Share

Bab 132. SPSG

Author: Asri Faris
last update Last Updated: 2025-09-29 18:36:58

Seketika Nada terdiam mendapati Saga terus menatapnya. Dia merasa ini terlalu konyol, tak sadar tersenyum lepas begini. Mungkin kah Saga tidak suka dengan tingkahnya yang demikian. Dia selalu merasa tidak nyaman saat melakukan sesuatu.

"Maaf, aku hanya merasa ini lucu," ucap Nada langsung merasa tidak nyaman.

Entahlah, bersama Saga selalu merasa kehilangan jati dirinya. Nada seolah tak leluasa bergerak dan banyak perhitungan ketika hendak melakukan sesuatu. Banyak yang dipikirkan, dan yang jelas Nada tidak pernah menjadi diri sendiri. Ini lah yang membuat dia bimbang untuk menerimanya kembali.

Sementara bersama Aksa, Nada bisa sesuka hati tanpa harus menutupi jati dirinya. Dia tahu Nada orangnya seperti apa, dan Nada juga demikian. Mereka dulu terasa cocok satu sama lain karena sefrekuensi dan tidak harus jaim. Itu dulu, sekarang tentu berbeda, apalagi sejak Nada seolah mengkhianatinya. Jujur, Nada nyaman tetapi insecure kalau dengan Aksa. Sementara dengan Saga, Nada merasa tert
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Suryat
Sagara Alvarez kyknya emang sdh berubah,sdh lebih peka dan lebih bijak..
goodnovel comment avatar
Liyan Damiyanti
ampun nada hebat ya kuat pendirian sama keras kepalanya tega sama anak juga
goodnovel comment avatar
Entin Aza
ayo dong kak jangan gantung trus!!!
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 181. SPSG

    Malam ini diajak begadang suaminya, tidak bisa menolak, apalagi setiap kali sentuhan-sentuhan lembut itu menyapa sekujur tubuhnya, Nada pasrah menerima setiap hujaman cinta darinya. "Dek, kamu kok wangi banget, pakai apa sih?" bisik pak suami masih bermanja-manja di dekatnya. Setelah melewati sesi panas beberapa menit yadi, keduanya sama-sama berselimut mesra. "Hah, sesuatu deh," jawab Nada diam-diam rajin olahraga setiap kali ada kesempatan. Olahraganya di rumah saja, via youtube dan di kamar pastinya, biar tidak ketahuan orang-orang. "Hem, kalau kaya gini kan bikin aku makin gteget," kata pria itu mencium-cium mesra pipinya. "Ish, geli Mas, hari ini aku capek banget," keluh Nada merubah posisi tubuhnya hingga saling berhadapan. Tangan kanannya melingkarkan dalam pelukan. "Karena bantuin mama? Kan aku udah nyuruh pulang ada Bik Surti juga." "Bukan, di rumah mama aku malah nggak begitu bantuin. Cuma ngerasa capek aja," keluh perempuan itu mendusel manja di dada bidang

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 180. SPSG

    Padahal cuma perkataan kecil tapi mampu membuat seorang Sagara tersenyum bahagia. Jadi gemesh sendiri kan, pingin ngurungin tapi mau balik lagi mengajar. "Mau pulang atau jemput Zea?" tanya pria itu memberikan pilihan. "Jemput Zea, nanti pulangnya naik taksi aja, Mas kalau mau langsung ke kampus tidak apa-apa.""Kalau dibolehin mama sih, soalnya kan sekarang Zea betah banget di rumah omanya.""Jadi ngerepotin mama terus nggak enak," jawab Nada benar adanya. "Ya nggak apa-apa, orang yang direpotin aja malah senang. Mama tuh jadi tidak kesepian katanya kalau ada Zea."Sampai di rumah ibu mertuanya, Zea sedang asyik ngerecokin omanya di dapur. Dibantuin Bik Surti yang tengah membuat jajanan. Nada langsung menyambut ibu mertuanya dengan salam. "Mau ada acara, Ma? Kok banyak banget makanan?" tanya Saga melihat snack yang sudah terbungkus rapih. "Iya, nanti sore ketempatan PKK di sini. Jadinya bikin banyak jajanan.""Aduh ... maaf ya Ma, sedang repot malah ketitipan Zea. Kenapa tadi ng

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 179. SPSG

    Nada memang tidak memperhatikan Aksa sedikit pun, tetapi akibat tatapan dalam pria itu, jelas membuat Saga yang melihatnya kesal sendiri. Bisa-bisanya di sampingnya ada istrinya matanya tertuju pada istri orang. Ingin Saga colok pakai sambal di depannya. "Astaghfirullah ... Aksa bener-bener lu ya," batin Saga geram. "Sayang, habis ini aku antar ya," ucap Saga sembari mengelap bibir Nada dengan tisu. Padahal makannya rapih, biar kelihatan perhatian saja. Sengaja biar orang yang di depannya itu tahu kalau keduanya sekarang hidup bahagia dan harmonis. Jadi, tidak berharap lagi dengan cinta orang lain. "Iya Mas, kamu harus balik ke kampus ya?" "Iya, tidak apa-apa, aku anterin kamu dulu.""Atau mau bareng aku aja Nad. Sekalian ini nganterin Raisa pulang. Kalian nggak jadi shoping bareng?" Aksa ikut angkat bicara. Tadinya memang ada rencana, tapi melihat Aksa, Nada tidak minat melakukan apa pun lagi. Dia ingin segera pergi dari tempat itu. Untung saja suaminya peka, gercep menjemputnya

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 178. SPSG

    "Kak Aksa, kok cepet banget," sapa Raisa kaget. Secepat itu menyusul, tadi katanya sibuk dan tidak bisa, kenapa sekarang berubah pikiran. "Aku kepikiran kamu saja tadi pas pulang, daripada di kantor jadi tidak berkonsentrasi, mending langsung nyusulin," jawab pria itu tersenyum lembut ke arahnya. "Owh gitu, syukurlah. Itu calon suamiku sudah datang Mbak, bisa sekalian dicoba sekarang." "Hallo Nad, maaf ya jadi ngerepotin kamu suruh nganterin segala," sapa Aksa menghallo mantan kekasihnya. "Hai Kak Aksa, sama sekali tidak repot," jawab Nada santai. Walaupun dalam hati ilfeel sekali dengan pria ini sejak mengirim benda keramat padanya. Sumpah demi apa, kenapa Aksa jadi pandai berkamuflase begini. Apa maksud kerlingan matanya itu, dasar tidak sopan. Andai saja dia bisa memberitahu Raisa kalau cowok ini tidak tulis, sayangnya dia tidak seberani itu. Sementara Aksa tengah mencoba, Nada dan Raisa di ruang lainnya, gaun cantik itu masih menempel di tubuh Raisa begitu indah.

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 177. SPSG

    Hari pernikahan semakin dekat, tetapi Raisa merasa Aksa terlalu sibuk sampai tidak ada waktu untuk fitting baju pengantin. "Ngikutin kamu aja, pasti pas, tubuhku nggak melar, kalau kamu baru perlu banget, soalnya kayaknya nambah chubby." "Tetep dong, harus dicoba dulu, kalau tiba-tiba nggak pas kan masih ada waktu dibenerin. Kamu tuh mau nikah kaya nggak niat banget." "Cuma masalah baju nggak usah heboh, kamu bisa datang dulu kan sama mama, aku tuh sibuk Raisa. Kamu ngertiin aku dong, tidak harus ke mana-mana berdua juga." Padahal baru ketemu setelah hampir satu minggu tidak bersua, tanggapannya tetap datar seperti ini. Raisa merasa Aksa tidak serius menikahinya. Padahal awalnya dia juga yang ngajak, kenapa jadi terkesan Raisa yang memaksa. Undangan sudah disebar, gedung resepsi juga sudah dipesan. Hari H tinggal menunggu hari, tetapi kenapa mendadak hati Raisa bimbang sekali. "Kamu ke butik dulu, nanti aku nyusul juga bisa. Nggak usah wara-wiri ke kantor. Belum jadi istri, n

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 176. SPSG

    Apa pun yang pernah terjadi di antara mereka sudah berlalu, saatnya hari ini menata lembaran baru. Masa lalu mereka memang kelam, tetapi setidaknya sekarang keduanya sama-sama memperbaiki untuk hidup lebih baik lagi. Apalagi sekarang ada Zea yang akan menjadi penyemangat cinta mereka. "Jangan seperti ini, kalau tiba-tiba ada Zea gimana?" Nada yang tengah sibuk di dapur kaget saat Saga langsung memeluknya dari belakang. "Palingan tanya, ayah sama Bunda lagi ngapain? Gitu keknya, terus mantengin kaya polisi kecil."Nada tengah menyiapkan makan malam untuk mereka bertiga. Sementara Saga kebagian nimbrung dan ngrecokin saja. "Aku bantuin sayang, ini diapain?""Dikupas, terus dipotong dadu. Mau aku rebus soalnya, sama jagungnya juga.""Oke, ini terlalu mudah," jawab Saga membantunya. "Bunda, mau susu," pinta Zea menemui ibunya di dapur sembari menggendong bonekanya. "Ya, bentar, minta tolong ayah dulu buatin susunya." Nada sedang repot menyisir ayam yang hendak dimarinasi agar nanti m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status