Share

Bab 8. Masa lalu

Angga sedang duduk makan malam bersama Aarav. Seperti biasa, mereka hanya diam dan memakan makanannya tanpa berkata apa-apa. Sikap dingin mereka membuat suasana menjadi sunyi.

Aarav memakan makanannya dengan lahap kemudian pergi begitu saja tanpa sepatah katapun. Angga yang melihatnya merasa kesal. Dia memandang kepergian Aarav dan menggelengkan kepalanya pelan kemudian melanjutkan makannya.

Selesai makan, Angga pergi ke ruang kerjanya. Di sana di lantas membuka laptopnya dan segera membuka berkas-berkas yang ada di dalamnya kemudian menyelesaikan kekurangan pekerjaannya tadi sore.

Angga mengerjakan pekerjaannya dengan fokus dan cepat diiringi dengan pertanyaan dan bayangan akan sosok wanita yang tadi dia temui. Wanita itu benar-benar telah membuat Angga menjadi gelisah.

Dengan perasaan kesal. Angga menggerakkan bola matanya ke kanan atas sembari berpikir mengingat apa yang terjadi padanya waktu itu.

#Flashback

Angga merasa bahagia. Akhirnya setelah sekian lama dia bisa bekerja sama dengan Audrey, rekan bisnisnya sekaligus teman dekatnya.

Suatu siang, Angga hendak pergi menemui Audrey di restoran untuk membicarakan proyek mereka sembari memakan makanan yang ada di sana untuk mengisi perut yang sudah kelaparan. Mereka terlihat sangat akrab sehingga membuat suasana tidak canggung.

Meski kerap bersenda gurau, Angga dan Audrey tidak melupakan tugas dan melanjutkan pekerjaan mereka.

Setelah bekerja, Angga dan Audrey memutuskan untuk pulang dan melanjutkan pekerjaannya besok. Tapi saat Angga mengendarai mobilnya, tiba-tiba mobilnya mogok di tengah jalan.

Dia memukul alat setirnya karena kesal dengan tangannya dan menyandarkan kepalanya sambil memejamkan matanya, berharap ada keajaiban agar dia bisa pulang ke rumah tepat waktu karena rasa rindunya akan istri tercinta dan anaknya.

_tok tok tok_

Suara ketukan kaca mobil membuat Angga tersadar dari lamunannya. Dia membuka matanya dan segera membuka jendela sambil menatap Audrey dengan heran.

"Kau?"

Audrey tersenyum kecil.

"Iya aku. Aku lihat mobilmu dari tadi diam saja. Apa yang terjadi?"

Angga mengembuskan napasnya.

"Mobilku mogok. Aku tidak tahu harus berbuat apa," keluhnya.

"Hanya itu? Kau kan bisa, bilang sama aku. Ayo sini masuk ke mobilku, biar aku yang akan mengantarkanmu pulang ke rumahmu..."

Mendengar ucapan Audrey, Angga tersenyum merasa senang.

Dia lalu keluar dan masuk ke mobil Audrey sedangkan Audrey hanya diam dan tersenyum kecil kemudian mengendarai mobilnya itu.

Di perjalanan, Angga dan Audrey terus saja mengobrol bersama dengan bercanda dan tertawa hingga karena asyik mengobrol tanpa memperhatikan jalan, mobil Audrey tidak sengaja menabrak sebuah truk yang ada di depannya dan mengalami kecelakaan.

***

Di rumah sakit, Audrey dan Angga sedang berada di UGD untuk dirawat.

Mendengar sang suami mengalami kecelakaan, Vira datang ke rumah sakit untuk menjenguk suaminya. Di sana dia terus meminta dokter agar Angga bisa selamat.

Tanpa disadari, di saat Vira ke rumah sakit, ada juga seorang wanita yang juga meminta tolong pada dokter agar mau menyembuhkan suaminya.

Dokter dan perawat berusaha menyembuhkan pasien mereka itu dan menyelamatkan nyawa mereka sebaik mungkin, tapi Tuhan berkata lain. Audrey tidak bisa diselamatkan lagi dan dinyatakan meninggal karena kehabisan banyak darah.

Hal ini membuat Farah, istri Audrey menjadi hancur. Hampir setiap hari, dia menghabiskan waktunya dengan menangis sedih mengingat kenangan bersama suaminya itu. Hati yang terluka terus saja membuatnya meneteskan air mata, membuatnya menjadi sakit akibat patah hati karena kehilangan orang yang dia cinta.

Selain Farah, Angga dan Vira juga merasakan duka. Apalagi Angga yang kehilangan sahabatnya itu untuk selamanya. Mereka berdua juga menghibur Farah agar tidak terus bersedih dan berusaha menenangkannya.

#Flashback off

Angga mengembuskan napasnya berat. Perlahan dia membuka matanya dan menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 21.30 WIB. Dia mengusap wajahnya kasar kemudian sorot matanya melirik ke arah jendela yang masih terbuka lebar sehingga membuat angin bisa masuk dan merasa kedinginan. Angga menutup laptopnya tersebut dan menyimpannya kemudian beranjak dari duduknya. Dia melangkahkan kakinya ke arah jendela untuk menutupnya. Kemudian pergi meninggalkannya ruangan dan bergegas ke kamar untuk tidur dan istirahat.

***

Aarav sedang tiduran sambil memainkan ponselnya. Di sana dia asyik menscroll aplikasi di layar handphonenya dan kemudian membuka tiktok. Karena hanya di tiktok lah dia bisa menemukan hiburannya dan tertawa meski cuma sebentar.

Video lucu tentang kucing, kejadian unik, dan lainnya membuat Aarav yang tadinya lesu kini kembali ceria.

Kesunyian yang dulunya sering dihiasi tangis, kini juga dihiasi oleh tawa. Meski pun hambar, tapi setidaknya Aarav kembali menemukan kebahagiaan hatinya sehingga perlahan rasa sedihnya mulai hilang.

Di saat sedang menonton video, tiba-tiba Aarav mendapatkan chat dari seseorang. Segera dia membuka isi pesan dari orang tersebut:

Tiara [Hai, besok bisa tidak belajar bersama?]

Aarav mengembuskan napasnya berat. Dia berusaha menjawab pesan Tiara dan mengetik. Tapi sebelum pesan itu dikirim, dia terus saja menulis dan menghapus sehingga membuat Tiara menjadi penasaran karena tak kunjung mendapat balasan.

Di sisi lain, jemari Aarav ingin mengatakan sesuatu dengan menjawab pesan Tiara, tapi otaknya terus saja menolaknya dan berniat untuk mendiamkannya saja.

Karena dilema antara jari dan otaknya, Aarav pun memutuskan untuk berpikir sambil memejamkan matanya, tanpa disadari, dia sudah mulai tertidur pulas di ranjangnya sehingga membuat Tiara gelisah.

-Bersambung-

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status