Share

Hari yang cerah untuk rasa yang baru

     Pagi itu cuaca sedikit agak mendung. Dibalik selimut yang tebal, ada seseorang yang masih berusaha keras untuk tetap memejamkan matanya. Ya kirana! gadis itu masih ingin memaksakan dirinya untuk tertidur, sedangkan matanya tidak mengantuk.

     "Na, kok belum bangun sih! tuh Dela uda ada di depan. katanya mau lagi pagi," terdengar suara Buk Risty, mamanya Kirana memasuki kamarnya.

    "Males ah, ma. Ngantuk!"

    "Eh, gak boleh gitu Na. Kan uda janjian mau jalan-jalan sama Dela. Gak baik loh ingkar janji," jawab mama Nana.

    "Haduh mama..! iya deh iya. suruh Dela nunggu ya ma. Mau mandi dulu," jawab Nana dengan muka melas.

    Hari itu Nana telah janjian untuk pergi shopping dengan Dela. Sebenarnya Nana mau saja pada awalnya. Tapi setelah tahu kalau Bayu sebenarnya yang mengajak, ia jadi sedikit ragu.

    Bukan ia merasa ilfeel pada Bayu, tapi dia masih belum yakin pada hatinya. Masih berusaha menepis rasa yang di alami.

    "Tunggu sebentar ya nak Dela, nak Bayu, nak Riky. Nana nya lagi mandi. Maaf kalau jadi nunggu lama," ucap Buk Risty sembari tersenyum sungkan.

    "Ia gak papa kok tante," jawabnya dengan senyuman. "Uda biasa dengan kebiasaan Nana.kalau mood nya lagi jelek, dia jadi lama. Tapi kalau mood nya lagi bagus banget, janjian jam 7, dia datang jam 4," ucap Dela sambil tertawa lucu.

    Akhirnya Nana yang ditunggu-tunggu telah keluar dari sarangnya. Dengan mengenakan outfit favorite nya T-Shirt dan jeans, dia terlihat seperti Nana yang sudah-sudah. Hanya saja bedanya rambutnya dibiarkan terurai. Dan kaca mata yang tak bersarang lagi di wajahnya. Mungkin telah di museumkan.

    "Nunggu lama ya?" tanya Nana.

    "Enggak. Cuma ketiduran dan udah dua ronde mimpi," jawab Dela. Sebenarnya dia hanya bercanda. Tapi kata-katanya sedikit menjengkelkan.

    "Yauda yuk berangkat!" kata Bayu.

    Akhirnya mereka berempat pergi dengan mobil yang dikendarai oleh Riky. Sebenarnya Riky sudah lama menyukai Dela. Namun Dela masih menganggapnya teman. Dia belum siap untuk menjalin hubungan.

    "Hari ini kita mau kemana?" tanya Nana.

   "Bioskop, makan, shopping ke Mall, ke Salon," ucap Dela spontan.

   "Ish... kamu fikir sehari tu ada 40 jam? mana bisa semua dilakuin hari ini Del," jawab Nana Sambil menarik nafasnya yang terasa berat setelah mendengar perkataan Dela.

    "Kita ke Mall aja, Makan. Habis tu kalian kalau mau shopping, yauda. Kami bakalan nunggu," ucap Bayu yang duduk di kursi belakang di samping Nana.

    "Yauda oke!" jawab Nana dan Dela serentak.

    Mobil itu kemudian terus melaju menerabas jalanan ibu kota. Sesekali mereka menghadapi kemacetan ibu kota yang sudah tak asing lagi. Di tambah dengan hari itu adalah hari Minggu. Jadi akan lebih banyak peluang untuk menghadapi macet.

    Setelah melewati perjalanan yang biasanya memakan waktu sejam. Namun hari itu menjadi perjalanan yang panjang. dua jam setengah!

    Setelah memarkirkan mobil Sedan itu, mereka pun menuju ke dalam Mall. Tepatnya di sebuah restoran seafood.

   "Capek gak? Capek gak? Capek lah, masa enggak. Hayuk.." kata Dela yang mempraktikkan sound tik tok yang lagi viral sekarang.

   "Busyet, pagi pagi uda mulai tik tokkan aja ya," ucap Bayu.

   Dela hanya tersenyum mendengarnya. Dia adalah pribadi yang lucu dan tingkahnya kadang menggemaskan.

   "Sini gue videoin kalau gitu, gimana?" ucap Riky sembari mengulurkan tangannya meminta handphone Dela.

   "Ish gila lo. Malu lah gue." jawab Dela sembari melihat sekelilingnya.

Ternyata hari itu Cukup padat di tempat tersebut.

   Akhirnya mereka pun memesan makanan yang terlihat lezat pada buku menu yang di berikan pada mereka.

ada yang memesan udang, cumi-cumi, kepiting, Semua nampak menggugah selera.

   "Makasih mbak," ucap Riky.

    "Sama sama mas," ucap seorang wanita.

Mereka telah habis makan, dan Riky membayar semua makanan mereka.

   "Habis ini kita mau kemana?" tanya Nana.

   "Shopping!" jawab Dela cepat. Matanya berbinar melihat pemandangan di depannya. Deretan toko yang menyajikan berbagai macam perlengkapan wanita. Dari baju, sepatu, tas, dan make-up.

   "Ya sudah, kalian pergi kesana. Nanti kami nyusul. Kami mau pergi ke arah sana sebentar," ucap Bayu sembari menunjuk sebuah Toko yang menjual Buku.

    "Oke," kata mereka serempak sembari menuju sebuah toko yang menjual baju.

***

    Tiba disana, Dela bingung dalam memilih. Karena banyak pilihan yang dia suka. Tapi tidak dengan Nana. Dia merasa baju baju seperti itu bukan stylenya dia.

    "Na, bagus nggak?" Tanya Dela. Dia memegang sebuah dress separas lutut berwarna merah.

    "Widih, ngejreng banget. Kayak mau ke  dinner date aja deh kamu," jawab Nana sambil merasa sedikit heran dengan pilihan sahabatnya tersebut.

    "Aduh, lo gak ngerti fashion deh! ini tu cantik. Apalagi kalau gue yang makek. Seluruh dunia akan terpesona," jawab Dela sembari menyilakkan rambutnya kebelakang dengan sedikit mengkibarkannya.

    "Terserah lo deh!" jawab Nana sambil memutar kan bola matanya.

   "Eh by the way, lo mau beli yang mana?" tanya Dela.

  "Gak ah! gak ada yang minat. Ini semua selera kamu. bukan seleraku."

   "Ya ampun Nana. Lo tu harus membiasakan diri lo agar sedikit terlihat menarik."

    "Lah kurang apalagi? aku uda gerai rambut, uda pakai lipstik dan memuseumkan kaca mataku. Apa lagi?" tanya Nana sedikit kesal.

    "Ya oke gue hargai usaha lo tu. Tapi lo juga harus mikirin tentang outfit lo. Jangan T-Shirt mulu. T-Shirt yang uda lo pakek dari zaman bahorok," jawab Dela. Tangannya sibuk memilih-milih baju yang sesuai untuk Nana.

  "Ahha, ini dia!" ucap Dela. Tangannya terlihat mengambil sebuah dress berwarna cream yang tak begitu mencolok.

   "Aduh, aku kapan mau pakai dress begituan?" tanya Nana.

   "Emzz. Iya siapa tau Bayu mau ngajakin lo dinner. Dinner romantis," jawab Dela sembari tersenyum sumringah.

   "Ish apaan."

   " Uda deh, coba aja dulu. Sekali lo rasa nyaman, ntar pasti ketagihan shopping baju kayak gini," jawab Dela lagi.

    Setelah mereka membayar belanjaan mereka, mereka pun bergegas menuju toko Make-Up. Disana kembali Dela bingung dalam memilih.

   Sementara Nana, dia tidak terlalu minat dengan Make-Up. Bahkan Lipstik yang dia pakai saja merupakan hadiah dari Dela. Namun setelah melihat deretan Lipstik yang di pajang di sebuah meja kaca, ia mencoba untuk memperhatikannya satu persatu. Dan jarinya mulai mengambil salah satu lipstik.

   "Cocok kayaknya buat lo," tiba-tiba terdengar suara lelaki yang mengatakan itu di sampingnya.

Dan itu adalah Bayu. Ternyata mereka telah kembali dari petualangannya menjelajahi toko buku.

    "Oh, eh kamu," Jawab Nana tersipu malu. "Makasih," sambungnya.

Akhirnya Nana pun membeli lipstik tersebut.

   "Gue harap lo bisa pakai lipstik itu nanti saat kita dinner," bisik Bayu.

   "What?" jawab Nana dengan mata terbelalak. 

     Sejujurnya dia masih sangat nervous terhadap Bayu. Namun disisi lain dia juga merasakan sesuatu yang aneh di hatinya. Dia seakan senang mendengar perkataan itu. Dan of course dinner time! Sepanjang hidupnya Nana belum pernah dinner time bersama seorang pria manapun.

   "Minggu depan," ucap Bayu sembari tersenyum manis padanya.

    "Arghhhh!" terdengar suara jeritan seorang perempuan.

Bersambung...

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status