Share

Bab 15. Gagal Diawal.

Author: Zhang A Yu
last update Last Updated: 2025-07-01 16:36:18

Paviliun Qingxin, menjelang senja.

Cahaya matahari merangkak redup di balik tirai sutra, mewarnai ruangan dengan rona emas muram. Chun Mei duduk di depan meja rias, merapikan rambut panjangnya dengan gerakan pelan dan pikirannya melayang.

Wanita itu masih terbayang-bayang kejadian pagi tadi. Tepatnya ketika dia bangun tidur, mendapati Kaisar di sisinya, bahkan dia dan pria itu dalam keadaan tak berbusana.

Memalukan!

Wajah Chun Mei langsung terasa panas. Bukan karena malu, bukan karena gugup. Tapi lebih ke kata kesal, karena selama ini dia telah berusaha menghindari pria itu, mencoba tidak terlibat kedekatan apapun supaya nyawanya tidak terancam. Namun, usahanya sia-sia, karena dalam waktu satu malam... hanya karena sebuah teh... dia bukan saja tidak punya hubungan lebih tapi malah berakhir kesuciannya terenggut pria itu.

“Ash.” Kepala Chun Mei langsung terasa berat. Pasalnya, jika kedatangan Kaisar semalam tersirat ke telinga selir lain, terutama rivalnya, maka nyawanya sudah dal
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu!   Bab 74. Menyelesaikan Shen Kuo.

    Paviliun Qingxin. Di tengah taman mungil dengan kolam batu di sisi timur, Chun Mei duduk di bawah naungan pohon plum yang baru mulai berbunga. Rambutnya dibiarkan jatuh ke bahu, dan wajahnya tampak tenang, meski dari arah kerut tipis di antara alisnya, jelas ada sesuatu yang mengusik pikirannya.Di hadapan wanita itu, Liu Ning berdiri dengan kepala tertunduk, tangan saling menggenggam di depan perut.“Apa katamu tadi?” tanya Chun Mei datar, tetapi nadanya membuat angin pun seakan ikut menahan napas, “kamu memata-matai kediaman Selir Li?”Liu Ning menggigit bibir bawahnya. “Hamba hanya menyampaikan kabar yang hamba dengar, Nyonya. Bahwa Yang Mulia Kaisar baru saja mendatangi Paviliun Badai Salju, milik Selir Li.”Mata Chun Mei menyipit. Dia menoleh, menatap langsung ke arah Liu Ning. “Kamu mendengarnya dari siapa?”“Dari para pelayan yang bertugas menyapu koridor utama, Nyonya. Mereka membicarakan bahwa Yang Mulia datang sendiri, bahkan sempat duduk lama di dalam, dan—” Liu Ning menel

  • Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu!   Bab 73. Mari Pergi ke Kediaman Li.

    Langkah cepat kembali terdengar di luar. Pelayan ketiga muncul di ambang pintu dengan napas memburu. Wajahnya pucat dan rambut di pelipisnya basah oleh keringat.“Nyonya! Nyonya!”Li Muwan berbalik tajam. “Apa lagi!”Pelayan itu terhuyung sedikit, sebelum menunduk dalam. “Yang Mulia Kaisar Lin Yi sedang dalam perjalanan menuju Paviliun Badai Salju, beliau akan tiba dalam waktu sangat singkat!”Waktu seolah berhenti sejenak.Li Muwan tersentak. Jantungnya seperti mendadak melompat ke tenggorokan. Tangannya yang sejak tadi mengepal di sisi tubuh langsung terbuka, mencari sandaran. “Apa? Mendadak begini. Kamu tidak salah lihat, heh?”“Benar, Nyonya! Beliau sedang berjalan ke mari, didampingi Kasim Feng.”Tak menunggu lama, Li Muwan langsung berbalik. Langkahnya cepat menuju cermin perunggu yang tergantung di sudut ruangan. Untunglah, dirinya belum berganti pakaian dari pagi tadi. Gaun musim semi berwarna lembut itu masih melekat rapi di tubuhnya, rambutnya disanggul anggun dengan hiasan

  • Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu!   Bab 72. Li Jiancheng Rugi sendiri

    Di kediaman keluarga Li, Bijak dan Cerdas.Asap tipis membumbung dari baskom berisi bara api, menari-nari samar di udara, bercampur dengan aroma logam darah yang masih baru. Suara gelegak pelan dari lempengan besi yang memanas membuat udara di dalam kamar terasa semakin mencekam.Li Jiancheng masih terbaring di ranjang. Napasnya berat dan tak teratur. Matanya terbuka sedikit, tatapannya kabur tapi masih hidup. Pria itu bisa mencium bau darahnya sendiri, bau ranjang, dan bau besi panas yang akan segera membakar tubuhnya.Tabib Qing Luo mengambil penjepit logam. Lalu, dengan hati-hati mengangkat batang besi yang ujungnya kini memerah membara. Sorot matanya tajam, penuh perhitungan seperti seorang algojo yang paham betul anatomi rasa sakit.Li Yuan berdiri beberapa langkah dari ranjang. Tangannya menutupi mulut, bahunya gemetar. "Jiancheng," gumamnya, sebelum dia memalingkan wajah karena tak sanggup menonton lebih lama."Jangan bergerak," ucap Tabib Qing Luo, lebih untuk dirinya sendiri.

  • Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu!   Bab 71. Sama-sama Terluka

    Masih di Gerbang Barat, menjelang matahari naik.Langit timur telah berpendar warna tembaga pucat. Jenderal Shang Que berdiri diam seperti patung baja, wajahnya nyaris tak berekspresi saat seorang bawahannya mendekat, untuk setengah berjinjit menyampaikan laporan dengan bisikan.“Pelayan tua dari kediaman Li menemukan seseorang tergeletak di luar gerbang rumah utama, Jenderal. Kelihatannya dia terluka parah. Wajah dan perawakannya cocok dengan ciri-ciri orang yang kita cari.”Hening.Angin menggoyang ujung jubah panjang sang jenderal, tapi tubuhnya tetap tak bergeming, matanya memejam sejenak. Lantas, dia mengangguk samar, tidak berkata sepatah pun.Sang bawahan langsung mundur dengan hormat, berbalik cepat dan lenyap di balik kabut yang mulai mencair.Jenderal Shang Que pun berbalik.Langkahnya berat dan pasti, seperti seorang eksekutor yang tak pernah gagal melaksanakan tugas. Namun, dalam benaknya, kilasan-kilasan ingatan pertempuran semalam kembali muncul. —Gerakan lawan yang terl

  • Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu!   Bab 70. Pencarian.

    Tengah malam, kota kekaisaran.Angin dingin menyusup di antara lorong-lorong sempit kota, menampar lembut wajah para prajurit yang bergegas menyisir tiap gang. Obor dinas berkedip-kedip di tangan mereka, bayangan mereka menari di dinding tembok rumah yang gelap dan sunyi."Periksa atap!""Jangan biarkan dia lolos!"Suara aba-aba bergema. Suasana kota malam itu jauh dari biasa. Jalan-jalan utama telah disegel. Gerbang kota ditutup. Penjagaan diperketat hingga ke pelosok sekalipun. Namun, di balik semua itu, sesosok bayangan bergerak cepat, membaur dalam kegelapan. Li Jiancheng menekan lukanya yang masih mengucurkan darah hangat, wajahnya pucat, tapi sorot matanya tetap menyala.Dia melompat dari satu atap ke atap lain, sesekali terpeleset karena bekas darahnya sendiri yang membasahi telapaknya.Hingga tiba di distrik barat .... Li Jiancheng menarik napas pendek-pendek, terdengar kasar. Dadanya naik turun tak teratur. Luka di sisi perutnya semakin basah, darah mengalir melewati sabukny

  • Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu!   Bab 69. Li Jiancheng Terluka dan Kabur.

    Li Jiancheng memutar pedangnya secara refleks dan menangkis anak panah itu dengan sudut presisi nyaris mustahil.Percikan logam memercik di udara. Anak panah terpental, jatuh dengan bunyi denting di lantai batu. Namun, sorot matanya tidak berubah. Hanya sedikit menyipit. Tidak kaget, seolah dia telah mengantisipasi serangan itu sejak langkah pertama masuk ke halaman Istana Yue.Tepatnya langkah berat menggema dari sisi gelap taman.Tap! Tap!Dari balik bayangan, muncullah sesosok pria tinggi tegap dengan jubah perang kebesaran. Pakaian dinas perangnya memantulkan cahaya obor, dan di dadanya tersemat lencana naga perak.Jenderal Shang Que.Dia berjalan pelan dan mantap, seperti harimau yang tahu dia berdiri di atas wilayahnya sendiri. Setiap langkahnya menebarkan tekanan yang berat, bukan hanya karena statusnya, tetapi karena ketegasan yang menyertainya.Begitu mencapai sisi belakang Kaisar Lin Yi, Shang Que berhenti. Dengan satu hentakan kakinya, dia berdiri memunggungi sang Kaisar, m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status