Share

40. Jalan Bareng Rio

Salep luka itu Dea gunakan setelah magrib. Saat itu Dea sudah selesai mandi.

"Sshhh ...." Ia meringis kesakitan karena terlalu dalam menekan permukaan wajahnya.

Salep di tangannya itu merupakan benda pertama yang Daffa berikan tanpa Dea minta. Masalahnya Dea masih saja penasaran kenapa tiba-tiba si doi memberikannya? Bukankah dia benci padanya?

Arrrgh! Ingin sekali Dea berteriak saking kesalnya tak dapat menemukan alasan itu.

Tok Tok Tok!

Kegilaan Dea buyar sekejap mata. Dia yang sedang sibuk mengoleskan salep itu kontan mengambil consealer dan mengoleskannya di wajah untuk menyamarkan warna hijau keunguan di pipi.

"Dea ...." Itu suara Pak Jhon.

Hmh! Dea menatap pintu dengan sinis. Kalau ingat lagi dengan raut bahagia Pak Jhon malam kemarin, rasanya Dea masih saja dendam.

"Ada calon suami kamu datang. Keluar cepetan," suruhnya sambil mengetuk-ngetuk pintu. Uh, untung saja Dea kunci dari dalam, jadi siapa pun tak bisa masuk sembarangan.

"Calon suami kampret?" gumam Dea. Rio datang mala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status