Share

Bab 19

Sepanjang jalan menuju rumah, aku terus menertawakan kebodohanku, tadinya sempat terpikir jika Mas Bima benar benar akan berusaha memperjuangkan hubungan kami, ternyata aku salah. Laki laki itu sangat cepat berubah.

Kurebahkan tubuhku diatas tempat tidur, lama kutatap foto diriku dan bapak yang ada diatas meja kecil samping tempat tidur.

"Bapak, kuharap dengan menikahi anak laki laki Pak Lukman adalah keputusan yang benar." Bisikku pelan.

***

Siang ini sinar matahari tak terlalu terik, dengan setengah berlari aku mengejar sebuah angkot. Lewat panggilan telepon kemarin lusa, Pak Lukman memintaku untuk menemuinya, tadinya beliau akan mengirimkan seorang supir untuk menjemputku, namun kutolak, karena aku tak mau tetanggaku akan heboh jika melihatku masuk kedalam sebuah mobil mewah.

Entah untuk urusan apa, beliau memintaku untuk menemuinya, hanya saja aku masih tak percaya jika akan menjadi salah satu bagian dari keluarganya, setelah pernikahanku dan Mas Rangga nanti.

Hampir setiap mal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status