Share

31. Jangan Memprovokasiku Danas

Siksaan Langit baru berhenti ketika dia sudah puas melihat Danas diam tertunduk sambil berurai air mata. Dia mendorong tubuh Danas dengan kasar ke atas kasur. “Tidurlah. Kamu harus istirahat biar kamu punya kekuatan lagi untuk melawanku lagi.”

Danas tak habis pikir dengan lelaki itu. Sebentar menyiksanya seperti malaikat maut, di lain waktu seolah sengaja mengulur hidupnya agar bisa dijadikan bahan mainannya lebih lama. Psikopatkah dia?

Tanpa mempedulikan Danas yang masih menangis tergugu di atas ranjang, Langit meninggalkan Danas tanpa berkata sepatah kata pun. Ditutupnya pintu dengan kasar. Danas dapat mendengar langkah kaki Langit meninggalkan kamarnya.

Tak ingin berpikir lagi, Danas memejamkam matanya. Dia ingin tidur, melupakan semua kesedihan dan penderitaan yang dialaminya. Namun, tentu saja, bukan tidur nyenyak yang datang menghampiri Danas. Tetap saja, dalam mimpi pun dia ketakutan dikejar-kejar Langit. Sungguh lelah jiwa dan raganya.

Namun, bukan Danas jika esok harinya d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status