Beranda / Romansa / Sentuhan Berondong Sewaanku / Etika Yang Harusnya Kita Punya, Udah Ga Ada

Share

Etika Yang Harusnya Kita Punya, Udah Ga Ada

Penulis: Sal.Sal
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-17 06:49:48

“Itu dua hal yang beda.” Ucap Hans dengan cepat menyanggah ucapan Aina.

Dengan masih memperlihatkan senyum sinisnya, Aina bertanya. “Bedanya?”

Hans menghela napasnya dengan kasar. “Walaupun kamu berhasil menyembunyikan tentang kita yang ga pernah melakukan sex selama lima tahun. Bukannya itu karena kita tinggal satu atap bahkan tidur di kamar yang sama? Sedangkan, untuk menyembunyikan kalo kamu punya gigolo pribadi, bukannya itu akan sulit, jika kamu memang sering menghabiskan waktu bersama dengan pria itu di luaran. Jadi—”

“Di luar pun hubungan aku sama Rey ga lebih dari supir dan majikan. Jadi kamu ga usah khawatir kalo hubungan aku sama dia bakal kebongkar.” Potong Aina dengan cepat memotong ucapan Hans yang belum selesai.

Hans memejamkan matanya sebentar, lalu membukanya kembali. “Aku tau itu. Cuma tetep aja, mau kamu dan dia berperilaku layaknya supir dan majikan di luar, hubungan itu bakal kebongkar kalo kamu—”

“Cukup Hans.” Teriak Aina, kembali memotong ucapan Hans yang bel
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sentuhan Berondong Sewaanku   Lebih Enak, Daripada Gerakan Sebelumnya

    Mendapati desahan Rey, Aina semakin menggila lagi dalam melumat milik Rey yang besarMerasakan lumatan yang semakin lama semakin menggila itu. Rey dengan raut wajahnya yang sudah sangat merah, mulai menekan kepala Aina, agar miliknya yang besar semakin masuk lagi ke dalam mulut Aina. “Ahhh… nghhh…g—gerakan lebih cepat.”Aina dengan sadar, mulai mengikuti keinginan Rey untuk mempercepat lagi gerakan mulutnya.Rey yang mendapatkan gerakan mulut Aina dalam melumat miliknya semakin cepat. Tentu saja sekarang hanya bisa terus mendesah keenakan. “Ahh… Nghh..Ahhh.”Mendengar desahan dari mulut Rey, Aina tentu saja semakin bersemangat lagi untuk membuat Rey mengalami pelepasan pertamamya. Hingga akhirnya, dua puluh menit berlalu dengan cepat. Dengan lumatan Aina yang semakin lama semakin hebat, Rey yang sudah merasa tidak tahan, memutuskan mengeluarkan pelepasan pertamanya. “Ahh… Aina.” Lenguhnya yang disertai cairan kental keluar dari miliknya dan memenuhi mulut mungil Aina.Dengan mengang

  • Sentuhan Berondong Sewaanku   Tiba-tiba Agresif

    Mendapati pelukan tak terduga dari Aina, Rey tentu saja merasa tak percaya. Bahkan tampak saking tak percayanya dirinya, tubuhnya mulai menegang disertai mulutnya yang tak bisa mengeluarkan suara.Tak mendapatkan respon apapun dari Rey, dengan raut wajahnya yang sedih. Aina melepaskan pelukannya. “Kalo kamu mau keluar, yaudah keluar aja!”ucapnya dengan suara bergetar seperti menahan tangisan.Rey yang tersentak, mulai membalikkan badannya dan menatap Aina yang sekarang wajahnya sudah berkaca-kaca. “Kenapa mata Ibu berkaca-kaca?” tanya Rey yang terkejut melihat Aina seperti orang yang ingin menangis.Mendengar pertanyaan itu, Aina tanpa diduga, malah mengeluarkan air mata dari kedua pelupuk matanya.“Kenapa nangis?” tanya Rey lagi yang terkejut dengan Aina yang sekarang malah mengeluarkan air matanya.Bukannya menghentikan tangisannya, Aina yang mendengar pertanyaan Rey untuk kedua kalinya. Sekarang malah mulai terisak.Tak tau lagi apa yang harus dilakukan. Rey dengan cepat, mulai mer

  • Sentuhan Berondong Sewaanku   Jangan Pergi!

    Mendengar penuturan Mbok Sum, Hans tentu saja merasa terkejut. “Masa si Mbok. Tapi kayanya, Aina saat ini ga mungkin lagi mengandung deh.” Ucapnya yang merasa tidak percaya bahwa istrinya sekarang sedang mengandung. Ya karena walaupun memang benar istrinya itu menyewa Rey sebagai gigolo pribadi. Tapi menurutnya, dengan waktu kurang dari sebulan dalam menyewa gigolo pribadinya itu, terlalu dini untuk istrinya mengandung. Mbok Sum menghela napas. “Mbok juga sebenarnya ga tau pasti. Soalnya itu cuma baru kecurigaan Mbok aja.” Balas Mbok Sum dengan suara yang terasa tak enak. “Kalo begitu Mbok permisi ke belakang dulu ya.” Tambahnya lagi yang memutuskan untuk pamit undur diri.Tanpa mengeluarkan suara, Hans hanya menganggukkan kepalanya pelan.Melihat anggukan kepala Tuannya. Mbok Sum tanpa kembali berkata, berjalan pergi meninggalkan sang Tuan rumah sendirian.Saat Mbok Sum tak lagi tampak di matanya, Hans yang entah kenapa, tiba-tiba merasa nafsu makannya menghilang. Hanya bisa menghel

  • Sentuhan Berondong Sewaanku   Sedang Mengandung

    “Aina, kenapa malah diam?” tanya Hans yang menyadarkan Aina dari lamunannya. Aina yang memang tadi mengatakan ingin mempertahankan Rey jadi gigolo pribadinya di dalam lubuk hati, tanpa mengucapkan langsung pada sang suami. Tentu saja tersentak seketika, saat mendengar suara suaminya kembali menggema. “Ah… engga Hans.” Ucapnya dan setelahnya, ia bergegas berjalan lagi ke sisi ranjang lainnya untuk membaringkan tubuhnya di sana. Hans tentu semakin mengernyitkan dahinya di saat istrinya bukannya melanjutkan ucapannya dan malah berbaring di sisi ranjangnya serta membelakangi tubuhnya. “Aina kenapa malah tidur?” tanyanya di sela rasa herannya. Namun tak ada jawaban, istrinya tetap mempertahankan posisi baringannya yang membelakangi tubuh dirinya. Tak kunjung mendengar suara Istrinya, Hans hanya bisa menghela napas. “Oke, kalo kamu ga mau lanjutin percakapan kita. Tapi, apa kamu ga mau ganti baju dulu sebelum tidur?” ucapnya lagi, namun tetap tak mendapatkan jawaban. Lelah dengan sikap

  • Sentuhan Berondong Sewaanku   Ingin Terus Mempertahankan

    Aina mengernyitkan dahinya. “Kenapa?” tanyanya yang merasa penasaran.Dengan suaranya yang pelan dan lirih, Rey menjawab. “Entahlah, saya juga ga tau.”Mendengar jawaban itu, entah apa yang dipikirkan Aina. Dirinya tampak hanya terdiam, tanpa kata dan suara. Sehingga membuat suasana hening menyapa mereka.Namun saat keheningan itu berlangsung selama lima menit. Aina memutuskan untuk kembali membuka suaranya. “Ga usah bahas hal itu Rey, sekarang intinya aja Kamu ngapain hubungi saya“Saya cuma mau mastiin, Ibu ga kenapa-kenapa karena dari tadi siang, terus-terusan ga bisa saya hubungi.” Balas Rey dengan suaranya yang terdengar tak bersemangat.Mendapati Rey yang khawatir padanya, entah kenapa hati Aina terasa menghangat. Bahkan tanpa sadar dirinya yang seharusnya masih marah, malah membentuk senyuman tipis di wajah cantiknya.Tak kunjung mendengar suara Aina, Rey memutuskan untuk kembali memanggil Aina. “Bu Aina!”Aina yang tersadar. Mulai mengatur lagi ekspresi wajahnya agar kembali

  • Sentuhan Berondong Sewaanku   Saya Lebih Seneng Ibu Marah Sama Saya

    Mendengar itu, Aina tentu saja terkejut. Dengan membulatkan kedua bola matanya, ia menatap tidak percaya pada Hans yang duduk di sampingnya. Mendapati tatapan tak percaya dari istrinya. Hans hanya terdiam, tanpa kata dan suara. “Aina itu beneran kan, apa kata suami kamu barusan?” tanya Hani kembali memecahkan keheningan yang memang tercipta lagi di antara mereka. Dada Aina terasa berdetak cepat. “Ah… iya Mah itu beneran.” Tentu saja mendengar itu, Hani semakin memperlebar senyum manis di wajahnya. “Mamah senang kalo hubungan kalian emang udah semakin dekat. Semoga setelah ini kalian benar-benar secepatnya kasih Mamah cucu.” Dengan senyuman yang ia paksakan di wajahnya, Aina menjawab. “Iya Mah amin. Doain aja ya. Aina dan Hans akan usaha banget, buat secepatnya kasih Mamah cucu.” “Tentu aja! itu udah pasti.” Setelah percakapan itu, tidak ada lagi yang berbicara. Entah itu Aina, Hans ataupun Hani tampak sama-sama terdiam dan melanjutkan makan malam itu dalam keheningan. Sampai

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status