Share

Delapan belas

Jovan yakin Jono telah salah faham dengan foto para gadis itu.

Putranya terlihat sangat cemburu, berpikir bahwa perasaannya terhadap ibunya adalah kepalsuan.

"Ini adalah bukti bahwa ayah memang tidak mencintai ibu. Kenapa ayah melakukannya? Seharusnya ayah tidak perlu berpura-pura seolah menjadi suami yang setia?"

"Duduklah, dan tenangkan dirimu. Itu semua bukan untuk ayah."

Meskipun sangat kesal Jono menurut, iapun duduk di hadapan ayahnya.

"Baik, jelaskan!" katanya tegas, membuat Jovan tersenyum geli.

"Foto-foto itu... Sebenarnya ayah berpikir untuk menikahkan kamu dengan salah satu diantara mereka. Akan tetapi kamu menolak tawaran ayah untuk menikah dengan salah satu diantaranya," kata Jovan kemudian.

Jono langsung menegang, "Menikah? Perjodohan?"

Jovan mengangguk. "Teman-teman ayah memiliki beberapa kenalan dan mereka merekomendasikan ayah gadis-gadis ini."

Jono menggaruk kepalanya. Memang benar tempo ha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status