Beranda / Romansa / Semakin Red Flag Semakin Cinta / Baru Mulut Atas, Gimana Kalau Mulut Bawah?

Share

Baru Mulut Atas, Gimana Kalau Mulut Bawah?

Penulis: Zizara Geoveldy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-13 19:45:07

“Kamu duduk aja dulu ya, biar aku yang pesen.” Ale menyuruh Lady duduk sedangkan dirinya ikut antri di counter makanan bersama para pembeli lain yang berjubel.

Lady mengambil tempat duduk di pojokan. Agak tersembunyi posisinya, tapi dari sana ia bisa dengan leluasa memandang ke sekitarnya termasuk melihat Ale berbaris di tempatnya kini.

Tanpa sadar bibir Lady melengkungkan senyum mengingat sikap manis Ale sepanjang kebersamaan mereka tadi. Tiba-tiba dari tempatnya berdiri Ale menoleh ke belakang memandang tepat ke arah Lady. Pria itu tersenyum penuh arti yang Lady balas dengan senyum tipis. Lalu ia kembali memandang ke depan saat tiba gilirannya.

Tak lama kemudian Ale datang dengan tangan membawa nampan berisi dua porsi ayam goreng, dua porsi nasi, dua porsi kentang goreng plus dua gelas minuman bersoda dan air mineral.

Ale duduk di hadapan Lady dan memisahkan makanan mereka.

“Kena berapa semua, Le?” tanya Lady dan bersiap-siap mengeluarkan uang dari dompet yang baru saja ia ambil dar
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
gw_Arum
koinnya banyak2 bgt si da ahhh,bikin bete
goodnovel comment avatar
virna putri
Turun Dy.. kita hadapi bersama wkwkkw
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Talk To My Hand

    Celine tersenyum kikuk dan berusaha sekuat mungkin untuk bersikap biasa dan terlihat wajar.“Maaf, Mas, apa ada lagi yang bisa dibantu?”Laki-laki itu terheran-heran melihat Celine yang berpura-pura tidak mengenalnya.“Celine, ini aku, Ryan!” Laki-laki itu memberi penekanan pada namanya.”Iya, Mas Ryan, ada lagi yang bisa saya bantu?” Reaksi Celine masih seringan sebelumnya.Ryan tercengang. Tidak mengerti apa maksud Celine berlagak tidak mengenalnya.”Kamu jangan gitu dong, Yang, jangan pura-pura nggak kenal sama aku.””Maaf, Mas, saya memang nggak kenal anda sebelumnya,” jawab Celine, lalu memutar tubuh dan melangkah cepat meninggalkan laki-laki itu. Ia kembali ke ruangannya.“Yang, tunggu, Yang!” Tidak patah arang, Ryan melangkah cepat menyusul Celine. Tidak peduli dianggap lancang, ia memutar gagang pintu ruangan sang apoteker.Mata Celine membundar menyaksikan laki-laki itu kini berada di ruangannya tanpa meminta izin.“Anda mau apa masuk ke sini?” tegur Celine tidak suka. Fyi,

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Seseorang Dari Masa Lalu

    “Tadi kenapa nggak diizinin aja Giandra bawa Baby?” Pertanyaan pertama meluncur dari mulut Agha setelah baru saja menyalakan mesin mobil.”Kayak yang aku bilang tadi, takutnya nanti Baby rewel di sana. Aku nggak enak ngerepotin Tante Alana.” Celine mengemukakan alasannya.“Kenapa kamu nggak ikut sekalian nginap di sana?”“Nggak mungkinlah, Gha, aku kan bukan siapa-siapa lagi.”Dari spion Celine melihat Giandra masih berdiri di tempatnya sambil memandang kepergiannya dan Agha. Celine tidak tahu apa ini hanya perasaannya saja. Tapi ia tidak bisa memungkiri bahwa saat ini wajah Giandra terlihat sedih.“Jadi kamu bakal tinggal di rumah Tante Ririn selamanya? Nggak bakal balik ke apartemen lagi?”Pertanyaan lanjutan Agha membuat Celine harus memalingkan muka dari spion termasuk membuang jauh-jauh wajah Giandra dari ingatannya.“Untuk sementara masih di rumah Mami dulu. Kadang aku waswas juga sih kalau nitipin Baby sama pengasuh tapi nggak ada yang mengawasi. Aku juga kasihan membawa Baby k

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Kecewa

    “Lin, Mami juga udah ngomong sama Tante Alana tentang masalah kalian. Tante Alana menyerahkan semua sama Mami kapan pun kita mau kasih tahu keluarga David.”Celine mengangkat kepalanya yang tertunduk, lantas memandang tepat pada Ririn yang juga sedang menatap padanya. Jika sebelumnya ia dan Giandra sepakat untuk segera mengatakannya, dan Ririn yang melarang dengan alasan menunggu waktu yang tepat. Tapi sekarang justru pikiran lain melintas di benaknya.“Mi, tahan dulu, tolong jangan bilang sama keluarga David.””Lho, kenapa?” Ririn berkerut heran.”Soal aku, Giandra dan Baby bukanlah masalah yang kecil. Aku baru kepikiran sekarang soal konsekuensinya, Mi. Kalau keluarga David tahu pasti kabar ini akan beredar ke luar. Apalagi sebelumnya hubungan Tanya sama band Giandra yang dulu nggak begitu baik. Aku takut kalau nanti Tanya bakal nyebarin soal ini. Aku nggak mau reputasi Giandra jadi rusak gara-gara masalah ini. Lagian saat ini bandnya Gian lagi ada kontrak yang mewajibkan mereka sem

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Jika Waktu Bisa Diulang

    Terdengar helaan napas Giandra sesaat sebelum menjawab pertanyaan Raia. Giandra menganggap Raia adalah salah satu dari orang terdekatnya. Maka Giandra pun menceritakan kondisi hubungannya dengan Celine.“Aku masih sayang dia banget, Rai. Aku pengen balikan sama Celine. Aku pisah sama Celine sebenarnya hanya karena salah paham.”Raia menegakkan duduk dan mulai menyimak dengan baik setelah mendengarkan keterangan awal Giandra.“Salah paham gimana?””Kamu ingat nggak waktu kita baru pulang tur? Waktu itu aku langsung ke rumah Celine. Ternyata di sana aku ketemu dia lagi sama cowok dan hanya berdua. Jadi gimana aku nggak emosi?”“Mereka lagi ngapain? Selingkuh? Ketemunya di dalam kamar? Lagi nggak pake baju?”Dugaan demi dugaan Raia membuat Giandra bergidik. Sungguh sangat ngeri membayangkannya.“Bener, Gi? Mereka ketangkap basah sama kamu lagi gituan?” kejar Raia lagi.“Bukan, Rai, bukan! Nggak kayak gitu!” Giandra menyahut cepat, menyangkal dugaan perempuan di sebelahnya.“Jadi mereka b

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Maaf Aja Dulu

    Max berdecak kesal menghadapi Giandra yang begitu ringan menyikapi masalah mereka. Lebih tepatnya bukan masalah mereka tapi masalah pribadi Giandra yang sudah jelas akan melibatkan mereka semua.Membawa rasa jengkelnya, Max bangkit dari duduk, lantas berlari mengejar Raia.“Rai, tunggu dulu, Rai!”Raia menggegas langkah menjauhi Max. Tidak peduli meskipun laki-laki itu terus mengejarnya.”Rai, jangan ngambek gitu donk! Dengerin dulu pejelasan Gian!”Raia akhirnya berhenti ketika Max berhasil menggapai lengannya.“Ck! Lepasin aku, Max!” Raia memberontak, namun cekalan Max terlalu kuat sehingga ia terkunci dan tidak bisa ke mana-mana.“Jangan pergi dulu, Rai, kita dengerin dulu penjelasan Gian baik-baik.”“Mau baik apa nggak hasilnya akan tetap sama. Dia udah ngerusak semuanya. Dia udah mengkhianati kita. Apa dia nggak pernah mikir konsekuensinya kalau pihak Digital Seluler tahu tentang fakta ini? Apa dia nggak pernah mikir kalau para stakeholders tahu tentang ini semuanya? Ini namanya

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   No More Secret

    “Jadi ceritanya waktu lagi nonton konser Coldplay, Raia tiba-tiba nangis, kaget dong aku. Ditambah lagi dia langsung nyandar di pundakku. Katanya tiap kali nonton konser bikin dia ingat sama mantan pacarnya, soalnya katanya lagi Raia ngeliat pacarnya itu selingkuh waktu di acara konser. Terus soal aku meluk dia itu nggak bener, Lin. Seingatku aku cuma ngerangkul dia keluar dari stadion karena mau ngelindungin dia biar nggak jatuh atau kena senggol penonton lain. Tahu sendiri kan kalau penontonnya ribuan? Lagian aku ngerangkul dia juga dalam konteks sebagai temen biasa, sebagai temen satu band, bukan sebagai someone special. Buat aku yang special tuh cuma kamu, Lin. Gini deh, aku mungkin pernah ngerangkul dan pegangan tangan sama dia, tapi tetap aja lepas perjakanya sama kamu.”Seakan penjelasannya di apartemen tadi belum cukup, saat ini ketika mereka sedang berada di dalam perjalanan ke rumah orang tua Celine Giandra kembali menceritakannya dengan lebih detail.“Aku juga bingung waktu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status