Share

SPM - Part 5a. Ritual Khusus

Suasana malam di barak militer Da Liang kembali sunyi. Yunxi, Ming Ye dan Xue sibuk menyiapkan semua bahan untuk membuat senjata dewa yang diminta oleh Xin Qian.

Murong Xuan Yuan mengajak Xin Qian masuk di tempat tinggalnya di markas militer ini.

"Nona Xin Qian, tidak ada orang yang berani masuk kediaman panglima. Di belakang ada halaman yang cukup luas untuk Anda melakukan ritual menciptakan senjata dewa ini. Saya pastikan tidak ada orang yang mengganggu Anda," ucap pria bermahkota giok itu sambil tersenyum tipis. Xin Qian hanya membutuhkan waktu tujuh hari untuk membuat granat, tidak masalah baginya untuk menunggu.

Xin Qian, "..."

Jadi, mereka benar-benar percaya pada ucapan Xin Qian yang mengatakan bahwa granat adalah senjata dewa? Benar-benar bodoh. Huh...

"Terima kasih, Panglima. Anda tidak perlu khawatir. Sekitar tujuh hari, ritual ini akan berakhir."

"Baik." Murong Xuan Yuan tersenyum puas. Binar matanya membara penuh dengan ambisi untuk memenangkan pertempuran.

Sejak melihat kehebatan senjata Dewa yang dimiliki Xin Qian, Xuan Yuan akhirnya benar-benar memandang tinggi wanita ini. Di matanya, Xin Qian bukan gadis biasa. Dia adalah seorang gadis yang diberkati dengan keahlian surgawi.

Saat ini bahkan, Pangeran Ketiga Da Liang itu menyediakan kediamannya secara pribadi untuk Xin Qian. Ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Xuan Yuan tidak pernah memberi izin pada wanita manapun masuk di kediaman Dewa Perang Da Liang di markas militer ini.

"Yang Mulia, tapi saya masih membutuhkan beberapa alat untuk meracik senjata surgawi ini," ucap Xin Qian kemudian.

"Katakanlah!"

"Saya butuh tungku, kayu bakar dan alat penggiling." Xin Qian membutuhkannya untuk membuat bahan peledak ini. Membayangkan selama tujuh hari ke depan, dia harus mengeluarkan tenaga habis-habisan untuk memproduksi granat, pasti sangat melelahkan.

Semua peralatan masih sangat primitif. Jika bukan untuk menyelamatkan nyawa, mana mungkin dia senang hati melakukannya.

"Baik, semua akan siap segera."

Tanpa membuang waktu, Xuan Yuan bergegas pergi untuk memberi perintah pada pengawalnya. Semua bahan dan alat yang dibutuhkan Xin Qian harus segera di letakkan di halaman belakang kediamannya.

Sepeninggal Xuan Yuan, gadis bermata bulat indah itu menghela napas panjang.

Ini adalah petualangan pertamanya di zaman kuno. Tidak disangka, dia harus membuat senjata modern di tempat ini. Sebenarnya, dia berniat baik saat dia berbohong mengatakan bahwa granat adalah senjata dewa.

Ini adalah alasan terbaik supaya Murong Xuan Yuan tidak memberi perintah untuk memproduksi senjata ini secara masal.

Saat dia berpikir kembali, jika senjata ini diproduksi masal dan digunakan oleh Kaisar yang mempunyai ambisi besar, dunia ini akan benar-benar hancur. Dia tidak sanggup menanggung konsekuensinya.

Hukum yang berlaku saat ini sangat jauh berbeda dengan hukum di zaman modern. Saat orang memegang kekuasaan tertinggi, dia bisa menjadi penguasa tunggal yang memutuskan hidup matinya seseorang. Xin Qian bergidik ngeri membayangkan kehancuran macam apa akibat penemuan ini.

Betapa menyedihkan lagi, jika dialah yang menjadi penyebab kehancuran dunia ini, karena telah membawa senjata modern ke tempat ini.

Gadis cantik perpakaian pria itu duduk di tengah halaman sambil memandang ribuan bintang yang bersinar dengan tenang di langit.

Ini adalah suasana paling tenang di dalam kehidupannya. Tidak ada suara musik disko, suara mesin industri atau suara mobil yang hilir mudik di jalan. Hanya desir angin yang berembus dalam keheningan. Mantel terbuat dari bulu rubah membalut tubuhnya yang ramping, tentu saja semua yang menempel di tubuhnya itu adalah milik Xuan Yuan.

Terdengar dua langkah kaki yang membuat Xin Qian menoleh. Yunxi dan Ming Ye datang membawa bahan-bahan yang diminta oleh Xin Qian.

"Nona, apakah semua bahan ini cukup?" tanya Yunxi menyelidik.

Jujur, pria itu masih belum percaya sepenuhnya pada wanita aneh ini. Xin Qian tidak menjawab, dia hanya memeriksa semua bahan yang diletakkan oleh Yunxi dan Ming Ye di dekatnya.

"Tuan Yunxi, kurasa sudah cukup untuk saat ini."

"Berapa banyak senjata dewa yang bisa dibuat dari bahan ini, Nona?" Ming Ye bertanya antusias.

"Aku hanya mendapat izin untuk membuat tidak lebih dari dua puluh buah. Ini adalah senjata dewa, tidak boleh dibuat sembarangan! Aku tidak kuasa karena hanya mendapatkan izin untuk membuatnya sedikit," jawab Xin Qian penuh percaya diri.

Beberapa kali dia ingin sekali menangis di dalam hati, karena harus terus berbohong pada orang zaman kuno ini.

"Bagus, bagus sekali, Nona. Dua puluh itu sudah lebih dari cukup."

Apa yang diucapkan Ming Ye tidak salah. Setelah senjata dewa ini selesai dibuat. Dia akan meminta mata-mata Da Liang untuk menyebarkan berita bahwa Dewa Perang Da Liang telah diberkati dengan senjata surgawi ke seantero negeri.

Tujuannya adalah untuk memukul mental prajurit Negara Qing.

Ming Ye mengajak Yunxi pergi dengan wajah riang. Jika Da Liang mempunyai senjata ini, mereka benar-benar akan memenangkan pertempuran.

Sepeninggal Yunxi dan Ming Ye, Xin Qian kembali membuang napas gusar.

Dalam hati, Xin Qian merasa bersalah karena telah berbohong, tapi di zaman ini, dunia masih alami. Dengan membuat granat di zaman ini, dia telah merusak keseimbangan alam semesta.

Hah?

Sejak kapan dia peduli dengan kerusakan alam?

Namun, kali ini dia benar-benar memikirkannya. Inilah alasan dia membatasi pembuatan granat. Seketika Xin Qian merasa menjadi aktivis lingkungan yang berhati mulia.

"Jangan menyalahkanku! Aku hanya sedang bertahan hidup. Aku butuh pekerjaan," gumamnya pelan.

Dia sangat miskin di tempat ini. Apa gunanya ponsel dan kartu ATM yang berisi jutaan dollar di dalam sana. Sekalipun terbawa di dalam dompetnya, itu sama sekali tidak berguna di tempat ini. Huh....

Bahkan uang kertas yuan dan dollar yang dibawanya, sudah dipastikan tidak akan laku.

"Nona Xin Qian, semua alat yang Anda minta telah siap."

Saat Xin Qian menoleh, Murong Xuan Yuan telah berdiri tak jauh darinya. Pria tampan itu berdiri dengan tegap kedua tangannya berada di bawah punggungnya terlihat begitu agung.

"Letakkan di sebelah sana!"

Kali ini musim dingin, mereka telah menyiapkan tempat yang hangat untuk tempat Xin Qian meracik semua bahan senjata surgawi itu.

Sambil memberi instruksi kepada prajurit yang membawa alat yang diminta oleh wanita ini, Xuan Yuan berdiri bersisian dengan Xin Qian.

Tiga pengawal juga berdiri di belakang Xuan Yuan dengan antusias. Mereka sangat ingin menyaksikan bagaimana ritual khusus yang akan dilakukan oleh Xin Qian. Sayangnya, ritual ini tidak boleh dilihat orang lain. Para Dewa tidak menyukai jika ritual ini ada orang yang menonton ataupun mengganggu.

"Semua yang Anda butuhkan sudah siap, Nona. Merepotkan Anda mulai bekerja malam ini. Kami mohon diri." Xuan Yuan berkata seraya melangkah pergi.

"Yang Mulia, bisakah Anda memastikan tempat ini tidak dimasuki oleh siapapun?" pintanya.

"Baik. Saya akan berjaga secara pribadi si tempat ini."

Selepas berkata demikian, Xuan Yuan mengusir para pengawal pribadinya dari sana. Hari ini, Xin Qian telah resmi menggeluti profesi barunya sebagai perancang senjata dewa.

"Kalian pergi!" titah Xuan Yuan pada tiga pengawal pribadinya begitu sampai di ujung koridor halaman belakang.

"Yang Mulia, Anda---"

"Pergi!"

Ming Ye, Xue dan Yunxi terlihat tidak terima. Mana mungkin mereka membiarkan majikan mereka berjaga sendiian di sini semalaman. Wanita aneh ini benar-benar kurang ajar. Berani sekali dia menjadikan Yang Mulia sebagai penjaganya.

Ketiganya melirik Xin Qian dengan marah sebelum akhirnya pergi meninggalkan tempat itu.

Benar, mereka mulai respek pada Xin Qian, tapi tetap saja mereka tidak terima melihat Xin Qian meminta Xuan Yuan menjaga tempat ini secara pribadi.

Xin Qian mengangguk hormat. Pria ini, adalah panglima tertinggi di tempat ini. Dia yakin semua orang tidak ada yang berani melanggar perintahnya.

Dengan perlindungan seperti ini, dia baru merasa tenang. Mulai hari ini, dia resmi menjadi salah satu orang yang bekerja pada Xuan Yuan. Sepertinya, hidupnya akan terjamin jika berhasil menjadi orang kepercayaannya.

"Yang Mulia, butuh waktu berapa lama Nona Xin Qian untuk menyelesaikannya?" tanyanya bersemangat.

"Paling cepat butuh waktu tujuh hari."

Murong Xuan Yuan menjawab sesuai dengan jawaban Xin Qian padanya. Sebenarnya, tujuh hari bukan waktu yang lama. Dia masih bisa bersabar untuk menunggu. Hanya saja masih ada satu hal yang mengganjal.

Apakah Xin Qian benar-benar bisa membuat senjata surgawi itu?

Ataukah gadis ini sedang menipunya? Jujur, Murong Xuan Yuan belum percaya pada Xin Qian sepenuhnya.

Bersambung

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Silalahi Sabam
mantap bah
goodnovel comment avatar
Indah Syi
semoga saja granatnya gk gagal
goodnovel comment avatar
Gea Ramadhani
good, tak sabar kelanjutan ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status