Share

Tidak Bisa Menghindar?

Alastair memotong buah apel dan lantas menyuapkannya ke mulut Aldara, ia melakukan dengan telaten meskipun Aldara sama sekali tidak mau melihat wajahnya.

Tubuh mungil itu bergetar dengan wajah yang semakin memucat. Kedua tangannya saling menggenggam di balik selimut, tanpa peduli rasa nyeri dari jarum infus yang menusuk punggung tangannya.

"Kau ini sebenernya kenapa? Santai saja. Aku tidak akan macam-macam. Aku juga tahu ini di rumah sakit, Dara!" sentak Alastair yang kesal dengan sekretarisnya itu.

Ah, dasar Alastair. Kalau ia tahu penyebab Aldara sampai seperti ini, mungkin ia tidak akan berbicara seperti barusan.

Wanita itu hanya bisa menahan tangis saat air mata sudah membendung di pelupuk netranya. Aldara mengesampingkan matanya yang mulai terasa panas, karena sekali berkedip saja air matanya akan benar-benar jatuh.

Tidak! Ia tidak mau menangis di hadapan Alastair.

"Setelah ini aku akan kembali ke kantor, dan nanti sore aku akan datang lagi ke sini untuk menjenguk mu."

"Ti-Tidak u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status