Share

Bab. 18

Adelia nampak kesal, karena Pak Damar menolak memakan bubur darinya. Ia melihat ada segelas kopi dan cake di atas meja Pak Damar.

Tanpa kusadari ia menghampiriku.

“Hehh Ibu-ibu pengajian! Aku kan sudah bilang padamu aku calon istri Damar, kenapa sih kamu ganjen banget deketin dia, pakek nyiapin kopi segala buat Damar!”

Aku terkejut dengan reaksi Adelia yang menurutku berlebihan.

Aku hanya sekretaris yang menyiapkan segelas kopi dan cake untuk atasannya, apanya yang salah. Aku diam sambil terus bekerja.

“Heh ... penggoda calon suami orang, luarmu saja yang alim ternyata dalammu sama aja kayak cewek-cewek ganjen lainnya.”

 
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status