Share

84. Hamili Aku (21+)

Auteur: MAMAZAN
last update Dernière mise à jour: 2025-07-16 12:00:30

"Hmm..." sesaat Rubi ragu namun mungkin karena terbawa suasana dia akhirnya menceritakan semua yang tadi terjadi.

Perdebatannya dengan Nita sampai kata-kata yang menyakiti perasaan sahabatnya.

Air matanya kembali menetes dengan sejuta rasa bersalah. Rubi sangat tahu bagaimana besarnya perjuangan Nita untuk dirinya sampai berada dititik ini.

"Sstt... Rubi... Semua akan baik-baik saja, hmm?" ucap Aldi lembut sambil mengusap air mata Rubi. Aldi perlahan mengambil tubuh Rubi dan memeluknya.

Entah karna pertahanan Rubi yang lemah dan terbawa suasanya. Rubi membiarkan Aldi untuk memeluknya.

Aldi yang berhasil memeluk Rubi mengusap lembut punggung Rubi dan menenangkannya.

"Semua akan baik-baik saja..." ucap Aldi lagi.

"Thank’s Aldi," jawab Rubi dengan pelan.

Aldi melepaskan rangkulannya dan menangkup wajah Rubi dan menatapnya dengan intens.

Aldi maju perlahan mendekatkan wajahnya. Dan Rubi hanya menutup matanya. Dengan le

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Sentuhan Panas Berujung Menikah   86. Terlalu Peka

    "Bagaimana Andri? Sudah kau atur semuanya?" tanya Kevin."Sudah Tuan! Nama Nyonya sudah ada di daftar perusahaan Tuan Aldi, sesuai rencana." Andri menjelaskan ke Kevin sambil memperlihatkan lembaran kertas."Hm, baguss! Kita ikuti permainannya kali ini! Ingat jangan sampai lengah!!" seru Kevin."Baik Tuan! Saya memiliki kabar terbaru Tuan. Ternyata selama ini. Rubi Chan selalu bertemu dengan Tuan Aldi.""Ternyata dia dalangnya! Hmmm baiklah! Kamu mau bermain sampai dimana?" seru Kevin sambil mengetuk-ngetuk bolpoinnya di meja tersenyum dingin."Andri! Jangan batalkan kontrak kerja Rubi! Dengan begitu kamu bisa mengawasi pergerakannya tanpa di curigai!""Baik Tuan... Tapi bagaimana dengan Tuan Besar? Dan... Hm, Nyonya...?" ujar Andri ragu."Hah! Kalau Papa aku bisa jelaskan, tapi kalau istriku!" gumam Kevin semakin kecil suaranya."Nyonya Eliza benar-benar luar biasa! Membuat seorang Tuan Muda yang paling ditakuti dan disegani m

  • Sentuhan Panas Berujung Menikah   85. Kau Akan Jadi Milikku!

    "Uhm..." Rubi kembali mendesah. Karena kini Aldi memainkan ke dua payudaranya dan melumat putingnya.Aldi turun dan memasukkan lidahnya ke dalam liyang Rubi. Sedangkan jemari kecil Rubi dengan liar bermain di bagian klitnya."Ah!" Rubi menggeliat dengan permain intens tersebut, hingga ia menaikkan bokongnya, “Al! Ah!” Rubi menjerit kuat saat mencapai orgasme pertamanya.Aldi menyeringai puas dan menjilati bibirnya sendiri di depan Rubi, “Kamu sudah sangat basah, cantik!” gumamnya lalu melumat bibir Rubi yang masih tersengal-sengal.Kemudian ia menggendong Rubi dan merebahkannya di atas kasur. Rubi yang telah berbaring di tengah ranjang, melebarkan kedua kakinya dan menekuknya sedikit. Kemudian kembali memainkan miliknya sendiri."Shit! Kau begitu liar baby! Apa kau menggodaku?" seru Aldi sambil membasahi bibirnya dengan lidahnya."Uhm... Aku bosan melakukannya sendiri akhir-akhir ini Aldi, tolong puaskan aku hari ini!

  • Sentuhan Panas Berujung Menikah   84. Hamili Aku (21+)

    "Hmm..." sesaat Rubi ragu namun mungkin karena terbawa suasana dia akhirnya menceritakan semua yang tadi terjadi.Perdebatannya dengan Nita sampai kata-kata yang menyakiti perasaan sahabatnya.Air matanya kembali menetes dengan sejuta rasa bersalah. Rubi sangat tahu bagaimana besarnya perjuangan Nita untuk dirinya sampai berada dititik ini."Sstt... Rubi... Semua akan baik-baik saja, hmm?" ucap Aldi lembut sambil mengusap air mata Rubi. Aldi perlahan mengambil tubuh Rubi dan memeluknya.Entah karna pertahanan Rubi yang lemah dan terbawa suasanya. Rubi membiarkan Aldi untuk memeluknya.Aldi yang berhasil memeluk Rubi mengusap lembut punggung Rubi dan menenangkannya."Semua akan baik-baik saja..." ucap Aldi lagi."Thank’s Aldi," jawab Rubi dengan pelan.Aldi melepaskan rangkulannya dan menangkup wajah Rubi dan menatapnya dengan intens.Aldi maju perlahan mendekatkan wajahnya. Dan Rubi hanya menutup matanya. Dengan le

  • Sentuhan Panas Berujung Menikah   83. Aku Akan Memisahkan Mereka

    **"Gue mau Kevin jadi milik gue!"histeris Rubi. Dia tidak bisa mengendalikan emosinya saat ini."Rubi, kita tidak bisa berbicara kalau kau seperti ini!!" seru Aldi mulai tidak sabaran. Karena dia merasa ada sesuatu yang tidak beres.Rubi menarik nafas dalam-dalam mencoba lebih tenang."Sorry!" ucap Rubi."Hmmm its ok! Sudah bisa bicara?" tanya Aldi dengan suara rendahnya.Sedangkan Liliana hanya berbaring merangkul pinggang Aldi dengan manja. Dia benar-benar sudah tidak peduli dengan Kevin dan istrinya. Dia tidak mau lagi berhubungan dengan Kevin."Rubi pasti akan tamat! Istri Kevin bukan wanita yang mudah!" gumam Liliana dalam hati, bergidik ngeri mengingat senyuman Eliza dan bagaimana tenangnya Eliza menghadapi dirinya yang hendak memprovokasinya. Dan bagaimana Kevin yang tidak berkutik apabila Istrinya itu sudah berbicara.Tatapan penuh cinta dan perhatian serta nada bicara Kevin yang begitu rendah yang tidak pernah dia lih

  • Sentuhan Panas Berujung Menikah   82. Jadi Milik Gue! (21+)

    "Papa... Mama... Eli datang!" teriak Eliza begitu membuka pintu rumah."Anak mantu Mama mana..??" seru Mama Vina yang baru saja keluar dari kamar dan disusul Papa Arief."Lahhh... Eliii di cuekin..!!" seru Eli sambil melihat Mama dan Papanya hanya melewatinya begitu saja."Halo Ma.. halo Pa...!" seru Kevin melihat kedua mertuanya menghampirinya."Sini Papa bantu Nak..!" seru Papa Arif dengan semangat.Papa Arif sangat senang dengan anak mantunya yang tidak kaku seperti kanebo. Kevin sosok anak mantu yang nyambung diajak bicara walaupun dia seorang direktur sebuah perusahaan besar. Kevin bisa menempatkan dirinya."Gak usah Pa... biar Kevin saja..." Kevin pun berjalan masuk ke dalam rumah didampingi kedua mertuanya."Kenapa cemberut sayang...?" tanya Kevin ke Eliza yang melihat bibir manyun istrinya.CupKevin mengecup bibir Eliza."Yank!" kaget Eliza mendapatkan ciuman tiba-tiba dari suaminya.

  • Sentuhan Panas Berujung Menikah   81. Kamu Tidak Berhak

    "Pasti Tante..." sahut Rubi diatas angin."Tapi kamu tidak berhak menegur anak mantuku! Dia mau beli satu toko pun boleh! Mau beli satu Mall juga bisa! Siapa kamu! Hah! Mau jadi pelakor!??" seru Mama Silvy dengan penuh amarah."Bu... kan... itu maksud saya Tante..!" jawab Rubi gugup. Dia tidak menyangka kata-katanya kembali ke dirinya."Keluar dari sini! Dan jangan pernah lagi datang ke rumah ini!!" tukas Mama Silvy."Eliza... kesini kamu!" seru Mama dengan nada tinggi.Sedangkan Rubi masih terduduk, diam tak bisa mengeluarkan sepatah kata pun, dia terlalu shock dengan pengusiran seperti ini, ia benar-benar malu. "Whatt gue di usir?" gumamnya dalam hati tidak percaya."Iyah Ma..." jawab Eliza dengan perasaan tidak menentu. Baru kali ini dia melihat Mama mertuanya marah seperti itu."Angkat wajah kamu..!!" ujar Mama Silvy lembut."Kevin... Dimana Blackcard kamu?" tanya Mama Silvy."Sudah aku kasih ke Eliza Mam!" jawab Kev

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status