Jumat sore itu, Titan sudah benar-benar lelah. Sampai di rumah, ia langsung mandi, makan, lalu tiduran di ruang keluarga sambil nonton TV. Memutuskan untuk mengistirahatkan pikirannya, namun Aldo dengan seenak jidat malah bermain PS.
"Ih, Bang! Itu acaranya belum selesai! Kan Titan duluan yang nyetel TV! Lo pakai TV di kamar lo aja sih?!" Titan mendumel di sofa.
"TV sini lebih gede layarnya, Dek."
"Ya biasa juga kan main PS di kamar!"
"Bodo!"
Bletakk...
Remot AC mendarat sempurna di kepala abangnya yang laknat itu.
"EH, DENGKUL ITIK!!! SAKIT WOY!!!" Aldo m
Di sinlah mereka berdua. Di kamar dengan dinding berwarnababy bluedi keempat sisinya. Kamar Titan. Sambil ogah-ogahan, Titan menarik keluar meja kayu ukuran sedang dari bawah kasurnya. Entah sudah berapa lama ia tak menggunakannya sampai meja itu begitu berdebu."Segitu lamanya ini meja lo museumkan di bawah kasur lo?" ujar Tristan menatap malas meja kotor itu."Ya gitu saking Titan nggak suka belajar. Makanya mending lo pulang aja. Titan beneran nggak niat ini.""Kenapa?""Ngebosenin.""Kalau gue bisa bikin lo belajar tanpa bosen, gimana?" tanya Tristan."Coba aja kalau bisa," tantang Titan lalu mulai mengelap
Titan masih menatap nyalang cowok di depannya dalam diam hingga dering telepon memecah aksi "senggol lagi gue bacok lo ntar" sebagai bentuk pertahanannya dari Tristan.Tristan mengalihkan pandangannya, merogoh kantongripped jeansabu-abu yang dikenakannya dan menjawab panggilan yang masuk."Halo, Ma," sapa Tristan duluan.".....""Lagi berduaan sama calon mantu Mama," ucap Tristan sambil melirik Titan dengan seringaian yang langsung dihadiahi lemparan buku Fisika setebal kamus."Aww!" Tristan menjerit kesal.".....""Eh? Bukan apa-apa, kok. Mama kenapa sih nelpo
Senin memang selalu menjadi hari yang menyebalkan, tapi hari Senin ini, semua terasa begitu apes bagi Titan. Seolah ia tak punya sisa keberuntungan untuk hari ini dan dunia bekerja sama dengan seisinya untuk membuatnya jengah.Mulai dari upacara yang terasa bagai dipanggang, razia kebersihan loker (yang mirisnya loker Titan masih sangat tragis semenjak disemprot Tristan dengan cat semprot) hingga Titan harus denda sebagai bentuk kompensasi kondisi lokernya, kehabisan makanan kantin karena masih asik ketiduran di kelas saat istirahat pertama hingga ia harus rela kelaparan, dan perut yang sakit melilit karena datang bulan.Semoga hanya itu saja.Kemudian datanglah Pak Joko, guru Kimia yang menyebalkan itu. Pak Joko memanggil Titan yang kebetulan terlihat sangat bahagia melintas di korido
Selepas mengantar Titan sampai di depan rumah, cewek itu langsung masuk gitu saja tanpa embel-embel makasih. Sementara Tristan, ia turun dari motornya yang ia parkirkan di garasi dan menghampiri Aldo yang baru juga sampai."Adek lo tuh, Bang." Tristan angkat bicara duluan pada Aldo yang baru turun dari mobilnya."Kenapa adek gue? Naksir lo? Gue sidang lo entar kalau gitu.""Idih!""Terus?""Abis pacaran sore-sore di sekolah sama cowok noh.""Iyalah sama cowok! Adek gue masihstraightkali! Kalau udah sama cewek tuh baru lo laporin ke gue!" Aldo duduk di teras sambil melanjutkan, "tapi siapa pun tuh cowok, pasti bu
Kalau Nyong bukan salah satu teman kepretnya, mana mau Tristan ikutan ke kantin saat jam istirahat pertama begini. Pas kantin sedang ramai-ramainya. Berasa sumpek walau kantin SMA Garuda termasuk luas. Harusnya mereka ada di belakang sekolah, nyebat seperti biasa. Barang favorit Tristan itu sudah memanggil-manggil dari dalam kantong celananya untuk segera dihisap, tapi ujung-ujungnya, mereka malah terdampar di kantin sumpek ini.Nyong itu manja, kalau makankuduada teman-temannya. Katanya ibunya sedang ngambek sama bapaknya, jadi mogok masak gitu deh. Dia sampai mengeluarkan jurus pantun recehnya itu supaya ditemani."Ke pasar minggu beli manggisSambil joget dangdut koploMakan sendiri nanti Nyong diembat cewek manisJanganlah iri wahay kalian kaum jomblo!"
Bams enek. Iya, enek banget melihat Tristan. Sahabatnya itu udah kayak ketakutan bakal kehilangan mangsanya. Masa iya begitu Bimo masuk kantin ia langsung ngacir ke meja Titan? Berusaha mengamankan hak miliknya. Hak milik apaan dah? Toh kalau ketemu, yang ada Titan sama Tristan selalu saja berantem. Gimana mau menjadikan Titan hak miliknya coba?Bams menggerutu. Baginya, cara Tristan itu beneran tidak etis banget. Selalu saja cari masalah sama Titan supaya bisa dekat. Macam bocah SD lagifalling in loveaja.Yah, wajar juga sih. Sahabatnya yang satu itu memang agak bloon. Dari dulu kalau Tristan pacaran, pasti selalu dia duluan yang didekati cewek-cewek. Menarik perhatian Tristan sana-sini, jalan sana-sini,sementara ia hanya tinggal menjalankan tugas akhir. Tinggal nembak yang sudah pasti bakalan diterima. Yah, dia me
Pulang sekolah seperti biasa, Tristan baru masuk kelas untuk mengambil tas sekolahnya setelah bel pulang berbunyi sekitar setengah jam yang lalu. Sebenarnya ia sehabis bolos bersama yang lain, tapi ketika ia terbangun hanya sendirian, ia tahu pasti yang lain sudah ngacir duluan entah ke mana.Setelah mengambil tas dan melangkahkan kaki ke parkiran motor, ia tertegun melihat dua sosok yang paling ingin ia pisahkan justru sedang tertawa berduaan.Titan yang ia lihat naik ke atas motor Bimo. Tristan berdecih. Hilang sudah ketenangan yang ia dapat dari tidur siang bolongnya tadi.Sedekat itukah mereka?Tristan bersembunyi di balik pohon, mengintip motor Bimo yang melaju meninggalkan parkiran. Matanya memicing tajam ketika melihat tangan T
Pagi ini, Titan bangun sendiri. Suatu mukjizat yang amat sangat jarang terjadi. Tidak begitu spektakuler hingga layak menjadi kejaiaban dunia yang kedelapan namun cukup pantas untuk dihadiahkan sebuah penghargaan.Ia bangun pukul setengah enam pagi hari ini. Bangun lebih awal bahkan tanpa bantuan alarm alaminya yaitu Aldo yang selalu semangat meneriaki namanya kencang-kencang bak ibu-ibu habis kena jambret. Ia juga bangun dengan tubuh segar bugar rasanya. Seolah ia baru bangun dari tidur cantik seratus tahun ala putri tidur.Pokoknya yang jelas, tidurnya semalam nyenyak sekali. Kenapa, ya?Sehabis mandi, ia lalu menatap cermin. Terbesit keinginan untuk sedikit berdadan hari ini. Jarang-jarang dia niat berdandan.Entah atas dasar motivasi apa ia mau repot mengurus penampilannya sendiri.