Share

Tampang Pencuri!

"I —ini uang apa, Bang?" Amar yang duduk di bangku sekolah menengah menatap lembaran uang merah yang ada di tangannya.

"Uang SPP dan uang buku. Hari ini jangan ada yang bolos, paham?" seru Hamish tegas.

Amar masih mencoba mencerna ucapan Hamish. Ia masih bingung dengan uang yang ada di tangannya.

"Ta —tapi ini uang siapa, Bang?" tanya Amar lagi. Dilara melarang keras menerima uang dari siapapun apalagi tidak jelas apakah itu yang halal atau uang haram.

"Haish! Masih pake tanya segala!" Hamish berubah kesal. Beberapa menit yang lalu ia iba karena anak-anak belum membayar uang sekolah, sekarang anak-anak ini malah membuatnya kesal dengan mempertanyakan asal usul uang itu.

"Uang abang, lah! Kamu pikir uang siapa?" Ia menjawab dengan kesal.

"Uang halal, kan Bang? Amar gak berani terima kalau ternyata ini uang curian."

Hamish mendelik? Uang curian? Ini penghinaan!

Gigi pria itu bergemerak, tangannya mengepal lalu membuang nafas panjang untuk menurunkan emosinya. Sadar yang ia hadapi saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yenni Hartati
senang mengikuti ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status