Share

Bab 5 Akan Mendukung

“Aku tidak tahu,” jawab Selly. Seingatnya tadi orang tuanya hanya mengatakan jika akan ada pesta merayakan pameran. Tidak ada pembicaraan mengenai rencana pernikahan dengan Regan.

Lana dan Melisa menghampiri Selly dan Regan yang masih terpaku, terkejut.

“Selamat ya, Sayang. Mama tidak sabar menyambutmu sebagai menantu,” ucap Lana menautkan pipi. Merasa senang akhirnya dia akan mendapatkan anak perempuan.

“Terima kasih, Ma.” Setelah keterkejutannya, kini rona bahagia tergambar di wajah Selly. Hal yang ditunggunya, akhirnya datang. Impian menjadi istri dari Regan sebentar lagi akan terwujud.

Melisa sebagai mama merasa senang karena putrinya akan menikah. Bertahun-tahun menjalin hubungan, ada ras was-was saat anaknya tak kunjung menikah. Namun, kini perasaan itu sirna, setelah mendapati pengumuman dari suaminya.

Melisa dan Lana juga memberikan ucapan selamat pada Regan. Namun, Regan masih terus saja terpaku. Hatinya bimbang, karena ternyata dia akan menikah.

“Jadi kapan akan di adakan pesta pernikahan?” tanya seorang kerabat.

“Kami merencanakan pertunangan minggu depan,” ucap Daniel.

“Lalu berlanjut pernikahan bulan depan,” tambah Andrew.

Regan semakin dibuat tercengang. Sama sekali tak ada yang menanyakan pendapatnya. Seolah itu adalah keputusan sepihak dari orang tuanya dan orang tua Selly. Karena merasa keputusan ini sangat membuatnya bingung, Regan menarik tangan Selly untuk mendengar penjelasan. Dia masih curiga dengan Selly. Merasa jika sebenarnya Selly mengetahui hal itu.

Selly pasrah saat ditarik. Padahal dia baru saja menerima ucapan selamat. “Sayang, kenapa menarikku seperti itu?”

Regan membawanya ke samping rumah. Mengajaknya berbicara empat mata. “Apa kamu tahu jika acara ini bertambah acara rencana pernikahan kita?” tanyanya memastikan kembali.

“Aku benar-benar tidak tahu, mereka tidak mengatakan apa-apa padaku tadi.”

Regan mengembuskan napasnya kasar. Merasa semua tidak sesuai dengan rencananya. Tujuannya untuk menjadi CEO belum tercapai, dan kini dia harus menikah. Sejujurnya Regan belum siap untuk hal itu.

“Apa kamu tidak senang kita menikah?” tanya Selly.

“Bukan begitu.” Regan memijat kepalanya merasakan kebingungannya. Tak mengerti apa yang harus dia katakan pada Selly.

“Lalu apa?”

“Kamu tahu bukan, kita baru saja lulus kuliah. Aku juga baru saja bekerja. Kamu juga tahu jika aku ingin sekali menjadi CEO. Aku ingin memimpin Maxton Company. Jika aku menikah, aku takut tak bisa memerhatikanmu. Kamu tahu sendiri, sekarang saja aku sulit untuk ada waktu untukmu, jadi pasti akan menjadi masalah untuk kita suatu saat nanti.”

Regan termasuk jarang sekali berbicara panjang lebar. Namun, kali ini dia lakukan karena agar Selly mengerti jika pernikahan ini belum bisa terjadi.

“Aku tahu itu cita-citamu, aku akan selalu mendukung apa yang ingin kamu ingin gapai. Jadi jangan jadikan alasan itu untuk menolak pernikahan ini.” Tangannya menangkup wajah Regan, meyakinkan pria di hadapannya.

“Tidak semudah itu.” Regan masih saja berat. Dia takut ke depan tidak akan bisa menjadi seperti apa yang Selly inginkan. Terlebih lagi, targetnya belum tercapai.

Selly menangkap wajah kesal Regan. Wajah dengan banyak ketakutan yang membayangkan hal buruk di masa depan.

“Apa kamu tidak mencintai aku?” Bola mata biru milik Selly menatap lekat Regan. Menanyakan kesungguhan hati Regan atas dirinya.

Pertanyaan itu selalu menggelitik pikiran Regan. Sampai detik ini dia tipe orang yang jarang mengatakan cinta. Baginya perhatiannya sudah mewakili perasaannya. Tak pernah kata cinta itu keluar dari mulutnya, walaupun Selly sering sekali mengatakan akan hal itu.

“Apa kamu tidak bisa merasakan?” Dia justru balik bertanya.

“Kalau begitu, kenapa menolak?”

Regan mengembuskan napasnya. Tidak semudah itu menggabungkan semua dalam satu waktu. Pastinya akan banyak kendala mengingat Selly yang kadang masih suka marah.

“Aku akan mendukungmu.” Selly kembali meyakinkan apa yang akan dia lakukan di kemudian hari.

Berat untuk Regan menolak pernikahan, mengingat sudah lama sekali dia menjalin hubungan dengan Selly. Pernikahan sudah tak bisa dielakkan lagi dan mau tak mau, dia harus menjalaninya. Tak bisa lagi menolak atau menghindar.

“Baiklah,” jawabnya pasrah.

“Terima kasih.” Selly mendaratkan ciuman di pipi Regan. Merasa senang karena akhirnya Regan setuju. Tak masalah jika nanti Regan akan sibuk dengan pekerjaannya, yang terpenting sekarang Regan mau menikah terlebih dahulu.

Mendapati ciuman pipi Regan merona malu. Jika biasa itu terjadi pada wanita, bagi pasangan ini memang berbeda. Selama ini memang Regan yang lebih banyak diam, tak banyak melakukan apa-apa untuk mengekspresikan cintanya, sedangkan Selly selalu mengekspresikannya tanpa malu-malu.

“Em ....” Suara Bryan berdeham membuat Selly dan Regan menoleh. “Kalian di tunggu di pesta justru di sini bermesraan,” keluhnya.

“Siapa yang bermesraan?” tanya Selly yang justru menolak. Pipinya merona karena ketahuan adiknya mendaratkan kecupan di pipi Regan.

“Aku melihatmu, jadi jangan sok polos,” cibir Bryan.

“Sudah-sudah, ayo kita temui papa dan mama,” ajak Regan seraya menarik tangan Selly. Sebenarnya dia juga malu sekali ketahuan oleh calon adik iparnya, tetapi tak mau memperlihatkan.

“Dasar aneh, jelas-jelas aku melihatnya,” cibir Bryan sesaat kakaknya pergi.

“Lihat apa?” tanya Felix yang tiba-tiba datang.

“Tidak, bukan apa-apa.” Bryan berbalik ke pesta.

“Jangan menghindar, kamu lihat apa?” Felix mengejar Bryan untuk tahu apa yang terjadi.

“Aku melihat hantu,” jawab Bryan malas.

“Di mana?” Dahi Felix berkerut. Matanya melihat ke sekeliling. Memastikan di sekitarnya tidak ada hantu.

“Di belakangmu.” Bryan berucap dan kemudian lari. Membuat Felix yang berdiri sendiri berlari terbirit-birit mengejar Bryan.

Dua pria itu saling kejar, membuat tamu dan keluarga kebingungan. Namun, tawa Bryan membuat mereka semua menyadari jika dua pria yang sering membuat huru-hara itu sedang bercanda.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Devi Pramita
Salat sama persahabatan bry dan Felix yg selalu kompak dan harmonis
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status