah pasti dia akan jadi raja pertama yang akan memerintah kerajaan baru itu, tanpa mereka pikir

  • Sang Penghancur Langit    Adipati Baru

    Semua hening, itu setelah kematian Adipati Handoko. Semuanya menatap ke arah atas dimana penguasa kota mentari itu terbujur kaku."Sekarang siapa yang akan menguasai dan menjadi Adipati kota ini? Apa kalian bersedia gantikan dia?" teriak seseroang sambil menunjuk ke arah mayat Adipati Handoko.Tidak ada yang menjawab, dan orang itu semakin terlihat angkuh."Aku! Jurangan Junisa, akan menjadi Adipati baru di kota ini, apa kalian akan menentang?" ucap orang yang bernama juragan Junisa itu."Aku menentang!" teriak Arya.Adipati Junisa kaget, tidak percaya akan ada yang berani melawan dirinya. Padahal setelah Adipati Handoko, dia yang paling kaya di kota itu.Bahkan, meskipun sudah ada Adipati Handoko yang berkuasa, tetap saja keberadaannya di kota itu tidak dapat digoyahkan."Sungguh berani kau menolak diriku, anak muda!" kata juragan Junisa."Kenapa tidak! Aku yang heran, apa yang membuatmu merasa pantas jadi Adipati kota ini?" tanya Arya.Juragan Junisa berjalan ke arah Arya, dan dia s

  • Sang Penghancur Langit    Hukuman untuk Adipati

    Brukkkkkk.Ki Sepat mendorong Adipati Handoko yang sudah mereka tangkap, dan tubuh Adipati itu langsung terjerembab di tanah.Adipati Handoko melihat wajah-wajah seram yang benci pada dirinya, dan dia merasa sudah tidak ada lagi jalan untuk kabur dari kepungan warga kota mentari.Mata Adipati Handoko melihat ke arah Sudira yang sudah kesulitan untuk bergerak.Tapi, bagi Adipati Handoko hanya Sudira yang mungkin bisa membantu dirinya."Sudira, jangan hanya berbaring di tanah. Segera bantu aku!" teriak Adipati.Tapi, jangankan untuk membantu, untuk gerakkan badannya saja Sudira sangat kesulitan.Setelah itu, Adipati Handoko melihat ke arah Arya. Orang yang baru saja melukai Sudira. Dan dia melihat Arya satu-satunya jalan baginya untuk hidup.Dengan segera dia berlari ke arah Arya."Anak muda! Tolong aku, mereka akan bunuh aku, mereka akan bunuh Adipati kota ini," kata Adipati Handoko memohon pada Arya."Aku yang mendukung mereka," kata Arya.Adipati Handoko semakin pucat. Berpikir cara

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status