Pukul 20.00. Setelah acara makan bersama, para murid langsung menyiapkan diri untuk acara jerit malam. Setiap murid sudah siap dengan satu buah senter untuk menerangi jalan yang akan mereka tempuh. Dan, jaket untuk menghangatkan badan mereka.
Sebelum melangsungkan acara, mereka berkumpul di sekitar api unggun terlebih dahulu.
Para guru memberi himbauan untuk seluruh murid agar selalu bersama, tidak boleh berpencar dengan kelompok yang sudah ditentukan, dan tidak boleh melakukan hal-hal yang negatif selama kegiatan jerit malam berlangsung.
Setelah para guru memberi himbauan, para murid pun mulai memasuki hutan bersama dengan kelompok mereka masing-masing. Satu kelompok terdiri dari tiga orang. Dan, apapun keadaannya, ketiga orang itu harus tetap bersama selama acara jerit malam selesai.
Para guru pun mulai memulai acara jerit malam. Satu persatu kelompok, mulai memasuki hutan.
Di dalam hutan, sudah diberi tanda anak panah. Jadi, para murid akan mudah un
Felysia duduk terdiam di pinggir sungai. Sudah sekitar 20 menit, ia bertahan di tempat itu.Berharap, ada seseorang yang menemukannya.Ia tidak menyangka, kalau akan terpisah dengan kelompoknya. Dan, tersesat begitu saja.Padahal tadi, ia hanya membenarkan tali sepatu. Tetapi, saat ia melihat kedepan, kelompoknya sudah tidak ada lagi. Jadi, ia memutuskan untuk berdiam diri sambil menunggu orang lain datang.Tidak ada rasa ketakutan sedikitpun di hatinya. Karena, ia yakin, kalau pengawalnya tidak akan berdiam diri saat tau dirinya hilang di tengah hutan.Tak lama kemudian, ia mendengar sebuah suara langkah kaki. Ia pun langsung melihat ke arah sekitar. Dan, ia pandangannya tertuju ke arah Denis yang datang dari belakangnya."Sudah saya himbau dari awal, kalau kamu nggak boleh misah dari kelompok kamu," ucap Denis sambil mengatur nafasnya."Tadi saya cuma benerin tali sepatu, tapi tau-tau teman saya udah pergi gitu aja," ucap Felysia.
Hari kedua. Jam 19.00. Hampir semua murid dan guru sudah berada di dalam tenda mereka masing-masing. Sekarang, hanya tersisa Ardiansyah, Brian dan Felysia yang duduk di sekitaran api unggun.Mereka bertiga sedang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Ardiansyah sibuk memainkan gitar milik teman satu tendanya. Brian dan Felysia sedang sibuk bercerita tentang kejadian yang sudah mereka alami selama menjalani kemah.Ardiansyah memetik senar gitar dengan santai, menghasilkan sebuah nada membuat suasana di sekitar api unggun semakin hangat. Setiap petikannya terasa sangat lembut, bahkan terdengar seperti lantunan lagu tidur."Pantes aja Laura suka sama lo," sahut Brian membuat Ardiansyah langsung menghentikan permainan gitarnya."Kenapa berhenti?" tanya Felysia.Sebuah senyuman muncul begitu saja di wajah Ardiansyah. Memang benar, laki-laki itu sedang tersenyum. Tetapi, matanya masih terlihat sayu. Jadi, tidak ada yang tau, apa laki-laki itu sedang bah
Hari ketiga, sejak pukul 06.00. Para murid SMA Nusa Bangsa, kelas XI sudah mulai mengemasi barang mereka masing-masing.Setelah mengemasi barang, mereka pun mulai merobohkan tenda yang mereka gunakan selama berkemah di hutan tersebut. Bukan cuma merobohkan tenda, mereka juga mengumpulkan sampah yang berada di dekat tenda, lalu membuangnya ke tempat sampah.Mengemasi barang, merobohkan tenda lalu melipatnya, membuang sampah, sudah mereka lakukan semua. Sekarang, mereka sedang mendengarkan pengarahan dari Vito. Karena, setelah ini mereka akan melanjutkan perjalanan mereka ke Bali.Saat dirasa cukup, Vito pun mengakhiri pengarahannya. Dan, di saat itu juga, para siswa mulai mengambil barang-barangnya lalu bergabung menjadi satu dengan kelompok saat pertama kali mereka berangkat.Denis memandang seluruh anggotanya. Mengecek satu persatu dan memastikan semua anggotanya sudah berkumpul. Dan, ternyata semua anggotanya sudah berkumpul.Ia pun mulai berjalan ke
Pukul 16.00. Semua bus murid Nusa Bangsa kelas XI sudah sampai di parkiran hotel.Lokasi hotel yang akan mereka tempati tidak begitu jauh dari pantai. Jadi, mereka bisa pergi kepantai kapan saja mereka mau.Entah itu malam hari atau siang hari, mereka bisa bersenang-senangdi hotel ini.Para murid pun turun dari bus, lalu berjalan ke arah bagasi bus.Mereka mengambil barang bawaan mereka, lalu bergabung dengan teman sekamar mereka.Sebelum sampai di hotel, mereka sudah diberitahukan tentang teman sekamar mereka.Jadi, sekarang mereka hanya perlu menunggu pihak hotel memberikan kunci kamar yang akanmereka tempati.Satu kamar, akan ditempati oleh dua murid. Dan, gedung hotel murid laki-laki dan perempuan dipisah. Supaya, tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.Mereka akan menginap di hotel tersebut selama 3 hari. Hotel yang mereka gunakan bisa dikatakan berkelas, jadi mereka tidak akan merasa bosan.Setelah p
Malam hari. Pukul 19.00. Denis sudah berada di depan pintu kamar Felysia. Ia mengetuk pintu berwarna coklat itu dengan pelan. Ketukannya berhenti, saat sudah mendapat sebuah jawaban dari orang yang berada di dalam kamar."Ada waktu?" tanya Denis sambil menatap Felysia yang masih berdiri di ambang pintu."Tentu," jawab Felysia sambil menutup pintu.Denis dan Felysia pun berjalan menjauh dari kamar. Mereka berjalan menuju pintu keluar hotel. Di sepanjang jalan, mereka hanya diam. Tak ada obrolan sama sekali.Tak begitu lama, akhirnya mereka sudah berada di luar kawasan hotel. Mereka berjalan menuju pantai yang letaknya tidak begitu jauh dari hotel.Suasana pantai sekarang sangatlah sepi. Bahkan, cuma ada mereka berdua di sana.Langkah mereka terhenti, saat sudah hampir mencapai bibir pantai. Felysia memandang bintang-bintang yang menghiasi langit. Sedangkan, Denis memandang lekat bulan purnama."Kenapa Anda mengajak saya ke sini?"
Jam 17.00. Semua murid sampai di hotel. Seharian ini, mereka telah berpergian ke pantai, museum, rumah makan. Tentu saja, semua itu sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan oleh para guru. Dan, sekarang mereka bebas mau ngapain saja.Kebanyakan murid memilih untuk masuk ke dalam hotel, untuk mengistirahatkan tubuh mereka. Dan, ada beberapa murid yang memilih untuk pergi ke pantai yang letaknya dekat dengan hotel. Salah satunya adalah Ardiansyah.Laki-laki itu berjalan menuju ke pantai seorang diri. Ia memang sudah sangat lelah. Tetapi, menurutnya, melihat keindahan pantai adalah cara yang paling ampuh untuk menghilangkan rasa lelah.Saat sudah berada di daerah pantai. Ia menuju ke area bibir pantai. Langkahnya terhenti, saat kakinya sudah menyentuh air pantai. Matanya perlahan mulai tertutup. Ia menghembuskan nafas panjang. Lalu, tersenyum tipis.Matanya perlahan mulai terbuka, saat ia merasa ada seseorang di sampingnya. Dan, saat ia melirik ke
Felysia dan Ardiansyah menatap Laura yang tengah menatap balik Ardiansyah. Pandangannya Laura beralih menatap Felysia, lalu tersenyum manis."Bisa pergi dari sini nggak? Gua mau ngomong berdua sama pacar gua," ucap Laura."Lo salah sangka. Gua sama Ardiansyah nggak ada hubungan apa-apa. Tadi gua pegang tangan dia, karena refleks," ucap Felysia."Makasih atas penjelasannya. Tapi, gua mau denger itu dari pacar gua sendiri," ucap Laura sambil menatap manik mata Ardiansyah."Kembali ke hotel. Brian pasti nyariin lo," ucap Ardiansyah."Nggak, Ar. Biar gua jelasin semuanya ke Laura. Gua nggak mau ada kesalahpahaman di antara kalian," ucap Felysia."Tenang aja. Gua percaya sama semua omongan pacar gua. Jadi, lo nggak perlu jelasin apa pun," ucap Laura."Denger, 'kan? Kembali ke hotel sekarang," ucap Ardiansyah."Oke. Gua kembali ke hotel. Tapi, kalau ada apa-apa hubungin gua," ucap Felysia lalu melenggang pergi meninggalkan Laura dan Ardiansy
Jam 14.00. Para murid SMA Nusa Bangsa, kelas XI, sedang ada di sebuah pusat perbelanjaan di Denpasar. Beberapa murid masuk ke dalam pusat perbelanjaan untuk membeli oleh-oleh. Dan, ada beberapa murid lagi yang berdiam diri di dalam bus.Setelah puas berbelanja, para murid pun kembali ke dalam bus. Para murid memang tak diberikan banyak waktu untuk berbelanja. Karena, waktu mereka sangat padat. Setelah ini, mereka harus sampai ke pelabuhan tepat waktu. Kalau tidak, mereka akan ketinggalan kapal.Semua murid duduk di kursinya masing-masing. Saat sudah duduk, para guru pengawas pun mulai mengecek lagi para murid yang berada di dalam bus. Dan, ternyata semua murid sudah duduk di tempat duduknya masing-masing.Di bus nomor 5. Felysia sedang duduk di kursi dekat jendela. Tangannya merogoh tas pinggang berwarna merah muda miliknya, yang ia simpan di tepi kursi. Tak butuh waktu lama, ia pun menemukan HP miliknya.Saat ia mengambil HP dari dalam tas pinggang itu