Share

14. Permintaan Mohan

Kanz membawa Inka ke sebuah rumah makan sederhana, itu menjadi pilihan mereka atas dasar permintaan Inka. Mereka berdua mencari tempat duduk di pojokan, setelah duduk seorang pelayan datang dan mereka pun memesan makanan yang mengunggah selera mata serta perut mereka yang keroncongan, terutama Inka yang sedari tadi perutnya berbunyi heboh.

"Kenapa kau tidak meminta makan di restoran mahal?" Kanz membuka obrolan.

Inka melirik ke arahnya. "Aku meragukan jika kau mempunyai uang banyak untuk makan di restoran yang mahal."

"Kau meragukan ku Inka?" Inka mengendikkan kedua bahunya tanda tak peduli.

"Hhh, ayolah Inka. Apa kau lupa, siapa diriku ini yang sebenarnya?" pancing Kanz yang kembali mengungkit perihal masalah kebohongan yang ia ciptakan sendiri.

"Jadi, sekarang ini kau sedang ingin memamerkan kekuasaanmu serta kekayaanmu, begitu?" Kanz menggeleng.

"Apa yang harus aku pamerkan Inka? Toh, yang kaya adalah kedua orang tuaku. Aku mungkin hanyalah salah sat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status