Share

Mesin Pencetak Anak

**

Ariana menyambut kabar bayi kembar yang tengah berkembang di dalam rahim Senja dengan rasa haru. Ia menekan rasa cemburunya agar tak berlebihan dan menjadi boomerang untuk dirinya sendiri.

Senja sangat senang ketika dokter yang menanganinya memperbolehkan untuk pulang ke rumah. Ia cukup bosan dengan aroma dan suasana rumah sakit, meskipun sesekali perawat akan datang dan menemaninya bicara. Sementara Sagara selalu sibuk dengan aktivitasnya, Entah itu sibuk dengan pekerjaan atau mengurus Kakak madunya yang memang rentan sakit juga.

"Kamu tiduran saja, Senja! Jika kamu perlu sesuatu kamu bisa meminta padaku atau pada Bi Arum, ya!" ucap Ariana.

"Iya, Kak."

"Tolong, jaga dua malaikatku, ya!"

Degh!

Entah kenapa mendengar kata-kata itu Senja merasakan hatinya teramat perih. Bahkan, rasa itu terasa hingga ke dasar hatinya. Air mata mulai merebak di pipinya dengan dada yang berguncang hebat akibat tangisnya yang mu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status