"Dasar wanita kotor!" bentak Albert yang melemparkan laporan dari rumah sakit ke wajah Pretty.
Rasa sakit bagaikan ditikam belati atas ucapan ayahnya itu, Pretty lalu mengutip lembaran kertas yang jatuh ke lantai dan kemudian ia membacanya, saat ia membacanya lagi-lagi perasaannya semakin hancur dan merasa hidupnya telah tamat.
"Adikku, kau sangat pintar berbohong, kau telah diperkosa oleh pria sehingga dijahit tapi kau malah memberitahu kami kau ditabrak. alasanmu ini memang sangat lucu. jika bukan karena kepintaranku maka papa dan mama akan selalu dibohongi olehmu!" ujar Monica dengan menatap sinis.
"Pa, ini bukan salahku, aku juga tidak tahu bisa terjadi seperti ini, aku diculik dan aku diperkosa oleh pria asing!" kata Pretty dengan menangis sambil berlutut.
Karena kesal Albert menendang putrinya itu sehingga berkali-kali.
Brugh...
"Aarghh!" jerit Pretty yang kesakitan dan tergeletak di lantai sambil menerima tendangan dari ayahnya.
Monica dan Julia yang melihat kejadian itu merasa gembira dan tersenyum.
"Pa, jangan tendang aku lagi, sakit, Pa!" tangisan Pretty dengan histeris.
"Seharus kau tidak kembali lagi ke rumah ini, kau hanya mengotorkan rumahku saja!" bentak Albert dengan kesal.
"Pa, aku tidak bersalah, aku adalah korban!" ujar Pretty dengan merasa kesakitan.
"Pretty, kau hanya memalukan keluarga ini saja, mulai hari ini kau tidak pantas tinggal di sini lagi!" ketus Julia.
"Pretty, jadi wanita harus bisa menjaga diri, sementara dirimu sudah ternoda. jadi untuk apa lagi kau hidup. seharusnya kau memilih jalan akhir!" kata Monica dengan menghina.
"Kenapa? kenapa kalian begitu tega padaku? aku juga adalah anak kalian? kenapa kalian tidak menolongku. dari kecil aku tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari kalian. apa salahku?" tangisan Pretty yang kecewa sambil memegang perutnya akibat tendangan ayahnya itu membuatnya kesakitan
"Kau tidak layak untuk mendapatkan kasih sayang kami, pergi dari sini!" bentak Albert yang menyeret Pretty dengan kasar.
"Pa, jangan mengusirku, aku juga anakmu!" teriak Pretty yang ditarik secara paksa.
Monica dan Julia mengutip pakaian Pretty dan melangkah ke pintu besar.
"Pa, tolonglah aku! jangan begitu kejam padaku. aku tidak punya uang dan juga tidak ada tempat lain, jangan mengusirku, Pa!" tangisan Pretty yang memohon pada ayahnya yang sama sekali tidak peduli padanya.
Albert menyeret Pretty hingga ke teras dan kemudian menendangnya kuat-kuat sehingga membuat tubuh mungil gadis itu terhempas keluar dari rumahnya.
Brugh..
"Aarghh" jeritan Pretty yang kesakitan.
"Pa, Ma, kenapa kau begitu kejam padaku?" tangisan Pretty yang merasa sakit hati.
"Ambil semua barang murahanmu ini!" ketus Julia yang melempar semua pakaian ke wajah Pretty.
Monica lalu melempar tas ke arah Pretty yang masih terkapar di lantai karena merasa sakit pada bagian perutnya.
"Mulai hari ini jangan menginjak ke rumah ini lagi!" bentak Albert dengan tegas.
"Kenapa begitu tega mengusirku hanya karena aku diperkosa? aku lebih sakit dibandingkan siapapun, kenapa kalian tidak mengasihani ku? aku tidak ada tempat tinggal, Pa!" ucap Pretty yang menangis dengan terisak.
"Kami mengusirmu karena kau hanya akan memalukan keluarga, jadi kau tidak bisa lagi menginjak ke rumah ini untuk selamanya. kau bukan bagian dari keluarga ini lagi!" ketus Albert dengan merasa kesal dan melangkah masuk ke dalam rumahnya.
"Adikku, kau sudah mendengarkan apa kata papa? kau tidak bisa lagi menginjak kaki kotormu ke rumah ini, kamu hanya akan membuat rumah ini ternoda dengan kemunculanmu!" kata Monica dengan menghina.
"Pretty, di sini bukan rumahmu lagi, pergilah dari sini!" bentak Julia yang menatap sinis dan merasa jijik terhadap gadis yang masih terkapar di depan rumahnya.
"Kalian semua tidak memiliki hati nurani, keluarga? ha ha ha...semua ini adalah omong kosong, kalian semua keterlaluan!" teriak Pretty yang terluka dengan penghinaan yang dia dapatkan dari keluarganya itu.
"Ha ha ha...adikku, kau sudah ternoda. untuk apa kau bersikap keras kepala lagi, apa kau tahu jika seorang wanita sudah ternoda maka sudah kotor. dan tidak ada gunanya untuk melanjutkan hidupnya. sama seperti dirimu. tidak akan ada pria yang akan melirikmu karena kekotoranmu itu. jadi, kau siap-siap saja hidup sendiri untuk selamanya!" ujar Monica dengan tertawa bahagia melihat penderitaan yang dialami oleh adiknya itu.
"Monica, mari kita masuk! tidak usah peduli dengan wanita ini!" ajak Julia yang melangkah masuk ke dalam rumahnya dengan diikuti oleh Monica.
Pretty yang sakit hati hanya bisa menangis dengan pasrah, setiap ucapan yang dilontarkan oleh keluarganya membuatnya merasa sakit bagaikan diiris pisau. tangisannya pecah karena tidak tahu harus ke mana, tidak ada uang, tidak ada tempat tujuan, dan diusir seperti binatang. ia berusaha bangkit dan mengutip pakaian dan memasukan ke dalam tasnya.
Tidak lama kemudian hujan turun membasahi sekujur tubuhnya, dirinya menangis di bawah hujan deras yang mendinginkan tubuhnya di malam itu. ia memaksakan diri untuk memasukan semua pakaian yang sudah basah ke dalam tasnya. dan kemudian ia berusaha berdiri sambil memegang perutnya yang masih sakit akibat tendangan kuat dari ayahnya itu. setelah itu ia berjalan dengan perlahan meninggalkan tempat yang telah memberinya luka yang cukup mendalam pada dirinya.
Setelah berhasil membunuh musuh terbesarnya Jack langsung meninggalkan markas lawan dengan pakaiannya yang terkena bercak darah dari Donnie."Papa, maafkan anakmu yang terlambat membalas dendam untukmu, sehingga menunggu selama dua puluh tahun. aku akan mewakilimu menjadi ketua Tiger Word dan juga merawat mama dengan baik," batin Jack.Sebulan yang lalu.Sebuah apartemen terjadi pertengkaran antara dua wanita. seorang wanita yang usianya sekitar lima puluh tahun menampar seorang wanita yang tanpa sehelai benang dan lebih muda darinya, wanita muda itu bersama seorang pria yang juga tanpa pakaian apapun.Plak..."Aarrghh....""Dasar wanita kurang ajar! apakah orang tuamu tidak mengajarmu untuk menjadi orang yang berguna...ha? kau malah menjadi simpanan dari suamiku. kenapa kau begitu tidak tahu malu," bentak wanita itu yang menampar tanpa berhenti.Plak..."Aarrghh...,"Plak..."Aarrghh...,""Hentikan! suamimu juga suka padaku, karena aku lebih cantik darimu," bentak wanita muda itu ya
Setelah beberapa hari kemudian Jack bersama Sean berangkat ke los angeles untuk membalas dendam kematian ayahnya itu. setelah tiba ia pun tidak ingin membuang waktunya untuk berencanakan penyerangan ke markas musuhnya itu, ia langsung menuju ke markas Tiger Word."Kumpulkan semua saudara kita dan serang ke markas Donnie Hanz, hari ini juga aku ingin membunuhnya demi mendiang papaku, mantan ketua Tiger Word!" perintah Jack dengan tegas."Baik,Bos," jawab Mereka semua dengan serentak.Para anggota Tiger Word bersiap-siap untuk menyerang markas lawan, mereka masing-masing memiliki dua pistol yang sudah terisi penuh dengan peluru.Setelah beberapa saat kemudian mereka pun meninggalkan markas, dan menuju ke markas lawan. sekitar seratus lima puluh anggota yang ikut dalam penyerangan itu.Sementara Donnie Hanz masih belum sadar bahwa putra sahabat yang dia bunuh telah menuju ke tempatnya. siang itu ia masih dengan santainya menghisap rokok sambil menikmati minuman keras."Demi posisi sekara
"Terima kasih, Pretty. karena sudah menerimaku," ucap Jack yang berdiri dan langsung menarik Pretty ke pelukannya, tentu saja hal ini membuat Teddy, Merrie dan Nico sangat gembira.Setelah beberapa menit kemudian mereka duduk di kamar tempat Teddy dirawat."Ma, beritahu padaku siapa pelaku yang membunuh papa? aku ingin mengetahuinya selama ini. agar aku bisa membalas dendam untuk papa," tanya Jack yang sambil memegang telapak tangan calon istrinya."Dia adalah sahabat papamu sendiri, namanya adalah Murphy," jawab Merrie dengan menetes air mata."Murphy? bukankah dia adalah sahabat papa yang kemudian ikut kumpulan mafia lain?" tanya Jack."Benar, dia bukan ikut tapi dia membunuh bos mafia itu dan kemudian dia menjadi bos di sana," jawab Merrie sambil mengusap air matanya."Apa alasannya dia melakukan itu? sedangkan dia sudah menjadi bos mafia di kumpulan lain?" tanya Teddy."Semua demi nama, dunia mafia siapa yang lebih kuat maka dia yang paling ditakuti. saat itu Jorge cukup terkenal
Merrie yang mendengar kata Teddy ia langsung menatap pemuda yang ada didepan matanya itu, begitu juga dengan Jack yang menatap wanita asing yang dihadapannya dengan rasa tidak percaya.Merrie adalah nama asli dari Sunny saat sebelum kejadian, setelah terselamat dari maut ia pun menganti namanya agar tidak dikenali oleh musuh yang mengincar dirinya dan telah membunuh suaminya itu."Jack putra kecilku," ucap Merrie yang biasa memanggil dengan nama panggilan ini."Apakah kamu adalah mamaku yang telah meninggal saat itu?" tanya Jack dengan mata berkaca-kaca."Mama dan papamu pergi meninggalkan markas karena kami diincar orang, kami tidak ingin melibatkanmu. oleh karena itu mama dan papamu membuat sebuah keputusan untuk meninggalkan markas. dan siapa sangka orang itu sangat cepat mengetahui jejak kami dan kami pun diincar, papamu dikeroyok oleh puluhan orang mereka mengunakan senjata tajam membantai papamu. dan pada akhirnya papamu meninggal dunia," jelas Merrie yang sedang menangis mengin
"Aku pasti akan membuat kalian membusuk di dalam penjara," bentak Teddy."Paman, serahkan padaku!" ujar Jack yang menahan lengan Albert."Tolong jangan melakukan ini pada kami, aku mohon padamu!" tangisan Julia yang berlutut di hadapan Teddy dan Pretty"Pretty, bagaimana pun kita adalah sekeluarga, jangan menuntut kami," pinta Julia sambil menangis."Sekeluarga? kalian menindasku, mengusirku dan saat kita bertemu tadi kalian juga masih tidak mengakuiku, apakah ini namanya adalah keluarga?" bentak Pretty."Pretty, selama ini kau tinggal dan makan tempat kami, kau jangan lupa budi," ucap Albert dengan ketus.Jack yang merasa kesal langsung melayangkan pukulan ke wajah pria itu.Bruk .."Aaarrghhh...." jeritan Albert yang tergeletak ke lantai."Kau masih mengatakan itu, aku sudah tahu apa yang kau lakukan selama ini terhadap dirinya, di saat dia terluka kalian masih saja menghina. juga mengusirnya," bentak Jack yang melayangkan pukulan ke wajah pria itu lagi."Aaarrghhh...," jeritan Albe
"Saat itu istri Anda sedang melahirkan, mereka menawarkan ku sejumlah uang untuk membawa putri Anda pergi, dan aku berhasil melakukannya. setelah itu aku membawa putri Anda kepada dia. dan mereka langsung mengusirku tanpa memberikan aku sepersen pun," jelas pria itu."Tidak! dia hanya merekayasa cerita, di saat itu dia ingin meminjam uang denganku. dan tidak ada hubungan dengan putrimu," jelas Albert dengan membantah."Di mana putriku sekarang?" tanya Teddy dengan nada kesal."Gadis ini adalah putri kandungmu," jawab Pria itu sambil menunjuk ke arah Pretty.Teddy dan Pretty yang mendengar ucapan pria itu menjadi terdiam dan sangat terkejut, karena dari awal mereka sudah saling kenal."Mereka berdua hanya memiliki seorang putri yang bernama Monica," jelasnya lagi."Pretty, kamu adalah putriku?"tanya Teddy yang matanya berkaca-kaca, tentu ia sangat bahagia karena putri kecil yang dia rindukan selama ini ternyata sudah kenal dari sejak awal."Apa benar aku adalah putri paman?" tanya Pre