Share

Bab 42

Selesai konsultasi,  Vanya, dokter psikolog yang menangani Aarav, dia mengajak Angga untuk masuk ke dalam ruangannya. Di sana, mereka duduk berdua.

"Jadi .... Bagaimana Dok?" tanya Angga penasaran.

Vanya mengembuskan napasnya berat.

"Maaf Pak, sebenarnya anak baik-baik saja. Tidak ada masalah sama sekali, dia tidak gila sama seperti yang Anda pikirkan. Tapi di sini, saat dia berubah menjadi manja dan suka senyum-senyum sendiri serta tiba-tiba menjadi dekat dengan wanita yang Anda maksud, kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh rasa traumanya di masalalu yang masih membekas sehingga membuatnya menjadi sedikit stres. Nah stres inilah yang kadang bisa menyerang dan membuat kita mengalami sedikit gangguan mental...," jelas Vanya.

Angga mengerutkan keningnya. Dia mengembuskan napasnya berat mendengar ucapan psikolog tersebut. Sambil menggelengkan kepalanya, dia mengusap wajahnya kasar kemudian menatap wanita yang ada di depannya saat ini.

"Trauma Dok? Tapi selama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status