Share

Bab 142

Author: Mommy_Ar
last update Last Updated: 2025-10-28 16:12:27

Sementara itu, di sisi lain kota, di sebuah rumah mewah bergaya minimalis modern yang berdiri di kawasan elit, suasana pagi terasa damai dan penuh kehangatan.

Cahaya matahari menembus jendela besar ruang keluarga, menimpa tirai putih yang bergoyang lembut.

Aroma roti panggang dan susu hangat tercium samar dari dapur tanda bahwa Ara sudah bangun lebih dulu dari suaminya, meski tubuhnya kini semakin berat karena usia kandungan yang hampir masuk delapan bulan.

Aga muncul dari kamar dengan kemeja biru muda dan dasi yang belum sepenuhnya terpasang.

Rambutnya sedikit acak-acakan, tapi wajahnya memancarkan ketenangan seorang pria yang hidupnya lengkap rumah nyaman, istri yang dicintai, dan calon anak yang sebentar lagi lahir.

Langkahnya berhenti ketika melihat Ara duduk di sofa, mengenakan daster putih lembut dengan motif bunga.

Perutnya yang besar tampak menonjol indah di bawah kain tipis. Wajahnya sedikit lelah, namun senyum lembut itu tetap menghiasi bibirnya.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
enur .
loh loh loh siapa jugz yang datang ?? jan bilang itu Ana atau mungkin pph ny ??
goodnovel comment avatar
enur .
aaaa kangen banget ama pasangan sweet ini ,, Aga dan Ara
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sentuhan Panas Sahabat Pacarku   Bab 84 s2

    Kata-kata itu seperti pisau.Satu.Dua.Dan akhirnya—Plakkk!Suara tamparan itu menggema keras.Untuk sesaat, waktu seperti berhenti.Mikha terpaku. Matanya membola. Tangannya masih menggantung di udara.Kayla berdiri gemetar, napasnya terengah. Tangannya masih terasa panas—bukan karena sakit, tapi karena keberanian yang baru saja ia lakukan.“Shit!”Mikha memegangi pipinya, wajahnya berubah merah karena marah dan malu.“Kamu berani nampar aku?!”"Pertama, aku gak pernah punya masalah sama kamu, Mikha!" ucap Kayla, suaranya bergetar tapi tegas. Dadanya naik turun, namun kali ini bukan karena takut melainkan karena ia menahan amarah yang sudah terlalu lama dipendam."Aku dekat sama Miko, karena dia baik sama aku."Mikha menatapnya sinis, tapi Kayla tidak berhenti. Untuk pertama kalinya, ia tidak mundur."Aku lebih dulu mengenal Miko, daripada kamu." Kayla melanjutkan Sambil menatap tajam ke arah Mikha."Meskipun ka

  • Sentuhan Panas Sahabat Pacarku   Bab 83 s2

    Berberapa minggu kemudian, suasana sekolah kembali hidup setelah libur panjang berakhir.Pagi itu udara terasa segar, matahari belum terlalu terik. Gerbang sekolah kembali ramai oleh suara tawa, langkah kaki tergesa, dan sapaan antar siswa yang saling melepas rindu. Seragam putih abu-abu kembali mendominasi halaman sekolah, menandai awal babak baru bagi mereka yang kini duduk di bangku kelas tiga.Kayla melangkah masuk dengan tas ransel sederhana di pundaknya. Wajahnya terlihat jauh lebih sehat dibanding beberapa bulan lalu. Tubuhnya memang masih sedikit lebih kurus, tapi sorot matanya kembali hidup. Luka di kakinya sudah membaik, hanya menyisakan bekas samar yang kadang masih terasa nyeri jika terlalu lelah.Ia menarik napas pelan.Arion tidak ada.Nama itu masih sering muncul di benaknya, terutama di pagi-pagi seperti ini. Pagi yang dulu selalu diisi dengan motor hitam Arion yang sudah menunggu di depan kosannya. Pagi dengan helm yang dipaka

  • Sentuhan Panas Sahabat Pacarku   Bab 82 s2

    Keduanya semakin terbuai oleh perasaan yang kian sulit dibendung. Keheningan di antara mereka terasa tebal, bukan karena canggung, melainkan karena terlalu banyak emosi yang bertumpuk dan tak tahu harus diluapkan dengan cara apa.Arion menatap Kayla lama, seolah sedang menimbang sesuatu dalam hatinya. Lalu, tanpa berkata apa-apa, ia menyelipkan satu tangan ke bawah lutut Kayla dan satu lagi menopang punggungnya. Dalam satu gerakan pelan namun mantap, Arion menggendong Kayla.Kayla terkejut kecil, refleks melingkarkan lengannya di leher Arion. Wajahnya otomatis bersandar di bahu lelaki itu. Ia bisa merasakan napas Arion yang hangat di pelipisnya, detak jantung yang berdetak cepat namun stabil memberinya rasa aman yang sulit dijelaskan.“Arion…” bisik Kayla lirih, nyaris tenggelam oleh sunyi kontrakan.“Aku di sini,” jawab Arion pelan, suaranya rendah dan menenangkan.Langkah Arion menyusuri lorong sempit menuju kamar Kayla terasa begitu pelan,

  • Sentuhan Panas Sahabat Pacarku   Bab 81 s2

    Deg!Rasanya seperti ada sesuatu yang jatuh menghantam dada Kayla. Udara di sekelilingnya terasa lebih berat. Senyum itu benar-benar lenyap, digantikan wajah pucat dan mata yang membesar menahan kaget. Tangannya yang tadi rileks kini mengepal di atas paha.Arion langsung mendekat. Ia menggenggam tangan Kayla erat, seolah takut gadis itu akan menjauh jika ia melepasnya."Tapi aku janji, setelah kuliah ku selesai. Papi ku juga sudah sembuh, aku akan kembali. Aku akan jemput kamu," ucap Arion penuh keyakinan, meski di balik itu ada rasa takut yang besar.Kayla perlahan melepaskan genggaman tangan Arion. Gerakannya pelan, tapi cukup untuk membuat dada Arion terasa nyeri."Kamu mau ninggalin aku?"Nada suara Kayla tidak tinggi. Justru terlalu pelan—dan itu yang membuatnya terdengar lebih menyakitkan. Arion langsung menggeleng keras, panik."Sayang, aku gak akan ninggalin kamu. Kita gak putus, aku gak mau putus dari kamu. Tapi aku hanya minta waktu sedikit

  • Sentuhan Panas Sahabat Pacarku   Bab 80 s2

    Ruang tamu kontrakan Kayla terasa begitu sederhana sore itu. Hanya ada sofa kecil yang warnanya sudah sedikit pudar, meja kayu yang salah satu kakinya diganjal, serta kipas angin tua yang berdecit pelan. Namun bagi Kayla, tempat itu selalu terasa hangat dan hari ini, terasa jauh lebih penuh karena ada dua orang yang mengantarnya pulang dengan selamat.Kayla duduk perlahan, masih terlihat lelah meski wajahnya sudah jauh lebih segar dibanding beberapa hari lalu di rumah sakit. Tubuhnya memang belum sepenuhnya pulih, tapi setidaknya dia sudah bisa kembali ke “rumahnya”.“Maaf ya, aku selalu ngerepotin kalian berdua,” gumam Kayla lirih, suaranya hampir tenggelam oleh bunyi kipas angin.Arion yang duduk di sampingnya langsung menoleh. Tanpa ragu, tangannya terulur menggenggam tangan Kayla. Hangat, tenang, seolah ingin menyalurkan keyakinan bahwa semuanya benar-benar baik-baik saja.“Gak ada yang ngerepotin dan direpotin,” jawab Arion tegas tapi lembut. Tata

  • Sentuhan Panas Sahabat Pacarku   Bab 79 s2

    ‘’Kayla, Tante tahu, kamu anak yang baik.’’Kayla menelan ludahnya susah payah. Tatapannya bertemu dengan mata Marsha. Dalam. Lama. Ada begitu banyak hal yang ingin ia katakan, tapi semuanya tertahan di dada. Ketakutan, kekecewaan, rasa sakit, dan kebingungan bercampur menjadi satu.Ada sesuatu yang aneh dan sulit dijelaskan. Kehangatan yang tadi ia rasakan saat Marsha memeluknya masih tertinggal, tapi kini tercampur dengan rasa perih yang jauh lebih tajam.Kecewa.Kecewa karena di ujung semuanya, Marsha tetap memilih berdiri di sisi Mikha.Kayla paham. Sangat paham. Mikha adalah anaknya. Siapa ibu yang tega sepenuhnya meninggalkan anaknya sendiri, sejahat apa pun perbuatannya? Logika itu Kayla mengerti betul. Tapi perasaan… perasaannya tidak bisa diajak berunding.Kayla merasa seolah-olah nyawanya hampir direnggut, namun rasa sakit itu harus ia telan sendirian. Seolah-olah ketakutannya bukan hal yang paling penting.Perlahan, Kayla memalingkan wajah

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status