Share

Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa
Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa
Penulis: Iamyourhappy

Chapter 1

“Sayang aku muak dengan istrimu. Apa kalian akan terus bersama? Aku ingin bersamamu,” suara seorang wanita berpakaian minim. Tangannya bergelayut manja di lengan seorang pria yang sudah berstatus suami orang.

“Jangan kawatir,” balas si pria. Mengecup sekilas bibir berlipstik merah wanitanya.

“Aku takut kamu berpaling dariku. Aku takut kamu tergoda dengannya. Pernikahan kalian memang hanyalah sebuah bisnis—tapi bisa saja nanti kamu akan tergoda dengannya dan meninggalkanku.”

Si pria terkekeh. Semakin mengeratkan rangkulannya pada pinggang wanita yang hanya menggunakan dress mini berwarna merah terang. “Aku tidak akan tertarik dengannya. Tubuhmu lebih menggoda sayang.

Sang wanita tersenyum senang. Puas sekali dengan jawaban sang kekasih. Perlahan ia mendekat. Berlagak seorang jalang yang sangat ahli menggoda. Merayap ke tubuh sang kekasih, tangannya tidak tinggal diam. Membelai inti dari kekasih.

“Naomi kau sangat ahli—sayang,” desah pria terdengar.

“Yes call my name babe. I want you right now,” jawab wanita yang bernama Naomi. Bibirnya membelai leher kekasih. Mengecup basah pada belakang telinga.

Tubuh Naomi terpelanting ke kasur. Sekarang berada di bawah kuasa kekasihnya. Mencengkram bahu pria yang kini sedang memasukinya. “Jordan—yes fuck me harder,” desahnya.

Jordan Parvis adalah pria tampan yang sudah berstatus menikah namun berani main belakang dengan seorang wanita yang bernama Naomi. Berada di sebuah Apartemen yang dibelinya untuk tempat tinggal Naomi sekaligus menjadi tempat di mana mereka memadu kasih.

Usai percintaan panas mereka, Jordan bangkit. Menatap Naomi sebentar yang sedang tertidur pulas di atas kasur. Segera mengambil pakaiannya lalu memakainya kembali. Setelah itu mendekati Naomi untuk sekedar mengucapkan kalimat perpisahan untuk malam ini.

“Good bye—Naomi. Have a nice dream—aku pergi dulu.” Lalu diakhiri dengan sebuah kecupan di dahi perempuan yang berstatus selingkuhannya.

~~

Seorang wanita tengah tertidur di sofa ruang tamu. Kegiatannya setiap malam adalah menunggu suaminya yang tak kunjung pulang. Sebagai seorang istri hampir dua tahun tidak menjadikan dirinya bahagia. Ia sedang berusaha menjadi istri yang baik agar suaminya bisa melihatnya dan tidak lagi bermain wanita di luar sana.

Kreekk

Suara pintu terbuka, membangunkan sepasang mata. Bangun secara perlahan. Menatap bayangan yang tidak asing baginya. Suaminya akhirnya pulang. Dengan segera ia bangkit dan langsung mendekati suaminya.

“Kamu sudah pulang? Perlu kusiapkan air hangat?” tanyanya dengan tangan yang berusaha mengambil tas kantor yang dibawa suaminya.

“Tidak perlu,” jawab singkat pria.

“Biar kubawa.” Masih berusaha mengambil tas kantor yang berada di genggaman suaminya.

“Tidak perlu—Giselle. Kau tidak perlu bertindak sejauh ini. Aku tidak membutuhkan perhatianmu.”

Wanita itu bernama Giselle Adeline, istri dari pria yang bernama Jordan Parvis. Wanita cantik dan anggun. Berusaha membuat rumah tangganya lebih baik. Giselle memang tidak buta, ia tahu sejak awal pernikahan ini hanyalah sebuah bisnis yang menguntungkan kedua belah keluarga.

Namun apa salahnya mencoba mempertahankan pernikahan—apalagi usia mereka berdua sudah tidak muda lagi. Mereka hampir 30 tahun tidak mungkin main-main lagi pada pernikahan. Setidaknya Giselle mencoba memperbaiki Pernikahan yang sejak awal memang tidak baik.

“Jordan—aku hanya ingin kamu memberiku satu kesempatan agar kita bisa menjalani pernikahan ini dengan baik.”

Jordan tertawa. Menatap remeh pada sang istri. “Ayolah—bangun! Sejak awal tidak ada yang berharap apa-apa pada pernikahan ini. Bukankah sejak awal kau dan aku sama-sama setuju untuk tidak menganggap pernikahan ini?”

Giselle menghela nafas. Ya, dia dari awal memang tidak menganggap pernikahan ini, namun lama-kelamaan ia jadi berpikir sampai kapan. Maka ia mulai memutuskan untuk mulai dari awal—mencoba membangun hubungan sehat dengan suami yaitu Jordan.

“Tapi itu dulu—hampir dua tahun kita seperti ini. Pernikahan bukan mainan—Jordan. Kita bisa mencoba mulai dari awal. Aku akan berusaha menjadi istri yang baik untukmu. Aku akan lebih memperbaiki diriku, mempercantik diriku. Berilah kesempatan padaku—Jordan.”

Giselle meraih tangan Jordan kemudian menggenggamnya dengan lembut. “Jika aku pernah melukai hatimu—aku minta maaf. Ayo kita perbaiki hubungan ini. Aku tidak ingin kita selamanya seperti ini.”

Jordan menghempaskan tangan Giselle. “Masalahnya aku tidak pernah tertarik denganmu. Kau cantik tapi hanya sebagai porselen dan pajangan bagiku maupun keluargamu. Aku juga mempunyai wanita di luar sana yang jauh lebih cantik dan lebih berpengalaman darimu. Aku tidak membutuhkanmu.”

Melangkah lebih dekat. “Aku tidak tertarik dengan ajakanmu. Sekalipun kau mengemis dan menangis darah, aku tidak akan pernah melihatmu. Apa yang kau banggakan? Wajah cantik? Ya tapi untuk tubuh kau jauh di bawah standartku.”

Giselle menepis rasa sedihnya. Meski ia sangat ingin menangis mendengar perkataan Jordan yang sangat menusuk, ia masih berusaha meluluhkan hati suaminya.

“Aku bisa memperbaiki diri. Aku akan berusaha lebih pantas untukmu. Tapi kumohon putuskan wanitamu di luar sana. Kita akhiri hubungan yang tidak jelas ini dan mulai dari awal. Aku hanya ingin kita menjalani rumah tangga pada umumnya.”

“Kau bermimpi saja! Sampai kapanpun aku tidak mau!” hardik Jordan.

“KALAU BEGITU CERAIKAN SAJA AKU!” sentak Giselle terdengar begitu nyaring di penjuru ruangan. Akhirnya Giselle berhasil mengeluarkan kalimat yang selama ini sangat ia tahan.

Jordan berbalik. Tersenyum mengerikan. “Mau bercerai?” langkahnya semakin dekat dengan istrinya.

“Kau tahu? Aku juga sangat ingin melakukannya. Aku sangat muak melihat wajahmu—aku ingin cepat-cepat menyingkirkanmu dari kehidupanku, tapi semuanya sudah tErlandjur. Keluargamu telah menukarmu dengan kekuasaan yang telah kuberikan. Jadi, jangan bermimpi bisa lari ataupun lepas dari kehidupanku sampai waktu yang telah kutetapkan.”

Giselle memejamkan mata sebentar. “Kau sendiri tidak tahu kapan akan melepaskanku. Untuk itu aku mau satu kesempatan agar aku bisa menjadi istri yang baik untukmu.”

Giselle tidak memikirkan apapun lagi. Ia terduduk di lantai dengan memeluk kaki suaminya. “Kumohon Jordan—beri aku kesempatan. Aku akan menjadi istri terbaik untukmu.”

“Enyah dari kakiku!” teriak Jordan.

Giselle menggeleng. “Tidak—sebelum kau menyetujui permintaanku.”

Bugh

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status