Share

Bab 22. Berhentilah Bekerja

Maura mengangguk ketika Andreas menatapnya menunggu jawaban.

"Untuk sekarang, aku masih istrinya Dewangga," ujar Maura lebih jelas.

Andreas mematung tak percaya. Dia mengerutkan alisnya, sedikit ganjil atas jawaban Maura. Sementara Dewangga, sedikit tak terima dengan ucapan wanita itu walaupun kenyataannya memang sebentar lagi mereka akan berpisah.

"Ya, udah. Sebaliknya kamu segera pulang. Periksakan lukamu ke rumah sakit," kata Lusi pada Maura. "Jangan lupa bawa ini. Aku membelinya untukmu dan Maura," lanjut wanita itu sambil menyodorkan oleh-oleh pada Dewangga yang sudah dibelinya untuk mereka.

Andreas mengangguk setuju dan mengizinkan Maura pulang lebih dulu.

"Lusi, saya harus merepotkanmu," kata Dewangga sambil mengeluarkan sebuah kartu dari dompetnya. "Tolong bayarkan tagihan tadi."

"Oh? Oke." Lusi mengangguk senang sambil mengulurkan tangannya.

"Nggak perlu," tolak Andreas menahan tangan Lusi. "Saya tak akan meminta tagihan apapun. Insiden ini berhubungan dengan pelayanan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status