Share

Bab 17.B

Ayah menatap gundiknya dengan tatapan tajam, sedangkan Tante Miranda terlihat tercengang dengan wajah yang pucat, air matanya sudah menitik ke luar membasahi pipinya.

Hatiku bersorak ria, akhirnya kekalahan yang kutunggu-tunggu tiba juga.

"Miranda!" teriak Ayah yang membuat tubuh kami semua terguncang.

Tubuh Tante Miranda terlihat bergetar dan berkeringat, rasakan gundik, sebentar lagi kesenanganmu akan berakhir, gumamku dalam hati.

"M-mas ... itu semua ga bener," ujarnya sambil terisak.

"Aku ga nyangka bisa menikahi wanita ular sepertimu, Miranda! Kamu tahu Dina itu adik iparku! Dan tanpa rasa bersalah kamu mendekati aku!" teriak ayah membuat tangisan si gundik makin keras.

"Dan tanpa rasa malu kamu bilang ini semua ga bener? hatimu terbuat dari batu, Miranda!" tegas ayah lagi.

Ayah meletakkan benda itu di meja, lalu ia mengusap wajah lelahnya itu dan menatap keluar dengan pandangan kosong.

Karena ponsel milik Tante Dina nganggur, aku langsung meraihnya karena penasaran tentang isi c
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status