Share

Pelukan Hangat

Hal yang membuat Natasya terbelalak dengan mulut terbuka adalah, Gaza melewatinya begitu saja dan menjatuhkan diri ke atas ranjang besar di tengah ruangan tersebut. Telungkup masih mengenakan sepatu dan kemeja putih berbalut blazer krem.

“Mata aku sudah tidak tahan Diwang, biarkan aku tidur sebentar. Setelah ini, kamu aku habisi,” gumam Gaza dengan wajah tenggelam di bantal.

Sontak menguap semua amarah Natasya beberapa saat lalu, ia tertawa geli menyaksikan keajaiban yang baru saja Gaza lakukan. Usai tawanya reda, dihampiri tubuh besar itu kemudian ia lepas sepatu dan blazer sebelum membalikkan badan Gaza dan ia selimuti. Sungguh lucunya mereka berdua sekarang ini. Sepertinya terlalu jahat jika meninggalkan Gaza dalam keadaan terlelap karena efek obat, sedangkan Gaza rela merogoh dompet dalam-dalam demi Natasya tidak menemani tamunya malam itu.

“Gaza, Gaza ... kamu terlalu baik apa terlalu bodoh sih,” bisik Natasya pelan.

Natasya tatap beberapa saat wajah terlelap itu, menyentuh pela
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status