Share

Bukan Jomblo

last update Last Updated: 2023-01-09 13:41:52

#SekPri_

Sekretaris Pribadi 8

Like dulu sebelum baca 🙏

Bab 8

Aku bukan Jomblo

Hujan rintik masih menyapaku pagi ini, ketika turun dari taksi online yang mengantarku berangkat kerja. Bara tidak bisa mengantar karena hujan. Biarlah, dia sedang sibuk bikin skripsi nanti kalau sakit kan kasihan. Aku saja yang mengalah, biar sakit gapapa demi Bara.

Aku segera berlari memasuki area kantor sekaligus pabrik makanan ringan ini. Tiga puluh menit aku terlambat.

Hujan yang turun di pagi hari menghambat aktivitasku. Pagi ini terpaksa aku memesan taksi online biar nggak kehujanan, tapi apes malah ke jebak macet.

Menaruh tas di ruangan aku lalu mengambil buku dan gegas ke ruang Bu direktur, Ibu Susan.

“Selamat pagi, Bu.” Sapaku saat memasuki ruangan. Eh! ada Alex di sini. Dia sudah pulang rupanya. Dadaku langsung berdebar. Ish!

“Pagi, Pak Alex.”

Alex yang sedang duduk mendongak padaku. Sungguh, aku tak bisa menyembunyikan binar di mata ini, aku senang sekali bertemu dia! Apa-apaan ini, Kenapa sepertinya hormon oksitosin di tubuhku bergejolak? Hihh, Duda satu ini beneran meresahkan hatiku.

“Duduk, Vy.” Bu Susan menyuruhku duduk.

Alex langsung berdiri, memberikan tempat duduknya padaku. Seperti biasa, senyum Alex penuh arti. Membuatku curiga, pasti dia sedang merencanakan sesuatu untukku.

“Ternyata, dulu kamu pernah jadi Sekretaris-nya Alex ya, Lovy.”

“I_iya, Bu.”

Aku melirik Alex, ngapain dia cerita sama Mamanya.

“Kok, kamu nggak pernah bilang sama saya, Vy.”

Bu Susan, tersenyum. Matanya menatapku. Alex sudah cerita apa aja nih, sama Mamanya. Mencurigakan.

“Kan di email lamaran saya ada, Bu.” Kataku pelan.

“Ya itu, saya nggak menyeleksi lamaran, Alex yang milih.”

Netraku melayang ke Alex. Ooh, ternyata dia yang menyeleksi lamaran. Tentu saja dia memilihku lagi, karena dia ada maunya. Alex ingin aku momong anaknya, duda songong, tapi pintar. Aku aja yang sial, keluar kandang Singa, masuk kandang Macan! Huh!

“Begini Lovy, Alex barusan bilang sama saya dia butuh sekretaris untuk membantunya di kantor dan dia meminta kamu kembali ke kantornya.”

Untuk ke sekian kalinya, aku harus menoleh ke Alex. Ada udang di balik bakwan apa lagi ini? Tinggal buka lowongan pekerjaan, nanti banyak yang melamar, kenapa harus aku?

“Mau ya, Vy?” Alex menganggukkan kepalanya padaku, netranya mengerjap seperti kode agar aku mau. Aku bisa apa? Alex meminta, Mamanya setuju dan dua-duanya Boss-ku. Tapi ku pikir, lebih baik aku pindah ke kantornya Alex saja lah, kantor Alex lebih dekat dengan rumah kost-ku. Bisa ngirit biaya transport. Bensin motor Bara juga ngirit.

“Kamu Sekretaris pintar, Vy, sebaiknya kamu berada di kantor Alex saja. Di sana relasinya banyak, hubungannya luas. Siapa tahu, kamu bisa dapat jodoh di sana, kan asyik tuhh ....” Bu Susan, tersenyum lebar. Dia sedang menggodaku. Wajahku memanas seketika karena ada Alex. Seolah aku merasa Bu Susan sedang menjodohkan aku dengan Alex.

“Ehemm.” Suara Alex berdehem. Ngapain sih dia, aku melirik jahat. Bibirku manyun dikit. Ibu sama anak kok sama saja. Apa aku juga harus jadi bagian dari keluarga songong ini?

“Gimana, ya ...”

Aku pura-pura bimbang. Palingan nanti aku juga di suruh momong baby Azka. Sama aja di sini dan di sana.

“Ntar aku naikin gajinya.” Kata Alex tiba-tiba.

Hehe, ini yang ku tunggu. Naik gaji. Biar aku nggak ngomel kalo di suruh momong anaknya. Gapapa nyambi momong, yang penting duitku banyak. Karena bebanku bertambah, yaitu cicilan motor Bara.

“Mau deh,” Jawabku cepat. Aku ketawa dan menganggukkan kepalaku.

[Satu lagi, cewek mata duitan. Begitu pikir Alex ]

“Ya sudah, kamu ikut Alex sana.”

“Sekarang, Bu?” tanyaku heran. Bu Susan mengangguk.

“Tapi pekerjaan saya di sini, belum selesai Bu.” Aku ragu.

“Gapapa, nanti saya cari sekretaris baru saja. Yang penting, Sekarang kamu urus Alex dulu.” Bu Susan berdiri dan berjalan keluar.

“Saya mau ke pabrik dulu”

Nah kan bener, aku di suruh ngurusin anaknya si Duda songong ini.

“Ayo, Vy.” Alex mengajakku keluar.

“Ntar dulu, beneran di naikin gaji nih Pak?” tanyaku, takut di PHP Alex.

“Beneran dong, tapi ada syaratnya.”

“Apaan?”

“Nanti Vy, masih aku pikirin.”

Oke lah, siapa takut. Aku mengikuti Alex ke luar ruangan dan memasuki ruanganku sendiri, mengambil tas dan berjalan di samping Alex. Ku lirik dia, ahhh Mas duda ganteng ….

Asyiik aku jadi sekretaris Alex, si duda songong lagi. Eh!

**

[Bara, aku Sekarang balik lagi ke kantornya Pak Alex.]

Ku kirim pesan singkat ke nomor Bara. Pasti dia senang, kan kantor Alex deket, irit bensin juga.

[Kok bisa?] Bara membalas.

[Ternyata, Pak Alex itu anaknya Bu Susan, jadi aku di pindah ke sini.] Membalas WA dari Bara, dengan menambahkan emot ketawa, biar dia tahu, aku lagi senang.

[O]

Aku melihat layar ponselku agak lama. ‘O’ gitu doang jawabnya? Nggak mutu!

Tuut tuut …

Suara telepon intercom di mejaku. Aku segera mengangkat. Dari Pak Alex, dia menyuruhku ke ruangannya.

“Ada apa, Pak.” Tanyaku.

“Vy, tolong cariin file kontraknya PT. Wijaya Prima dong.”

“Baik, Pak.”

Aku menggunakan komputer yang ada di ruangan ini. Pak Alex mengambil kursi dan duduk dekat di sampingku.

Wangi parfum Pak Alex, mampir di hidungku. Ihh, bikin konsentrasiku bubar aja. Deg-deg-an rasanya di dekati Boss Alex. Tanganku jadi kaku.

“A_Azka ke mana Pak.”

Aku berusaha santai dengan menanyakan kabar Azka. Memang udah lama aku tidak lihat dia.

“Ada di rumah Mama. Tapi nanti sore aku bawa pulang, kenapa?”

“Kangen aja,” Jawabku.

“Kalau gitu, nanti sore main rumahku, yuk.”

Aku menoleh Pak Alex, ku lihat matanya membulat, sepertinya dia ingin aku bilang iya.

“Jangan Sekarang Pak, soalnya nanti sore, saya di jemput pacar saya.”

“Oh.”

Alex langsung diam. Aku menggigit pelan bibir dan lanjutkan lagi pekerjaanku.

Biarlah Alex tahu yang sebenarnya, kalau aku ini sudah punya pacar. Bukan jomblo, apalagi jones, jomblo ngenes.

Bersambung

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ahmad Gunawan
koinnya mahal
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sekretaris Pribadi Bos Duda    Get Married

    #SekPri_Sekretaris Pribadi 27Like dulu sebelum baca 🙏Get married “Sudah siap, Vy?” “Sudah, Ayo berangkat.”Hari ini aku akan pulang kampung. Alex sendiri yang mengantarku. Tadinya aku minta naik travel saja, tapi Alex bilang akan mengantarku naik mobil. Ya sudah aku nurut.Biasanya Alex keluar kota pakai supir, tapi khusus Sekarang, dia sendiri yang akan mengantarku pulang. Alex dan aku berangkat ke kampungku di sebuah kota di Jawa tengah berangkat pagi hari. Sebenarnya enak malam sih, lebih cepat. Tapi Alex bilang matanya minus, takut nggak bisa jelas lihatnya kalau malam, bahaya.Sekarang perjalanan darat ke kampungku bisa lebih cepat karena lewat tol terus. Yang biasanya sekitar sembilan jam, Sekarang bisa menjadi sekitar enam jam saja.Menjelang sore, Aku dan Alex sudah sampai di rumahku. Ibu dan Bapaku kaget melihatku datang bersama Boss-ku.“Mas Alex?!” Ibuku sampai terbeliak kaget. “Kenapa nggak bilang kalau di antar Mas Alex, Vy. Tau gitu kan tadi ibu sembelih ayam.”

  • Sekretaris Pribadi Bos Duda    Restu Mama

    #SekPri_Sekretaris Pribadi 26Like dulu sebelum baca 🙏Bab 26Restu Mama PoV Alex on*Sore yang cerah, secerah hatiku yang ingin bertemu mama. Ya! Hari ini rencanaku adalah meminta restu Mama untuk menikahi Lovy. Meski aku sudah melihat Mama sepertinya sayang sama Lovy tapi, aku perlu minta restunya. Aku mengemudikan mobil menuju rumah Mamaku. Sudah cukup lama aku tidak ke sana.Aku terlalu sibuk. Urusanku banyak kemaren. Dari mulai kasus penculikan Azka, penggerebegan Bara dan Airin, dan Lovy yang tertabrak mobil.Semua menguras tenaga dan emosiku. Terutama saat Lovy sempat koma, benar-benar rasanya emosiku sedang di aduk-aduk.Berbagai bayangan buruk menari di pikiranku setiap saat. Keadaan Lovy kemaren mengingatkanku saat hari-hari terakhir aku menemani Andien. Pikiranku buruk ... Aku tidak sanggup kalau harus kehilangan perempuan yang aku kasihi sekali lagi. Aku takut kehilangan untuk kedua kalinya. Tapi untungnya Lovy gadis kuat, dia berhasil melewati masa kritisnya. Aku ber

  • Sekretaris Pribadi Bos Duda    Will you marry me?

    #SekPri_Sekretaris Pribadi 25Bab 25Will you marry me?Kenapa dia bertanya padaku begitu, bukankah dia Alex? Kutatap lelaki di depanku ini. Dari raut wajahnya sepertinya Alex sangat khawatir dengan keadaanku. Lihat lah, wajahnya begitu tegang menunggu jawabanku. “Kenapa bertanya begitu?” Sengaja aku tak segera menjawabnya. Wajah Alex semakin tegang. Bibir seksinya sedikit terbuka. “L_Lovy, ini aku Alex …”Aku mencoba tersenyum dan mengangguk. “Terus ngapain tanya?” “Hah?! Lovy kamu mengingatku?” Alex tampak senang, bibirnya tertarik ke atas membentuk tawa lebar. Kedua tangan Alex mengusap wajahnya.“Duh Vy, aku hampir jantungan tadi.”“Kenapa?”“Kupikir kamu nggak kenal aku lagi.” Alex mengambil kursi dan duduk di sampingku. Sebenarnya ada sebagian memori di kepalaku yang aku harus mengingatnya dulu sebelum menjawab pertanyaan orang. Tapi itu bukan masalah.“Ibu, kapan datang ke sini?” aku menoleh pada Ibuku yang sedang memberesi pakaiannya.“Mas Alex nyuruh orang buat jemput

  • Sekretaris Pribadi Bos Duda    Rencana Melamar

    #SekPri_Sekretaris Pribadi 24Like dulu sebelum baca 🙏Bab 24Rencana melamarPoV AlexTak berkedip mataku menatap tubuh terbaring lemah di ruangan ICU ini. “Lovy, bangun lah …”Ku genggam jemari Lovy. Sudah tiga hari dia masih kritis dan belum sadar juga. Operasi untuk cedera di kepalanya sudah di lakukan. Dokter bilang, kalau Lovy bisa melewati masa kritisnya dia bisa selamat.“Kenapa kamu tidak diam di mobil dan menuruti perkataanku, Lovy …” ku cium tangan Lovy. Andai saja saat itu Lovy memberi tahu aku bila dia melihat Airin, pasti semua ini tak kan terjadi. Lovy tertabrak sebuah kendaraan roda empat yang melaju kencang malam itu. Airin dan Azka berhasil dia selamatkan. Tapi Lovy terpental dan kepalanya terbentur aspal. Sialnya, mobil yang menabraknya berhasil melarikan diri. Ku pandangi lagi wajah ayu Lovy yang seperti tertidur pulas ini. Aku menghela nafas. Aku berutang nyawa Azka padanya.“Aku harus pergi Vy, nanti aku ke sini lagi.” Aku mengecup kening Lovy. Entahlah a

  • Sekretaris Pribadi Bos Duda    Menjebak Penculik Azka

    #SekPri_Sekretaris Pribadi 22Like dulu sebelum baca 🙏Bab 22Siapa penculik Baby Azka?PoV 3 on*Alex bergegas memasuki rumahnya. Di ruang tengah dia mendapati Mbak Retno sedang duduk di kursi dan menangis tersedu. Tak jauh darinya ada Mamanya, yang sedang berdiri dengan melipat kedua tangan di dadanya. Bik Yati juga ada di sini.“Mama, apa yang terjadi, di mana Azka?” Tanyaku tak sabar.“Tanya Retno tu!” Mama menunjuk Mbak Retno dengan dagunya. Alex mendekati Mbak Retno yang menunduk. Dia seperti ketakutan.“Mbak, mana Azka?” “Maafkan saya Pak Alex, A_Azka di bawa orang huhuuhu.” Mbak Retno menangis kencang.“Bagaimana kejadiannya Mbak?” Alex sedikit membentak, pikiranya benar-benar kalut saat ini. “Dua orang pengendara motor menyerang saya Pak, kemudian salah satunya mengambil baby Azka.”“Kenapa mbak Retno nggak berusaha minta tolong?” Mbak Retno menundukkan kepalanya, dia menangis karena merasa bersalah. Alex membuang nafas. “Kita lapor polisi saja, Lex.” Bu Susan, berjal

  • Sekretaris Pribadi Bos Duda    Siapa Penculik Baby Azka?

    #SekPri_Sekretaris Pribadi 22Like dulu sebelum baca 🙏Bab 22Siapa penculik Baby Azka?PoV 3 on*Alex bergegas memasuki rumahnya. Di ruang tengah dia mendapati Mbak Retno sedang duduk di kursi dan menangis tersedu. Tak jauh darinya ada Mamanya, yang sedang berdiri dengan melipat kedua tangan di dadanya. Bik Yati juga ada di sini.“Mama, apa yang terjadi, di mana Azka?” Tanyaku tak sabar.“Tanya Retno tu!” Mama menunjuk Mbak Retno dengan dagunya. Alex mendekati Mbak Retno yang menunduk. Dia seperti ketakutan.“Mbak, mana Azka?” “Maafkan saya Pak Alex, A_Azka di bawa orang huhuuhu.” Mbak Retno menangis kencang.“Bagaimana kejadiannya Mbak?” Alex sedikit membentak, pikiranya benar-benar kalut saat ini. “Dua orang pengendara motor menyerang saya Pak, kemudian salah satunya mengambil baby Azka.”“Kenapa mbak Retno nggak berusaha minta tolong?” Mbak Retno menundukkan kepalanya, dia menangis karena merasa bersalah. Alex membuang nafas. “Kita lapor polisi saja, Lex.” Bu Susan, berjal

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status