Share

Perjalanan

Roda kereta yang Kamandanu tumpangi bersama Handaru berderak saat melindas bebatuan. Mereka menatap jalanan dengan pandangan hampa. Berat rasanya meninggalkan pondok dengan kondisi Anung yang sakit-sakitan, juga tiga orang perempuan yang lemah.

Sebelum berangkat, mereka menebang beberapa pohon dan membuat pagar kayu untuk mengelilingi pondok demi keamanan.

Kamandanu memetik daun apa saja yang bisa dimakan dan memancing ikan. Dia membelah ikan-ikan itu, membersihkannya kemudian menjemur agar awet dan bisa dimakan Anung sekeluarga selama mereka tidak ada.

"Apa yang akan kita lakukan di kota, Panglima?" tanya Handaru.

"Mungkin kamu bisa menjadi pelayan rumah makan. Aku sendiri belum tahu. Kaki yang pincang ini, entah ada yang menerima atau tidak," jawab Kamandanu.

Mereka bertukar cerita hingga tak terasa akhirnya tiba di kota. Jarak yang cukup jauh dan memakan waktu membuat keduanya lelah. Ke

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status