Share

33.Incip Bibir Lagi

Tristan terus menarik paksa tangan Titan,menyeretnya ke taman sekolah yang sedang sepi karena matahari sedang terik-teriknya. Ia mendudukan Titan di salah satu bangku panjang lalu dengan santainya ia tiduran, menjadikan kedua paha Titan sebagai bantalannya.

"Diam. Nggak usah protes," ujar Tristan terlebih dahulu.

"Kenapa lo jadi seenak jidat gini?" Titan malah mengabaikan ucapannya barusan.

"Hhahh... gue capek, Titan. Pengen tidur bentar." Tristan memejamkan matanya.

"Kalau ada yang lihat gimana, ish!"

"Ya nggak gimana-gimana."

"Kalau mereka ngira kita ada apa-apa gimana?"

"Yaudah.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status