Share

Ketahuan

Penulis: Liza zarina
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-13 18:33:09

“Alea, kamu kenapa?” Anne memperhatikan Alea yang terdiam, mengikuti arah pandangan gadis itu yang tertuju pada Reina.

Alea tersenyum lebar sambil menggelengkan kepala. Dia memeluk lengan Alvano, menyandarkan kepala di sana. “Aku memperhatikan ketampanan calon suamiku. Sangat beruntung bisa menikah dengannya.”

Anne dan Dominic saling melempar senyum. “Kami juga beruntung memiliki calon menantu seperti kamu, Alea. Kamu cantik, berbakat, dan sangat anggun.”

“Alvano, bagaimana menurutmu?” Anne melempar tanya pada putra semata wayangnya yang sedang meneguk minumannya.

Pria itu tak langsung menjawab, dia menatap Reina sambil mengangguk kecil. “Benar. Sangat cantik.”

Senyum di wajah Alea menghilang. Lagi-lagi dia melihat Alvano yang menatap Reina sebegitu dalamnya. Wanita itu tak bisa menepis pikiran buruk yang menggerayangi, bukti nyata sudah di depan mata.

“Lihat, Alvano saja mengakui kecantikanmu, Alea.” Anne menyentuh tangan calon menantunya. Hanya dibalas senyum kecil oleh wanita itu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Cika Nurlika
wah parah nih, ketahuan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Sehangat Dekapan Janda Muda   Mereka Berciuman?

    Spontan, Reina menolak Alvano menjauh. Dia gelagapan, merapikan dress-nya yang berantakan karena ulah pria itu. Jantung Reina berdebar cepat, tak berani menatap Anne yang berjalan mendekat ke arah mereka. Otaknya pun berputar cepat, alasan apa yang harus diberikan?‘Ketahuan, kan? Dia selalu menyusahkanku,’ batin Reina, meremas dress-nya.“Kalian ngapain?” Anne bertanya lagi. Tatapan tajam ia hunuskan pada Reina yang menunduk. “Kenapa nggak ada yang jawab?” Kini, dia menoleh pada Alvano.“Mama kenapa kesini?” Alvano bertanya balik tanpa berniat menjawab pertanyaan mamanya. Sedikit kesal karena kenikmatannya terganggu. Dahi Anne berkerut, sekilas memperhatikan Reina dari atas ke bawah, seolah mencari jawaban dari kecurigaannya. Rasa tak suka kian bertambah, Anne mengepalkan tangan, ingin menarik Reina menjauh dari putranya. Tetapi, dia tak bisa terlalu menampakkan kebencian.“Kamu malah tanya balik? Jawab pertanyaan Mama. Barusan kalian ngapain? Ciuman?” Anne terus mencecar Reina dan

  • Sehangat Dekapan Janda Muda   Ketahuan

    “Alea, kamu kenapa?” Anne memperhatikan Alea yang terdiam, mengikuti arah pandangan gadis itu yang tertuju pada Reina.Alea tersenyum lebar sambil menggelengkan kepala. Dia memeluk lengan Alvano, menyandarkan kepala di sana. “Aku memperhatikan ketampanan calon suamiku. Sangat beruntung bisa menikah dengannya.” Anne dan Dominic saling melempar senyum. “Kami juga beruntung memiliki calon menantu seperti kamu, Alea. Kamu cantik, berbakat, dan sangat anggun.”“Alvano, bagaimana menurutmu?” Anne melempar tanya pada putra semata wayangnya yang sedang meneguk minumannya. Pria itu tak langsung menjawab, dia menatap Reina sambil mengangguk kecil. “Benar. Sangat cantik.”Senyum di wajah Alea menghilang. Lagi-lagi dia melihat Alvano yang menatap Reina sebegitu dalamnya. Wanita itu tak bisa menepis pikiran buruk yang menggerayangi, bukti nyata sudah di depan mata.“Lihat, Alvano saja mengakui kecantikanmu, Alea.” Anne menyentuh tangan calon menantunya. Hanya dibalas senyum kecil oleh wanita itu

  • Sehangat Dekapan Janda Muda   Kecurigaan Alea

    “Alea? Calon istri?” Reina tercenung, kata-kata itu bergema di kepalanya berkali-kali. Dia tertawa kecil, merasa tak percaya dengan perkataan Arka. Namun, mengingat suara wanita yang menghubungi Alvano tadi pagi, Reina tak bisa menyangkal.‘Dia sudah punya calon istri, kenapa bersikap mesum padaku? Bahkan, menagih hutang bercinta? Betapa brengseknya dia.’ batin Reina, tangannya terkepal sampai buku-bukunya memutih. Reina mengingat kejadian barusan, saat Alvano kembali bersikap kurang ajar, mengingatkan kembali kesepakatan konyol yang tak pernah disetujui. Reina menggertakkan gigi kala mengingat senyum mesum Alvano. ‘Mungkinkah karena aku janda? Dia menganggapku … murahan?’ Reina membatin lagi, hatinya seakan teriris. Sangat perih.“Rein, kamu kenapa?” Sejak tadi Arka memperhatikan perubahan ekspresi wajah Reina setelah memberitahu bahwa Alea adalah calon istri Alvano.Tepukan pelan di pundak Reina mengejutkannya. Matanya berkabut karena genangan air mata yang nyaris menitik. Reina t

  • Sehangat Dekapan Janda Muda   Calon Istri Alvano

    Kinar menatap wajah serius Reina dengan ketakutan yang tersembunyi. Dia menarik napas dalam, lalu memaksa senyum tenang di bibirnya, menyembunyikan kegugupan yang menggelayut. Hari itu, suara Reina bergetar saat memohon pada Bimo agar tak menceraikannya. Kini, tatapan itu berubah tajam, ancaman yang meluncur dari bibirnya membuat nyali Kinar menciut. “Kau mengancamku?” Mata Kinar menyipit, menatap dalam pada bola mata Reina yang masih memperlihatkan tatapan tajam. Reina menarik sudut bibir. “Ya. Itu ancaman. Kalau kau berani membuat masalah denganku, bersiaplah menerima kehancuran.” Napas Kinar tertahan karena shock. Ketika tersadar, dia langsung tersenyum kikuk sambil menarik napas dalam-dalam seraya menyugar rambut. Mata wanita hamil itu memerah dan berair. Jemarinya sibuk merapikan rambut, memberi isyarat pada dua temannya yang hanya diam di tempat. “Dasar wanita menyedihkan! Berani-beraninya kau mengancam Kinar,” seru Lusy sambil berdiri. Tangannya terangkat, bersiap me

  • Sehangat Dekapan Janda Muda   Cium!

    Reina penasaran wanita mana yang sedang dekat dengan Alvano. Kakinya melangkah, matanya terus menatap Alvano yang berdiri dua meter di depannya. Pria itu tidak mengatakan apa-apa, seakan hanya mendengar perkataan seseorang di balik telepon.Reina menggigit bibir, menajamkan indra pendengaran dengan dahi berkerut. Dia mendengus pelan karena tak berhasil menguping pembicaraan mereka. “Hm! Nanti aku akan menemuimu.” Satu kalimat yang diucapkan Alvano semakin memantik rasa ingin tau wanita itu. Namun, ketika Reina melihat Alvano tersenyum tipis dari pantulan cermin, membuat Reina terdiam dengan bibir mengerucut. Dia memutar bola mata, menghela napas pelan seraya berkata, “Kalaupun itu seorang wanita, memangnya kenapa?” Mendengar gumaman kecil di belakangnya, Alvano melirik ke arah cermin. Dari ekor mata, dia melihat Reina yang tampak penasaran. Pria itu menarik sudut bibir, berpikir Reina cemburu.Reina menyudahi rasa penasarannya, berbalik dan masuk ke kamar mandi. Saat air shower men

  • Sehangat Dekapan Janda Muda   Telpon dari wanita?

    "Ja—jangan, Kak.” Reina mengatupkan tangan di depan dada, mengisyaratkan permohonan yang teramat.Alvano beranjak dari duduknya. Dalam kekalutan yang terbalut rasa takut yang dirasa Reina, Alvano meraih dagu wanita itu sambil tertawa kecil. Dia mengusap pipi sang wanita yang merona, menyentuh bibirnya yang kenyal nan menggoda.Ingin sekali mengecup tanpa henti, secandu itu. Hati Alvano tergelitik, entah mengapa pagi ini dia ingin sekali menggoda Reina. “Kenapa? Kamu takut Arka akan menghajarku?" Alvano menyentuh rambut panjang Reina. Alvano mencium ujung rambut wanita itu, mendongak melihat Reina yang mengangguk cepat.“Sembunyi, Kak!” desak Reina, dia melihat ke sekeliling kamar dengan panik. Reina mendorong Alvano ke kamar mandi kamarnya.Namun, pergelangan tangan Reina langsung ditangkap Alvano. Seketika, wanita itu menoleh, wajahnya meringis, memohon untuk dilepaskan lewat tatapan. "Mau ke mana?" "Ayo sembunyi. Atau mau keluar lewat jendela?” tanya Reina. Heran, mengapa dala

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status