Home / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Tinggalkan kota widur

Share

Tinggalkan kota widur

last update Huling Na-update: 2025-07-20 13:11:05

Tiga kereta kuda dengan pengawalan yang cukup ketat berjalan keluar dari Kota Widur, dan di belakang kereta kuda itu, ada Arya, tetua Hut Lau yang menaiki kuda.

Saat kereta kuda itu sudah sampai di luar kota, kereta kuda itu berhenti, dan dari dalam kereta kuda, keluar tiga perempuan.

Dua perempuan muda dengan wajah yang cukup cantik, dan seorang perempuan paruh baya yang masih memperlihatkan kecantikan di masa mudanya.

Arya tahu jika ketiga orang itu ingin ucapkan kata perpisahan pada dirinya, itulah mengapa Arya ikut dengan mereka ke luar Kota Widur.

Ketiga perempuan itu adalah Putri Yung Yen, Ming Feng, dan Nyai Lin.

"Sesungguhnya aku tidak ingin berpisah dengan Kak Arya, tapi kondisi di sini memaksa aku harus mengalah!" kata Putri Yung Yen.

"Aku juga, aku masih ingin bicara banyak dengan Kak Arya, tapi seperti kata Putri Yung Yen, keadaan di sini sangat gawat," kata Ming Feng, tidak mau kalah dari rivalnya untuk mendapatkan Arya.

"Pasti akan ada waktunya kita akan bicara lagi, Adi
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Sang Penghancur Langit    Pelajari ilmu baru

    Arya dengan wajah penasaran menunggu terlihatnya pemilik energi itu. Dan kini, di ujung danau, di pinggiran danau seberang, terlihat seseorang dengan pakaian merah menyala. Seluruh pakaiannya, dari atas sampai bawah, berwarna merah.Orang yang belum Arya tahu jenis kelaminnya itu, menatap ke arah Arya. Dan, meskipun jarak antara mereka masih jauh, tapi Arya tahu jika lelaki itu menatap dirinya.Lelaki itu datang ke arah Arya, dan hebatnya, dia seperti berjalan di atas permukaan danau. Itu sudah cukup membuat Arya kagum."Ilmu meringankan tubuh yang cukup tinggi!" puji Arya.Arya menunggu, dan Arya semakin kagum karena langkah orang itu yang terlihat pelan, tapi dalam waktu tidak lama, dia sudah sampai di pinggiran danau dan menatap Arya."Tak kusangka kau menyadari keberadaanku, anak muda!" kata orang berpakaian merah menyala, membuka mulut dan bicara pada Arya."Maaf jika aku sudah mengganggu ketenangan, tetua!" ucap Arya sopan.Orang yang Arya panggil tetua itu cukup terkesima mende

  • Sang Penghancur Langit    Kekuatan pengawal Cut Dan

    Ketua Run Ye dan tiga anak buah yang dia bawa dari markas Sekte Naga Hitam wilayah kota Widur sudah sampai di Danau Rawa Maut, dan memperhatikan apakah ada yang berubah di Danau Rawa Maut."Ketua Run! Apa yang harus kita lakukan untuk tahu tentang perubahan danau ini?" tanya anak buah Ketua Run Ye."Tidak ada, kita hanya cukup menunggu saja," jawab Ketua Run Ye."Kalau hanya menunggu, apa yang akan kita laporkan pada Ketua Chu Cai?" tanya anak buahnya."Kita katakan saja jika belum ada yang terjadi di danau ini," jawab Ketua Run Ye."Apa jawaban itu akan memuaskan Ketua Chu Cai?" tanya anak buahnya lagi."Kalian harus sadari, bukan kita saja yang butuhkan Ketua Chu Cai, tapi Ketua Chu Cai juga butuh pada kita," ucap Ketua Run Ye.Pembicaraan mereka terhenti saat Ketua Run Ye melihat dua bayangan ungu datang ke arah mereka."Siapa mereka?" gumam Ketua Run Ye dan memilih menunggu kedatangan dua orang itu.Huppppp!Dua orang yang dilihat oleh Ketua Run Ye datang dan mendarat tidak jauh d

  • Sang Penghancur Langit    Merusuh di kota widur

    Mata semua orang melotot saat melihat serangan cepat yang dilakukan Arya saat menusuk telapak tangan lelaki yang memandang rendah padanya."Ada apa? Apa hanya menjerit kemampuan yang kau miliki?" ejek Arya.Hiatttttt!Rekan dari lelaki itu, yang juga anggota dari Sekte Naga Hitam, mendekat, dan satu orang langsung mencabut golok, lalu mengayunkannya pada Arya.Tappppp!Dengan mudahnya Arya menangkap golok yang mengarah padanya, dan menarik paksa orang yang menyerangnya dengan senjata itu.Bammmmmmm!Begitu lelaki itu ada di hadapan Arya, tinju Arya langsung membuat lawannya memuntahkan cairan merah.Brukkkk!Lelaki itu langsung tewas, tak berdaya menahan serangan kuat Arya.Semua lawan Arya menghentikan langkah dan gerakan untuk menyerangnya, dan semuanya termangu karena serangan Arya."Ada apa? Apa kalian hanya anggota Sekte Naga pengecut?" ejek Arya.Tiga orang yang menahan langkah untuk menyerang Arya menahan kegeraman karena Arya terus saja mengejek sekte mereka, Sekte Naga Hitam.

  • Sang Penghancur Langit    Tinggalkan kota widur

    Tiga kereta kuda dengan pengawalan yang cukup ketat berjalan keluar dari Kota Widur, dan di belakang kereta kuda itu, ada Arya, tetua Hut Lau yang menaiki kuda.Saat kereta kuda itu sudah sampai di luar kota, kereta kuda itu berhenti, dan dari dalam kereta kuda, keluar tiga perempuan.Dua perempuan muda dengan wajah yang cukup cantik, dan seorang perempuan paruh baya yang masih memperlihatkan kecantikan di masa mudanya.Arya tahu jika ketiga orang itu ingin ucapkan kata perpisahan pada dirinya, itulah mengapa Arya ikut dengan mereka ke luar Kota Widur.Ketiga perempuan itu adalah Putri Yung Yen, Ming Feng, dan Nyai Lin."Sesungguhnya aku tidak ingin berpisah dengan Kak Arya, tapi kondisi di sini memaksa aku harus mengalah!" kata Putri Yung Yen."Aku juga, aku masih ingin bicara banyak dengan Kak Arya, tapi seperti kata Putri Yung Yen, keadaan di sini sangat gawat," kata Ming Feng, tidak mau kalah dari rivalnya untuk mendapatkan Arya."Pasti akan ada waktunya kita akan bicara lagi, Adi

  • Sang Penghancur Langit    Pengobatan untuk putri Yun

    Tanpa dapat dihindari lagi, Arya terpaksa menerima pelukan dari Putri Yung Yen dari depan.Ming Feng yang juga merindukan Arya, tidak membiarkan hanya Putri Yung Yen yang memeluk Arya. Gadis itu ikut memeluk Arya dari belakang.Tubuh Arya diam tak bergerak. Ia dipeluk oleh dua gadis dari depan dan belakang,dua gadis yang merindukan kehadiran Arya."Adik Yung! Adik Ming! Sudah! Lepaskan. Kakak kesulitan untuk bernapas," kata Arya.Kedua gadis itu, dengan menahan malu, akhirnya melepaskan pelukan mereka dari tubuh Arya, lalu menunduk berdiri di hadapannya.Arya meraih tangan Putri Yung Yen dan memeriksa urat nadi gadis itu."Kondisi tubuhnya semakin parah!" ucap Arya dalam hati."Ada apa, Kak Arya?" tanya Putri Yung Yen karena melihat perubahan pada wajah Arya."Tidak ada, Adik Yung. Semua baik-baik saja," jawab Arya."Ming Feng! Siapkan air mendidih!" kata Arya tanpa peduli pada pikiran gadis itu."Untuk apa, Kak Arya? Apa Kakak ingin mandi air panas?" tanya Ming Feng bingung."Tidak!

  • Sang Penghancur Langit    Dua gadis yang berdamai

    Bukit Gunung HunianDi puncak bukit itu, seorang pemuda yang terbaring tertidur pulas mulai membuka matanya.Pemuda yang tak lain adalah Arya kaget saat dia melihat kini dia tidur hanya beratapkan langit dan beralaskan bumi."Kenapa aku jadi tidur di puncak bukit ini? Ke mana istana itu?" tanya Arya bingung.Arya berdiri, dan dia melihat Pedang Urat Petir tergeletak di tanah. Arya langsung menjumput pedang miliknya dan dilemparkan ke udara.Jledaaarrrrrrr!Satu lesatan petir datang dan mengambil Pedang Urat Petir ke ruang hampa.Arya juga melihat ada satu tumbuhan Akar Dewa yang tergeletak di bukit itu, dan itu juga Arya jumput, serta dimasukkan ke dalam cincin giok besi."Apakah aku sekarang sudah kembali memiliki tenaga dalam?" gumam Arya.Haaaaaaaaaaa!Arya mengeluarkan tenaga dalam, dan betapa kagetnya Arya saat merasakan tenaga dalam yang dia miliki meningkat dengan sangat drastis."Inilah tingkat pendekar legenda perunggu?" gumam Arya.Selain merasakan tingkat kependekaran yang

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status