Share

Jangan Panggil Aku Mama!

**

Ariana dan Sagara telah bersiap untuk kembali ke kota J, di mana istana yang berdiri kokoh dan menjadi saksi bisu perjalanan rumah tangganya yang tak jarang di hantam badai. Namun, karena keduanya saling mencintai, mereka berhasil melaluinya tanpa tapi.

"Apa kamu sudah siap, Sayang?" tanya Sagara, ia mendekat pada istrinya yang tengah menyisir rambut yang mulai menipis.

"Sudah," jawab Ariana setengah berbisik.

"Kamu sudah pamit dengan Senja, Mas?" sambung Ariana, mendongak sebentar menatap suaminya.

"Sudah. Cuma ... mungkin aku akan sering datang ke sini untuk menemaninya. Apa kamu setuju?" Sagara menatap Ariana lewat pantulan cermin di depannya.

"Em, apa dia kesepian?"

"Masalah itu aku nggak tau, hanya saja aku harus memastikan calon kembarku baik-baik saja, bukankah anak yang sehat terlahir dari ibu yang bahagia. Aku khawatir Senja tertekan di tempat ini sementara kalau di rumah utama itupun tak aman untuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status