Share

Memaafkan

“Mama, aku ….”

“Riana, Mama minta maaf. Mungkin umurku tidak panjang lagi. Mama hanya minta tolong, jika tidak sempat bertemu dengan ayahmu, tolong mintakan maaf kepada ayah. Mama tidak bermaksud untuk meninggalkan dia dan berselingkuh darinya. Mama terpaksa melakukan itu,” ucapnya dengan memohon.

“Ma, apa Mama minta bertemu dengan ayah. Aku aku akan minta Ayah ke sini,” kataku kepada Weni.

“Tidak perlu, Nak. Mama sudah sangat senang Alvian masih menganggap Mama sebagai keluarganya. Setelah jahat kepada kalian. Ternyata hatimu seputih mutiara. Mama salah, sudah membuang berlian sepertimu.”

Kami berpelukan dengan hangat. Baru kali ini aku merasakan Weni berbeda dari yang selama ini yang aku kenal. Dia menatapku berulangkali dan memeluk, setelahnya pamit masuk ke kamar bersama dengan Alvian. Kubiarkan pintu terbuka, karena secara agama mereka bukan mukhrim dan tidak boleh berdekatan. Demi menjaga perasaan Weni dan Alvian aku membiarkan mereka berdua saat ini.

Di bawah remang-remang lam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status