"Mau yang mana Tuan?"
"Yang ini saja! Saya mau langsung diantarkan sore ini!" ujar Leon menjatuhkan pilihan warna Putih Coklat.
"Baik Tuan, silahkan di isi formnya Tuan."
"Oh iya, tambah dua unit lagi! Tapi kirim ke alamat yang berbeda!" imbuh Leon dengan tersenyum puas.
"Baik Tuan, jadi total tiga unit ya Tuan?"
"Iya."
"Alhamdulillah rejeki anak sholeh!! Hari ini langsung closingan!" gumam Pramuniaga dengan wajah berbinar-binar. Dimana harga sofa tersebut 25juta per unit.
Setelah selesai melakukan pembayaran, dan memberikan instruksi agar langsung masukkan ke dalam Apartmentnya. Leon kembali ke sisi Angel.
"Dari mana yank?"
"Habis beliin kamu hadiah!" jawab Leon sambil senyum-senyum sendiri.
"Hadiah?" beo Angel dan menatap bingung suaminya.
"Mana?" sambungnya.
"Nanti, kejutan buat kamu!!" Leon mengedipkan matanya dan mengecup pipi Angel.
"Apa sih senyum-senyum!" celutuk Angel gemas melihat ti
"Ayolahh yank..." bujuk Rikki"Hmm!" jawab pasrah Jessy. Wajah imut suaminya sungguh membuat hatinya lemah."Sebentar malam dipakai ya!" kedip Rikki nakal."Iya, iya!"Mereka pun pergi ke outlet yang menjual gaun tidur dan pakaian dalam."Ya ampun! Kau kah itu Rhoma... Eh Rikki!" gumam Jessy melihat Rikki yang begitu semangat memilihkan gaun tidur untuk dirinya."Rikki... Ini berapa banyak?" Jessy kaget melihat tumpukan plastik yang begitu tinggi."Tiga puluh sayang!" jawab Rikki bangga."Oh my! Kenapa begitu banyak suamiku!" Jessy sengaja menyebutkan kata suami karena sedari tadi para pramuniaga wanita terus saja menatap Rikki."Biar tiap malam kamu ganti dengan model baru!" jawab Rikki sambil memainkan alisnya naik turun dengan mahakaryanya."Ckckck... Suka-suka kamu!!" gumam Jessy yang sudah tidak bisa berdebat melihat semangat Rikki."Ayoo makan! Lalu pulangg!" seru Rikki semangat.Jessy hanya ge
"Tuh cewe lagi gelayutan di lengan suaminya Eliza!""Ck! Berarti benar kata Kevin!" gumam Rikki dalam hati."Tapi aku kagum, Eliza gak terpengaruh! Awalnya aku kirain Eliza mau ngelabrak si cewe dan suaminya!""Pasti gak bakal terpengaruh sayang, selama dalam hubungan rumah tangga kita membangun kepercayaan dengan pasangan masing-masing!" ucap Rikki dengan suara rendah dan mengusap surai indah sang istri."Dan Eliza tahu tidak mungkin Kevin berkhianat, suaminya sebucin itu sama dia... Hahahhah!" lanjut Rikki.Jessy terpesona lagi dengan sosok Rikki. Dia tidak tahu kalau suaminya ini ternyata sangat dewasa dalam berpikir di balik sifat slengeannya."Aku pikir aku jatuh cinta lagi!" gumam Jessy."Hmm? Sama?" balas Rikki dengan raut wajah yang tegang."Ada dehh..." goda Jessy."Jessy... sayang...!" rajuk Rikki cemburu.Jessy mendekat ke pipi Rikki."Cup...!" ciuman lembut mendarat."Tentu saja dengan su
"Mau yang mana Tuan?""Yang ini saja! Saya mau langsung diantarkan sore ini!" ujar Leon menjatuhkan pilihan warna Putih Coklat."Baik Tuan, silahkan di isi formnya Tuan.""Oh iya, tambah dua unit lagi! Tapi kirim ke alamat yang berbeda!" imbuh Leon dengan tersenyum puas."Baik Tuan, jadi total tiga unit ya Tuan?""Iya.""Alhamdulillah rejeki anak sholeh!! Hari ini langsung closingan!" gumam Pramuniaga dengan wajah berbinar-binar. Dimana harga sofa tersebut 25juta per unit.Setelah selesai melakukan pembayaran, dan memberikan instruksi agar langsung masukkan ke dalam Apartmentnya. Leon kembali ke sisi Angel."Dari mana yank?""Habis beliin kamu hadiah!" jawab Leon sambil senyum-senyum sendiri."Hadiah?" beo Angel dan menatap bingung suaminya."Mana?" sambungnya."Nanti, kejutan buat kamu!!" Leon mengedipkan matanya dan mengecup pipi Angel."Apa sih senyum-senyum!" celutuk Angel gemas melihat ti
"Hhahah, iya Si Rubah! Aku, Eliza dan Jessy manggil tuh cewe Rubah, namanya cantik Rubi, tapi kelakuan kayak siluman Rubah!""Astaga... hahahha!" Leon hanya bisa tertawa menggeleng kepala."Tapi aku aja tadi kaget dia nekat gitu sama Kevin," sambung Leon."Hu’um!""Tapi kok kalian tiba-tiba balik ke studio yank?" tanya Leon bingung, karena seingatnya, mereka sudah sepakat kalau para istri tunggu mereka di cafe setelah itu lanjut mau makan siang bareng."Ohh itu, tiba-tiba ada yang kirim foto ke ponselnya Eliza..." jelas Angel."Hahh? Serius?""Iya!""Ck! Pasti ulah si Aldi!" gumam Leon."Aldi? Masih gak menyerah tuh orang?" kesal Angel."Entahlah yank,""Hah! Seandainya kemarin Eliza tidak dibawah pengaruh obat. Pasti habis tuh si Aldi!" seru Angel."Tenang aja sayang! Si Kevin langsung hajar di tempat sampai muka Aldi babak belur. Kalau aku gak tahan si Kevin, bisa-bisa lewat tuh Aldi! Lewat j
"Isap juga yank..." pinta Kevin karena Eliza terhenti menahan geli di sekujur tubuhnya"Uhmm..." Eliza kembali memasukkan milik Kevin. Menjilati bagian belahan di kepala kejantanan suaminya dan menyedotnya karna ada sesuatu yang berwarna bening keluar."Ugh sayang!" Kevin menggeram keenakan, tepat di depan liang kewanitaan Eliza sehingga hembusan nafas Kevin menambah sensasi geli tak terkira di bawah sana."Yankk... Ahh...!" pekik Eliza yang kembali mendapatkan pelepasan ke empatnya. Kevin sengaja tidak menjilat milik Eliza untuk menjadi pelumas alami."Aku tidak tahan sayang!" seru Kevin kemudian membantu Eliza untuk kembali berada di dalam kungkungannya."Pelan-pelan yank..." ucap Eliza mengingatkan.Kevin tersenyum dan mengangguk mengerti. Kemudian mengecup lembut perut Eliza yang mulai sedikit menonjol."Papa jenguk kamu ya Baby Bos!" bisiknya penuh cinta.Milik Kevin yang sudah begitu tegang dengan mudah masuk ke dalam lia
Kevin menggendong istrinya ke dalam kamar ala bridal dengan pakaian yang berserakan di ruang tamu.Dengan begitu hati-hati Kevin merebahkan tubuh Eliza di atas ranjang. Kemudian dirinya melepas pakaian hingga tak ada satu benang pun yang melekat di tubuhnya.Kevin naik ke atas ranjang dan mengungkung tubuh Eliza tepat di bawahnya. Eliza merangkul leher Kevin dan menatap lekat wajah suaminya. Kevin menatap istrinya dengan penuh cinta. Tatapan yang begitu hangat bisa menembus sanubari orang yang melihatnya."Terimakasih sayang... I love you!" bisik Kevin dengan begitu lembut."I love you too suamiku sayang!" balas Eliza kemudian menarik leher Kevin agar turun ke wajahnya. Eliza melumat bibir suaminya dengan begitu lembut. Kevin menyambutnya dengan jilatan lembut di bibir tipis Eliza.Lumatan demi lumatan menimbulkan suara decapan saliva mereka. Membuat mereka semakin larut dengan ciuman panjang mereka.Ciuman yang mewakili perasaan cinta merek