Share

Chapter 3. Bad Lawyer

“Hubungi beberapa saksi dan laporkan padaku segera! Jika aku bilang segera, itu berarti tidak lebih dari satu jam mendatang, Claire!” tegas Foxire dengan suara dingin.

Sekretarisnya Claire mengangguk dan tidak membuang waktu lagi, berlalu dari ruang kantor pengacara Foxire Dawson.

Wanita yang berusia tiga puluh tahun itu merupakan seorang pengacara yang sedang menanjak karirnya semenjak berhasil memenangkan kasus keracunan limbah pabrik dua tahun lalu. Foxire Dawson atau akrab dipanggil dengan Foxy terkenal sebagai wanita yang tegas dan ketus.

Segala cara ia tempuh untuk memenangkan sebuah kasus. Meski demikian, Foxy selalu bermain rapi dan tidak ada yang bisa mengungkap trik kejinya dalam mendapatkan informasi atau memutar balikkan fakta.

Wanita berambut pirang keemasan dengan wajah cantik seperti perempuan Yunani ini memiliki mata hijau terang. Wajahnya sangat menawan dan mempesona para lelaki. Sayangnya, Foxy adalah wanita misterius yang sulit dimengerti. 

Sebagai keponakan dari seorang calon gubernur Nevada tersebut, Foxy cukup serius terlibat dalam politik serta sesekali membantu dalam kampanye pamannya.

Perempuan cerdas yang menyandang gelar master dalam bidang hukum ini lebih serius menjalani karirnya sebagai pengacara.

Siapa pun tahu bahwa di daerah tersebut ada seorang devil lawyer yang handal dan telah memiliki nama cukup mentereng di kalangan elit Las Vegas, yaitu Foxire Dawon.

Telepon berdering dan dengan malas Foxy mengangkat. Claire memberitahu jika pamannya sudah ada di luar dan ingin bertemu dengannya.

“Suruh dia masuk!” sahut Foxy sedikit jengkel.

Beberapa detik kemudian, pintu terkuak dan pria dengan tubuh sedikit gempal namun masih dalam bentuk kekar muncul. Bajunya sangat rapi dengan dasi yang bernilai ratusan dolar. Jangan pertanyakan nominal harga jas pria tersebut, Josh Bill Harten adalah pria dandi dengan penampilan eksklusif.

Rambutnya yang tersisir rapi dan sedikit pirang membuatnya semakin terlihat sebagai politikus sejati.

“Aku sangat sibuk, Josh. Tidak seharusnya kau muncul mendadak begini,” sapa Foxy dengan wajah dingin.

Pamannya tersenyum dan langsung duduk di salah satu sofa yang ada di ruangan tersebut.

“Kapan kau akan memulai memanggilku paman, Fox?” sambut Josh tidak terlihat terganggu dengan sebutan keponakannya.

Foxy meliriknya sekilas dan kembali fokus di laptop.

“Kau mungkin membesarkan aku, tapi tidak ada kewajiban untuk melarangku memanggil namamu! Sudah kubayar semua hutang budiku, bukan?” jawab Foxy tanpa menutupi kesinisannya.

Josh tersenyum miring.

“Kau benar-benar mirip denganku! Aku bahkan terkadang lupa bahwa kau bukan anakku!” 

Pujian yang terlontar mencerminkan bahwa hubungan mereka sangat dekat. Meski sering terlontar kata-kata pedas dan sinis, terkadang kecaman yang cukup tajam, namun mereka memahami satu sama lain.

“Aku ingin menanyakan kembali kesanggupanmu untuk bergabung dalam timku. Aku butuh seseorang yang cerdas dan memahami visi juga misiku, Fox. Eric sepertinya tidak begitu mengerti itu semua. Tidak tahan rasanya ingin memecat pria bodoh itu!”

Foxy tersenyum sama dan masih mengerjakan kesimpulan akhirnya untuk sidang besok pagi.

“Aku sedang dalam puncak karirku, Josh! Terjun ke dunia politik terlalu mudah dan aku benci intriknya yang norak, karena pencapaian yang kudapatkan tidak sebanding dengan kerja keras!”

“Kali ini saja, bantu pamanmu yang sudah tua ini! Setelah aku naik dan menjadi gubernur Nevada, kau juga akan mendapat keuntungan karena bisa melebarkan sayapmu sebagai pengacara elit!”

Tawaran Josh begitu menggiurkan bagi Foxy.

Wanita itu berhenti mengetik dan menatap pria dengan kisaran umur setengah abad lebih dengan ragu.

“Kau pernah mengecewakan aku dengan memilih simpanan rambut merahmu itu! Aku jauh lebih tepat dan kompeten untuk menduduki posisi direktur pertambangan, Josh! Dan dengan mudahnya kau tendang keponakanmu ini hanya karena kau tidur dengannya!”

Josh tersenyum lebar dan mengedikkan bahu.

“Aku ini lelaki, Foxy! Bukan pria tua yang sudah impoten! Tentu saja otak dan nalarku kalah dengan testoronku!”

Foxy menggelengkan kepala seraya mencibir.

“Aku sangat menyayangkan Marybeth yang begitu setia dan tutup mata atas semua tindak tandukmu, Josh!”

Josh mengubah posisi duduk lebih tegak dan kali ini sangat serius.

“Fox, aku mungkin bajingan dan tidak pernah menjadi suami yang baik. Tapi aku punya misi dan visi yang bisa mengubah pandangan orang tentang keluarga kita!”

“Keluarga kita sudah hancur, Josh! Itulah alasanku mengubah nama belakangku menjadi Dawson dan bukan lagi Harten!” cibir Foxy.

“Tega sekali kau berkata seperti itu! Leluhur kitalah yang paling berjasa membangun Las Vegas menjadi seperti sekarang! Tapi apa yang mereka dapatkan? Nol besar! Orang-orang itu mengkhianatinya dan membuat ayahmu dan aku merangkak serta hidup dalam kemiskinan juga terhina!”

“Dan kau ingin membalas semuanya? Klise! Itulah hukuman untuk manusia yang menciptakan kota ini sebagai kota penjudi! The sin city, itulah sebutan untuk Las Vegas jika kau sudah lupa! Dan itu berkat leluhur kita!” Foxy terlihat begitu membenci latar belakang keluarganya.

“Jangan membahas tentang dosa. Kau terdengar sangat menggelikan, Fox! Segala kelicikan dan tipu dayamu dalam memenangkan kasus juga tidak semanis yang aku dengar!” tawa Josh terdengar sumbang. Foxy mengangkat alisnya sebelah.

“Kurasa kita berdua cukup memahami diri masing-masing bukan?” balas Foxy dengan santai.

Josh menghela napas dan mengibaskan tangannya seraya membetulkan jas.

“Aku tidak akan memohon jika ini hanya mengenai diriku saja.” Ucapan Josh yang terakhir menyentuh Foxy dan wanita itu mengangkat dagunya. 

“Masa depan kota dengan sejarah ini harus kita pertahankan.” Josh lagi-lagi melontarkan kalimat yang membuat keponakannya tidak lagi bisa mengelak.

“Baiklah! Aku akan membantumu naik menjadi gubernur! Tapi setelah itu, jangan pernah ganggu hidupku lagi!”

Mata Josh terbeliak dan senyum lebar mengembang.

“Keputusan yang bijak, Foxy!”

Pamannya berdiri dan mengancingkan jas kembali. Foxy tidak menanggapi. Wanita itu kembali pada pekerjaannya yang tertunda. Josh melenggang keluar dengan siulan riang. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status