Mark Evander Vasquez. A very fierce looking man with a personality of an emotionless rock. A laid-back billionaire hotshot that all the girls at work would swoon over. Scarred by his past, Mark did not want himself to be involved with any woman. That was until he met Gwen one Saturday night at his friend's wedding. Gwendolyn Zosia Lopez is a bold and fierce type of woman, she likes to work everything according to plan. Her only goal was to make her ex regret his insolence not until she shared bed with a sinfully gorgeous man one Saturday night. After their encounter, Mark was prompted to meet her again. With their goals intact they entered a contract to use each other for their own accord. Would they fulfill their desires? or would they be drowned in ecstasy?
View MoreJika kalian pikir dunia hanya terdiri dari dunia yang kita tinggali saat ini, kalian semua salah. Ada dunia tak kasat mata, seperti dunia dongeng para peri yang kalian dengar saat akan terlelap tidur.
Dunia itu adalah Purpura. Namun, mereka yang tinggal di sana bukan peri. Mereka hanya sekumpulan manusia dengan kekuatan alam semesta dalam genggamannya.
Purpura adalah sebuah dunia di mana akal sehat tak berlaku. Semua manusianya terlahir dengan darah berwarna ungu yang mengalir di tubuh mereka. Sama seperti darah yang mengalir di tubuh mereka, surai dan sorot mata mereka juga berwarna keunguan. Mereka berbeda dari Saram atau manusia bumi di tempat yang kita tinggali.
Berbeda dengan Dunia tempat manusia biasa berada, Purpura memiliki tingkatan yang membuat perbedaan nampak nyata.
Paling tinggi adalah Laviosa yang agung. Namun, keberadaannya hanya tinggal cerita dari mulut ke mulut. Semua Laviosa telah menghilang dari Purpura sejak lama. Tidak ada yang pernah melihat keberadaannya. Entah mereka melarikan diri atau justru musnah untuk selamanya dari dunia tak masuk akal yang tak boleh diganggu keberadaannya.
Lalu, setelah Laviosa ada Lavender yang suci. Semua keturunannya diagung-agungkan oleh seluruh bangsa Purpura. Keluarga Lavender terlahir untuk menjadi seorang pemimpin yang menjalankan segala pemerintahan di Purpura. Lavender adalah tumpuan Purpura dapat berjalan seperti dunia seharusnya.
Mereka memiliki darah berwarna ungu paling jernih tak ternoda di antara semua manusia Purpura. Namun, berbeda dengan manusia Purpura, Lavender memiliki bola warna berwarna hitam mirip dengan Saram.
Kemudian ada Thistle yang cantik. Semua keturunan Thistle memiliki wajah yang rupawan, sehingga banyak manusia Purpura jatuh cinta kepada mereka.
Mereka, Thistle, memiliki warna bola mata berwarna ungu lebih muda yang indah sebagai daya tarik mereka. Sekali melihatnya, kau akan jatuh pada samudera yang tak berujung. Sekali jatuh cinta pada mereka, kau tidak akan pernah bisa melupakannya seumur hidupmu.
Thistle seolah memiliki sihir yang membuat mereka selalu tampak menawan. Juga, seolah memiliki kekuatan yang membuat orang-orang yang jatuh cinta kepada mereka sulit untuk melupakannya seumur hidup.
Thistle juga merupakan kepercayaan Lavender untuk menjalankan pemerintahan di Purpura.
Setelah Thistle, ada Plum yang mengagumkan.
Semua orang keturunan Plum dipastikan bekerja di pemerintahan Purpura karena mereka sangat cerdas dan dapat diandalkan. Mereka memiliki warna bola mata yang lebih gelap dibandingkan Thistle yang cantik. Berbeda dengan Laviosa, Lavender, dan Thistle, Plum memiliki warna bibir berwarna keunguan mirip buah Plum senada dengan darah yang mengalir dalam tubuh mereka.
Namun, meskipun dapat diandalkan, keturunan Plum tak dapat dipercaya. Mereka dicap sebagai pengkhianat. Hampir seluruh penjara di Purpura penuh dengan keturunan Plum di dalamnya. Mereka bisa melakukan apapun untuk berkhianat, termasuk membunuh orang yang paling mereka cintai.
Plum tidak pernah pandang bulu. Karenanya, mereka hidup terasing di selatan Purpura paling dalam.
Lalu yang terakhir, mereka adala Violeta yang kuat.
Violeta berada di tingkatan paling rendah, namun memiliki kekuatan yang sangat luar biasa. Namun, mereka tamak dan penuh dendam. Tak ada yang bisa mengalahkan kekuatannya. Violeta lebih kuat dari kekuatan apapun yang ada di dunia ini. Mereka luar biasa.
Dulu, Purpura adalah dunia yang tenang. Namun, semuanya berubah saat bulan sabit berwarna keungu-unguan bernama Orchid Trabem muncul.
Seluruh tingkatan di Purpura berubah. Seorang bayi Orchid telah lahir ke dunia Purpura yang damai. Bayi yang seharusnya tidak pernah dilahirkan itu menjadi penghinaan terbesar dalam sejarah Purpura selama berabad-abad dan menghancurkan ramalan yang telah tertulis di Bukit Garis Takdir.
Seorang Orchid merupakan keturunan dari seorang Lavender yang suci dan Saram atau bangsa Manusia. Pernikahan antara bangsa Purpura dan Saram tidak seharusnya terjadi dan menjadi penghinaan untuk seluruh bangsa Purpura. Karena pernikahan itu mengikatkan cinta antara dua manusia yang berasal dari dua dunia berbeda yang bahkan tidak hidup berdampingan. Ikatan terlarang itu akan menciptakan malapetaka dari kekuatan alam semesta juga pengulangan kisah masa lalu yang menyakitkan.
Setelah Orchid lahir, Violeta bukan lagi menjadi yang terkuat. Jika Violeta memiliki Purpura di genggamannya, seorang Orchid memiliki semestanya. Hanya dengan jentikan jari dan kedipan mata, Orchid dapat memusnahkan segalanya.
Namun, pada akhirnya hanya Violeta yang dapat menghancurkan Orchid dengan kekuatannya. Karena Violeta memiliki rahasia di balik kelahiran seorang Orchid dan tahu bagaimana cara memusnahkannya hanya dalam satu helaan napas.
Tak ada seorang pun Purpura yang mengetahui keberadaan Orchid Purpura selama duapuluh tahun sejak kelahirannya. Entah mereka disembunyikan di Purpura atau justru diasingkan ke Durango, dunia para Saram, menjadi manusia yang paling lemah dan menderita.
Hanya ada satu yang mengetahui siapa dan dimana Orchid itu berada. Mereka adalah Thistle.
Keluarga Thistle yang merupakan bagian dari keluarga Kerajaan Purpura tahu dimana Orchid berada dan bagaimana rupanya. Merekalah yang menjaga gadis Orchid selama duapuluh tahun sejak dilahirkan agar terbebas dari caci dan maki seluruh bangsa.
Thistle percaya bahwa terlahir sebagai Orchid bukanlah sebuah kesalahan apalagi kutukan. Justru itu adalah sebuah anugerah dari sang maha kuasa, memiliki mata yang cantik dan juga rambut alami berwarna keunguan. Tak lupa juga kekuatan yang dapat melindungi dirinya dan juga bangsa Purpura dari segala ancaman dan bahaya.
Thistle percaya bahwa sang Orchid adalah pelindung bukan perusak. Mereka menggantikan Laviosa yang sudah lama menghilang. Orchid yang maha segalanya pantas untuk hidup berdampingan dengan semua tingkatan Purpura yang lain. Hanya saja, rumor yang beredar tak dapat dikendalikan.
Bertahun-tahun berlalu, Orchid dicap sebagai simbol perusak dan kesialan.
Gadis yang terlahir dengan tanda bulan sabit di pipinya itu tak berbahaya. Gadis Orchid Purpura itu hanyalah gadis lugu dan polos yang ingin melihat bagaimana dunia yang selama ini ia bayangkan di kamar tidurnya yang berada jauh di istana paling luar. Terasing sendirian dan membayangkan ia dapat menembus waktu, menginjakkan kakinya di Durango untuk balas dendam.
Namun, tak ada yang mempercayainya. Mereka hanya percaya bahwa kelahiran Orchid hanya akan membawa malapetaka untuk seluruh umat Purpura. Karena Orchid memang seharusnya tidak pernah dilahirkan.
Sang gadis Orchid Purpura yang merasa tidak adil dengan bagaimana bangsa Purpura memperlakukannya dengan buruk, hanya dapat menerimanya tanpa dapat banyak berbuat.
Yang ia lakukan hanya menunggu dan menunggu.
Menunggu sampai bulan sabit berwarna keungu-unguan kembali bersinar sama seperti saat ia dilahirkan. Karena saat itu, gerbang antara dua dunia yang tak berdampingan akan terbuka lebar.
Dunia yang saling bertentangan. Dunia itu adalah Purpura dan Durango.
Sang gadis Orchid itu menunggu sampai gerbang sateunik terbuka lebar dan melarikan diri. Menemukan seseorang yang dapat membantunya menjadi manusia seutuhnya seperti ibunya dan mengalirkan darah berwarna merah di sekujur tubuhnya.
Dia adalah Lavender yang terlahir sebagai manusia. Manusia suci yang juga disebut Balsaegi itu merupakan keturunan langsung sekaligus terakhir dari Laviosa yang agung dan Lavender yang suci.
Hanya Lavender manusia suci yang dapat membantu sang gadis Orchid keluar dari kesepian dan ketidakbahagiaannya selama duapuluh tahun. Seorang Saram yang terlahir sebagai Lavender dapat membantunya untuk menjadi manusia yang utuh atau takdir lain yang berakhir tragis untuk keduanya.
Gadis Orchid itu harus mencarinya. Manusia Lavender berada di antara jutaan manusia di Durango. Tidak pernah ada Purpura yang berhasil menemukannya dalam kurun waktu duapuluh tahun, sejak ia dilahirkan, sama seperti Orchid.
Ia memiliki darah berwarna merah seperti manusia biasa. Juga, manusia suci keturunan Lavender itu tidak mengetahui jati dirinya sendiri. Kecuali Orchid membantunya dengan membuka gerbang ingatan masa lalunya.
Saat bulan sabit berwarna keungu-unguan bernama Orchid Trabem bersinar terang, tak hanya Orchid Purpura dan Lavender Saram yang dilahirkan untuk saling membantu. Namun, pada saat itu ada seorang Violeta, Thistle, dan juga Plum yang dilahirkan bersama dan memiliki keterkaitan satu sama lain.
Saat bulan sabit berwarna keungu-unguan bersinar sangat terang, mereka berlima dilahirkan karena satu alasan.
Entah itu untuk saling membantu dan mencintai atau justru saling menghancurkan dan membinasakan satu sama lain.
The news about Gwendolyn and Evander traveled fast it even reached their parent's radar.Gwendolyn didn't go home nor informed his brother about her arrival. In the meantime, she's staying at Evander's place until she finds a place to rent."You know you can just stay here, I'm your boyfriend I can provide you with anything. In fact, you wouldn't need to work if you live with me. I'll take care of everything; money isn't a problem." Evander stated as he folds his towel after he finished showering.Gwen chuckled and shook her head," You know we can't do that. I'll handle myself; you don't need to do any of what you said for now. I want to stand on my own two feet." she replied democratically.Evander just shrugged and told her that he'll go with whatever she have in mind, "But if you do need any help, then I should be the first one who should know, okay? I wanna help." He said and smiled gently at her before giving her a kiss on the forehead.That day ended and Gwen woke up without see
'Did I dial the right number?' Gwen thought and checked her phone once again but it clearly says RED there."Habibi? Zosia? You still there?"Then why is it Evander she's hearing?"Evander?""Yeah? You need something Habibi?""No wait— I'm calling Red's number right? Why are you answering the phone?" Gwen heard him cuss from the other line.And that's when her suspicion started. It all made sense but she was with Evander that day when she called Red and he wasn't holding or in a call with someone that time, so why?" Are you mad? "" Wait, so it's true?"Evander sighed and answered yes. "I didn't want to lie to you. It's just that— I know you wouldn't talk to me if I approached you that fast just after you confessed that Saturday night.""So, you pretended to be Red?""Yes, I'm sorry."Gwendolyn could clearly imagine Evander's face right now. I'm sure he didn't really mean to lie but it's still not right for him to do that. He still lied."Do you still have things you're keeping from
Gwen didn't slept a wink that night. All she could think about is to what Evander meant about the gift he gave her.The next morning, since she couldn't get herself to sleep she went out of her room and found Evander seated on a single chair with a mug of coffee on his right hand and reading the morning paper on the other."Good morning, Coffee?" he asked when he noticed her presence.She waved her hands signaling him No. She ignored Evander and went straight to the kitchen to whip herself breakfast before they get off the island.She still have work waiting for her back on the front desk, and the thing that happened last night- it was all a mistake. She was just carried away by the current of events.Gwen flinched when she felt a hand snake on her waist."That's one deep sigh. A penny of your thoughts?" he said as he snuggled behind her.But Gwen didn't respond, instead he pushed his hand away and took a few steps back.Evander's expression changed in a split second. His brow furrowe
(Now, would you like to hear the agenda I planned for you guys?)That was what he said, but the call just suddenly got cut off for some reason. What should we do now?"Since it's still quite early, would you like to have breakfast first?" My brow instantly arched when I heard him say that.Why does he care?"Thanks, but no thanks. My SECRET ADMIRER had already given me breakfast. Isn’t he sweet?" I said, quite mocking him, but instead of seeing an irritated expression, he looked delighted."So, you think he's sweet, huh?" he said, hiding his smile, which I could still see.Wait— is he blushing?! Why the hell?!"Anyway, that thing shouldn't have been enough. I'm taking you to breakfast, whether you like it or not. Or do you want me to eat you instead?"I felt blood rushing to my cheeks, so I didn't have a choice but to walk out. But because we were tied up together, I'm basically pulling him.I dragged him to one of the resort's restaurants. I saw Felicity and called her." Hey— Oh my
Silver and Archer ran at the speed of light when they noticed Gwen was nowhere behind them."I told you to keep your eye on her! What would happen if she found out?""Why are you getting mad at me? If you didn't argue about the flavor, then we wouldn't be running like this."Silver abruptly stopped in his tracks and saw what they were fearing."Fuck, mission failed.""Covers have been blown."They appear to be bickering over something. After a few minutes, Gwen marched off while wearing a furious expression.Before racing in to check on what happened, Silver examined the surroundings to make sure it was safe to proceed."Dude! What happened? Did she find out?""Almost, I made up some lies and told her I know Red. She didn't buy it and walked out."They all blew a sigh of relief. The mission continues."Then what's the plan now? If she knew you were here she'd be on her guard.""And what took you so long? It was so hard containing her in one place!"Let's go back to the part where Evan
Gwendolyn was staying on a specific island and working at a specific resort, according to information Duke Estian discovered.He therefore traveled a great distance to verify its veracity, but as soon as he and his companions set foot on the island, they were stopped by men dressed in black suits."I'm sorry, sir, but this is a private island. Approval from the owner is a must before setting foot here. So, if you don't want bullets raining in perfect weather like this, I will walk back to where I came from." The guard, who looked like their captain, replied with a very serious face.So severe that his warnings would actually come true if they didn't follow their regulations. He is not the only man who is watching out for them, his butler nudged him and said. They are already surrounded by snipers.They are definitely in a pinch. "Let's head back for now. We'll be back after getting permission." Estian walked back to his yacht and looked at the drifting island.This place is really sus
Welcome to GoodNovel world of fiction. If you like this novel, or you are an idealist hoping to explore a perfect world, and also want to become an original novel author online to increase income, you can join our family to read or create various types of books, such as romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel and so on. If you are a reader, high quality novels can be selected here. If you are an author, you can obtain more inspiration from others to create more brilliant works, what's more, your works on our platform will catch more attention and win more admiration from readers.
Comments